Acep : Percepatan Penanggulangan Stunting Wajib Dilakukan Masyarakat

Acep : Percepatan Penanggulangan Stunting Wajib Dilakukan Masyarakat
Rembug Stunting digelar Dinas Kesehatan Kunungan di Hotel Horison Tirta Sanita Sangkanurip
Editor: Malda Teras Kuningan —Sabtu, 25 Juli 2020 09:35 WIB

Terasjabar.id,Kuningan - Dinas Kesehatan Kab Kuningan menggelar Rembuk Stunting dalam upaya Penanggulangan Stunting di Kabupaten Kuningan Tahun 2020, di Hotel Horison Tirta Sanita Sangkanurip, Rabu (22/07/2020). Acara dihadiri Bupati Kuningan H Acep Purnama, Sekda DR H Dian RY, Anggota DPRD Kuningan Tresnadi, Kepala SKPD, Ketua DWP Kab Kuningan, dan undangan Bupati Kuningan H. Acep Purnama dalam arahannya mengatakan, pertemuan ini merupakan percepatan pencegahan stunting, selaras dengan program nasional yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Hal ini wajib dilakukan oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Meskipun dalam stuasi pandemi Covid-19, Pemkab Kuningan masih tetap bekerja semaksimal mungkin dan tetap menyelesaikan berbagai persoalan terutama di bidang kesehatan., paparnya.

Gambar

"Hal yang paling normatif kata Acep, penyebab stunting ini bisa melalui perilaku , gaya hidup, faktor ekonomi dan sosial. Ekonomi menjadi salah satunya karena, keterpurukan ekonomi dapat membuat kesulitan dalam segala hal. Maka dari itu kita harus memikirkan bagaimana caranya untuk recovery dari keterpurukan ekonomi tersebut. Disamping itu faktor lingkungan yang baik dan sehat serta peningkatan gizi di masyarakat. Ciptakan lingkungan yang sehat dan baik guna mencegah stunting, lingkungan yang sudah baik tingkatkan lagi" tuturnya.

Bupati Acep berharap, melalui rembuk stunting ini diharapkan akan melahirkan kebijakan-kebijakan yang dapat berpengaruh bagi masyarakat kedepan dan berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di Kab Kuningan, tegasnya.

Sementara itu, Sekda DR. H. Dian RY, menyampaikan "Kebijakan Penurunan Stunting Dalam Peningkatan Kapasitas SDM". Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Dan menjadi ancaman serius bagi anak Indonesia saat ini. Penyebab utama dari permasalahan ini antara lain kemiskinan, pendidikan rendah, dan ketersediaan Pangan seperti kurangnya asupan gizi yang diterima oleh janin/bayi. Lebih lanjut dikatakan, stunting dapat dicegah dengan memberikan ASI dan MPASI pada bayi sejak lahir, lingkungan yang sehat(akses air bersih dan fasilitas sanitasi yang baik), pemenuhan kebutuhan gizi bagi ibu hamil serta memantau pertumbuhan balita di posyandu, paparnya.

Gambar

"Ada 10 Desa prioritas stunting di Kab Kuningan Tahun 2019 yaitu, Sagaranten, Citundun, Pakembangan, Kadurama, Ciputat, Sukaraja, Ciasih, , Cikeusik, Cisantana, dan Bunigeulis", terang Dian. Penurunan angka stunting sebut Dian, perlunya 8 aksi konvergensi dan implikasi peran Pemerintah Daerah seperti analisi situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, Perbup/Perwali tentang Peran Desa, Pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi data stunting serta reviu kinerja tahunan, urai dia. "Upaya pencegahan penurunan angka stunting menjadi tanggung jawab bersama, mulai dari peran Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa dalam mensosialisasikan kebijakan nasional kepada seluruh lapisan masyarakat, memformukasikan kebijakan lokal, advokasi vertikal, koordinasi perencanaan, supervisi pelaksanaan program dan peran lainnya yang dapat menunjang dalam upaya percepatan pencegahan stunting"pungkasnya. (H WAWAN JR)

Bupati Acep Stunting Kuningan


Loading...