PFI Nilai Anji Lecehkan Karya Jurnalistik Foto Jenazah Corona

PFI Nilai Anji Lecehkan Karya Jurnalistik Foto Jenazah Corona
CNN Indonesia
Editor: Malda Hot News —Senin, 20 Juli 2020 14:27 WIB

Terasjabar.id -- 

Organisasi profesi Pewarta Foto Indonesia (PFI) mengecam pernyataan penyanyi, Erdian Aji Prihartanto alias Anji terkait foto karya jurnalistik tentang jenazah pasien virus corona (Covid-19) yang menjadi viral di media sosial.

Ketua PFI Pusat Reno Esnir menyatakan Anji telah melecehkan foto karya jurnalistik yang dibuat Joshua Irwandi, fotografer yang mendapatkan grant dari National Geographic. Ia pun mendesak Anji meminta maaf kepada Joshua dan seluruh pewarta foto.

"Karena PFI menilai ini merupakan bentuk pelecehan terhadap karya jurnalistik yang otentik dan pendiskreditkan profesi," kata Reno dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (20/7).

Reno mengaku PFI Pusat telah menghubungi Joshua Irwandi terkait foto tersebut untuk memastikan keabsahan karya jurnalistiknya yang viral itu. Dari hasil diskusi tersebut, Joshua telah mematuhi kode etik jurnalistik, mematuhi prosedur perizinan, dan mengikuti segala macam protokol kesehatan yang diwajibkan oleh pihak rumah sakit.

Reno menegaskan kerja jurnalistik dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Ia menyebut pernyataan mantan vokalis band Drive itu dibuat tanpa fakta.

"PFI mengecam serta mengutuk opini yang tidak berimbang dan terkesan dibuat-buat dari saudara Anji, yang menyebabkan keresahan di kalangan pewarta foto, fotografer, dan masyarakat umum," ujarnya.



Selain itu, Reno mengatakan pihaknya mendesak Anji menghapus unggahan di akun Instagram pribadinya terkait foto karya Joshua Irwandi.

"PFI mendesak Anji untuk meluruskan apa yang sebenar-benarnya terjadi, sebelum, saat, dan sesudah proses pengambilan foto jurnalistik karya Joshua Irwandi di Instagram," katanya.

Lebih lanjut, Reno juga meminta Anji tak membandingkan kerja jurnalistik pewarta foto dengan buzzer, influencer, youtuber, hingga vlogger dan sejenisnya.

"Karena kerja jurnalistik dilandasi oleh fakta yang ada di lapangan, memiliki kode etik yang jelas, dan dilindungi oleh undang-undang," ujarnya.



Sebelumnya, Anji mengomentari sebuah unggahan foto karya Joshua Irwandi mengenai jenazah pasien Covid-19 yang menjadi viral di media sosial. Anji menyebut ada beberapa kejanggalan dalam foto tersebut.

Misalnya soal fotografer yang bisa melihat jenazah saat keluarga tidak diperkenanka.

"Dalam kasus kematian (yang katanya) korban cvd, keluarga saja tidak boleh menemui. Ini seorang Fotografer, malah boleh. Kalau kamu merasa ini tidak aneh, artinya mungkin saya yang aneh," kata Anji dalam akun instagramnya @duniamanji.

Menanggapi hal itu, Anji dalam akun twitternya mengatakan tidak perna bermaksud mendeskriditkan profesi fotografer, termasuk foto Joshua.

"Dalam caption di IG, saya menyuarakan hal-hal yang menurut saya janggal," katanya.

Ia juga meminta maaf jika ada kesalahan asumsi dalam memahami kalimat pernyataanya. "Saya minta maaf," imbuhnya.

(Antara/fra)

Anji Pandemi Virus Corona Klarifikasi hasil fotografer National Geographic Joshua Irwandi PFI


Loading...