Kronologi Penemuan Bocah Pengamen Tewas dalam Toren, Dikira Boneka Seram, Ada Temuan Mencurigakan

Kronologi Penemuan Bocah Pengamen Tewas dalam Toren, Dikira Boneka Seram, Ada Temuan Mencurigakan
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Sabtu, 18 Juli 2020 11:07 WIB

Terasjabar.id - Seorang bocah 5 tahun ditemukan tewas dalam toren di sebuah rumah kontrakan di Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (17/7/2020).

Bocah berinisial AP itu pertama kali ditemukan oleh bocah sebaya yang juga tinggal di rumah kontrakan tersebut.

Ia mengira AP adalah boneka. Bocah itu takut melihat jasad AP yang berada dalam toren.

Dewi Sudanti (30), mengaku didatangi saudara AP dan menceritakan ada boneka di lantai atas. Saat itu saudara AP melihat sosok yang dikira boneka ditemani Hamid dan Asih, orangtua AP.

"Bilangnya di atas takut, ada boneka dalam rumah. Anak berumur sekitar lima tahun itu naik lagi," ujar Dewi, saat diwawancara Tribunjabar.id di lokasi kejadian, Jumat (17/7/2020).

Tak lama berselang, dia pun menuju lantai dua untuk mengecek.

Penutup bagian atas toren itu sudah dala keadaan terbuka.

Selama ini, sepengetahuannya, penutup itu tidak pernah terbuka sama sekali.

Air toren masih dalam keadaan penuh dan bocah 5 tahun itu sudah dalam keadaan mengambang.

"Aku melihat kondisi tangan dan kepalanya. Enggak tega lama lihat, habis itu turun," katanya.

Lokasi toren kapasitas 1000 liter berwarna kuning, di Kampung Babakan Stasiun, RT.01/08, Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, tempat ditemukannya bocah usia 5 tahun tewas, Jumat (17/7/2020).
Lokasi toren kapasitas 1.000 liter berwarna kuning, di Kampung Babakan Stasiun, RT.01/08, Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, tempat ditemukannya bocah usia 5 tahun tewas, Jumat (17/7/2020). (Tribunjabar.id/Ery Chandra)

Menurutnya, setelah itu mulai berdatangan beberapa penghuni lain, warga sekitar, kepolisian hingga petugas pemadam kebakaran.

"Air dalam toren itu aku dengar dikuras dulu oleh damkar. Baru jenazah dikeluarkan," ujarnya.

Bocah yang tewas dalam toren itu berasal dari keluarga pengamen.

Ia tinggal di lantai dua rumah kontrakan tersebut.

Ia tinggal bersama ibu kandungnya, Asih‎, dan bapak tirinya, Hamid Arifin (25) lalu kedua paman tiri berinisial Rf (13) dan Ih (8).

"Betul, korban sering mengamen dengan orang tuanya di Kota Bandung," ujar Kapolsek Cicalengka, Kompol Aep Suhendi, via ponselnya, Jumat (17/7/2020).

Bocah tersebut sempat hilang dan dicari orangtuanya sejak Kamis (16/7/2020).

Ilustrasi Mayat
Ilustrasi Mayat (Kompas)

Orangtuanya kembali dari mengamen dan tidak menemukan keberadaan AP.

"Keterangan dari orang tuanya pada malam saat korban hilang, mereka sedang mengamen. Bapaknya pulang ke kontrakan pukul 22.00 hari Kamis dan istrinya pulang pukul 01.00 dini hari‎ Jumat," ujar dia.

Namun, keduanya tidak mencari anaknya karena disangka tidur di rumah neneknya. ‎Apalagi, saat itu sudah larut malam.

"Baru paginya mencari korban," ujar Kapolsek.

Oran tua korban dan dua paman korban dimintai keterangan seusai penemuan korban di dalam toren.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Saptono Erlangga, menambahkan, pada pagi harinya, Hamid dan adiknya, Ih mencari-cari korban. Pencarian tertuju pada sebuah toren air.

"Di sana jasad ditemukan sudah terbujur kaku menggunakan baju warna hitam motif bunga dan celana pendek hitam," kata dia.

Kasatreskrim Polresta Bandung, AKP Agtha Bhuwana, menduga anak usia 5 tahun yang ditemukan di dalam toren di Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, meninggal akibat dibunuh.

"Ada dugaan pembunuhan. Saat ini jenazahnya sedang diautopsi. Hasil autopsi akan menunjukkan penyebab kematiannya," kata Agta via ponselnya, Jumat (17/7/2020).

Dugaan pembunuhan itu dikuatkan dengan temuan yang mencurigakan di tubuh korban.

"Ada luka di tangan kiri. Dari situ diduga ada sesuatu yang tidak beres. Makanya langsung diautopsi," ujarnya.

Olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilakukan polisi di lokasi toren di rumah kontrakan tempat toren berada. Sejumlah pihak sudah dimintai keterangan. Seperti dari orangtua dan paman korban.

"Empat orang saksi yang merupakan keluarganya telah dimintai keterangan," kata Agtha.(Tribunjabar.id)



Toren Warga Pembunuhan Cicalengka Kab Bandung Pengamen


Loading...