Pemerintah Kota Seoul Tetap Menggelar Upacara Pemakaman Bagi Mendiang Wali Kota Seoul, Meski Ada Penolakan dari 500.000 Warga

Pemerintah Kota Seoul Tetap Menggelar Upacara Pemakaman Bagi Mendiang Wali Kota Seoul, Meski Ada Penolakan dari 500.000 Warga
(AFP Via iNews.id)
Editor: Epenz Hot News —Senin, 13 Juli 2020 12:58 WIB

Terasjabar.id - Pemerintah Kota Seoul tetap menggelar upacara pemakaman bagi mendiang Wali Kota Seoul, Park Won-soon meskipun ada penolakan dari ratusan ribu warga kota.

Park ditemukan sudah tak bernyawa pada Kamis (9/7/2020) kemarin setelah sempat dinyatakan hilang selama kurang lebih tujuh jam. Setelah dilakukan identifikasi tidak ditemukan indikasi kekerasan pada tubuh politikus 64 tahun. Park diyakini memutuskan mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.

AFP melaporkan, jenazah Park sudah dimakamkan pada Senin (13/7/2020) waktu setempat. Upacara penghormatan dan pemakaman Park sudah dilangsungkan selama lima hari sejak hari kematiannya. Ini lebih lama dua hari dalam tradisi Korea dalam prosesi kematian seseorang.

Di depan Gedung Balai Kota Seoul dibuatkan altar bagi warga Seoul yang ingin memberikan penghormatan terakhir bagi mantan pegiat HAM di Korea Selatan itu.

Lebih dari 20.000 orang telah datang memberikan penghormatan selama masa berkabung sampai hari Senin ini waktu setempat.

"Saya bisa merasakan kegembiraan ayah ketika bertemu dengan warga (Seoul) satu per satu," kata putri mendiang Park.

Di tengah masa berkabung yang diberlakukan Pemerintah Kota Seoul, muncul petisi menolak pemakaman Park yang pernah tersandung kasus pelecehan seksual. Dalam petisi online menolak seremoni pemakaman Park di internet mendapat dukungan kurang lebih 500.000 orang.

"Apakah publik harus menyaksikan pemakaman mewah selama lima hari politisi berkuasa yang bunuh diri atas tuduhan pelecehan seksual?" isi tulisan petisi tersebut.

"Pesan seperti apa yang coba dikirim," lanjut isi tulisan.

Dalam prosesi pemakaman Presiden Korsel Moon Jae-in mengirimkan karangan bunga tanda belasungkawa sekaligus mengutus stafnya untuk menghadiri acara yang dibatasi hanya 100 orang karena pandemi Covid-19.

Sementara itu, pemimpin partai opsisi pemerintah Ahn Cheol-soo dari Partai Rakyat mengkritik upacara pemakaman Park di tengah kasus pelecehan seksual yang menjerat politisi Partai Demokrat saat masih menjabat.

"Saya memutuskan tidak memberi hormat," tulis Ahn di laman Facebook.

"Sekarang saatnya melakukan refleksi mendalam mengenai persepsi dan perilaku-perilaku. Yang dibutuhkan adalah pejabat dengan nilai-nilai luhur," lanjut tulisannya.

Park Won-son tengah digugat atas kasus pelecehan seksual Kepolisian Metropolitan Seoul mengumumkan ada yang mengajukan gugatan terhadap Park Won Soon atas kasus pelecehan seksual.

Sosok tersebut adalah sekretaris Wali Kota sendiri. Dengan kematian Park, kasus tersebut terancam tak berlanjut di ranah hukum.

Disadur dari iNews.id

Pemerintah Kota Seoul Korea Selatan Wali Kota Park Won Soon Meninggal Dunia Upacara Pemakaman


Loading...