Tahun Ajaran Baru, SDN di Tangsel Upacara Online Lewat Youtube, Siswa Isi Kehadiran di Grup WhatsApp

 Tahun Ajaran Baru, SDN di Tangsel Upacara Online Lewat Youtube, Siswa Isi Kehadiran di Grup WhatsApp
Tribunjakarta.com
Editor: Malda Hot News —Senin, 13 Juli 2020 12:38 WIB

Terasjabar.id - Tahun ajaran baru Sekolah Dasar (SD) di Tangerang Selatan (Tangsel) sudah dimulai, namun kegiatan masih digelar secara daring alias online.

Hari pertama, guru menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kepada seluruh siswa dengan cara upacara daring.

Guru upacara di sekolah, siswa menyimak dari rumah melalui metode daring yang berbeda-beda di setiap sekolah.

Di SDN Pondok Cabe Ilir 02, Pamulang, Tangsel, upacara disiarkan secara langsung melalui Youtube.

Akun Youtube "Suaib Gledek" milik guru kelas VI, Suaib, yang digunakan untuk menyiarkan upacara PLS itupun disebarkan ke grup WhatsApp kelas.

Siswa atau orang tua siswa akan menunjukkan kehadiran dengan mengisi presensi di grup kelas tersebut.

Dari total 662 siswa, sebagian besar mengikuti upacara daring itu dari rumah.

Upacara online SDN Pondok Cabe Ilir 02, Pamulang, Tangsel, diunduh dari Youtube Suaib Gledek, Senin (13/6/2020).
Upacara online SDN Pondok Cabe Ilir 02, Pamulang, Tangsel, diunduh dari Youtube Suaib Gledek, Senin (13/6/2020). (Youtube Suaib Gledek)

"Pertama PLS, upacara, pembukaan, keguatan ke dua itu perkenalan guru dan pengenalan tugas guru. Anak-anak yang lain kita persilakan live streaming dari live Youtube," ujar Rostinah, Kepala Sekolah SDN Pondok Cabe Ilir 02, Senin (13/7/2020).

Rostinah mengatakan, pihaknya juga melibatkan 12 siswa, sebagai petugas upacara.

Siswa yang menjadi petugas upacara dipakaikan face shield, dan menerapkan protokol kesehatan.

Dari mulai pengibaran bendera merah putih, penyampaian pesan oleh kepala sekolah hingga doa, upacara live streaming itu berlangsung selama 31 menit.

Upacara online itu, membutuhkan peran aktif orang tua siswa.

"Orang tua kita motovasi, ayo ibu-ibu ikut live streaming ajak anaknya. Jadi orang tua aktif, anaknya aktif, kita lebih respons lagi," ujarnya.

Rostinah mengakui, metode pembelajaran atau kegiatan sekolah baru saat pandemi Covid-19, tidak mudah.

Namun guru harus berusaha agar siswa tetap mendapat pembelajaran yang maksimal dan ilmu yang bermanfaat.

"Kalau menurut saya repot. Tapi ya kita ikuti aturan seperti ini. Ini kan musibah, ya kita terima. Apapun yang dianjurkan pemerintah kita berusaha," ujarnya.

(tribunjakarta.com)


SDN Tangsel Youtube WhatsApp


Loading...