Sarang Tawon yang Sempat Menewaskan Dua Emak - Emak Warga Cilongkeang Kabupaten Tasikmalaya, Akhirnya Berhasil Dimusnahkan

Sarang Tawon yang Sempat Menewaskan Dua Emak - Emak Warga Cilongkeang Kabupaten Tasikmalaya, Akhirnya Berhasil Dimusnahkan
(Tribunjabar.id/Firman Suryaman : Google)
Editor: Epenz Hot News —Senin, 13 Juli 2020 08:13 WIB

Terasjabar.id - Sarang tawon yang sempat menewaskan dua emak-emak warga Kampung Cilongkeang, Desa Dirgahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, akhirnya berhasil dimusnahkan, Minggu (12/7/2020) siang.

Pemusnahan sarang tawon dilakukan warga tersebut, dipimpin seorang warga yang punya pengalaman membasmi sarang tawon.

Kepala Wilayah Cilongkeang, Yana Rohana, mengungkapkan, salah seorang warga Desa Dirgahayu ternyata punya keahlian membasmi sarang dan sekaligus mengusir kawanan tawon.

"Tadi telah dilakukan dengan cara dibakar. Disaksikan unsur Muspika Kadipaten dan dijaga aparat, karena khawatir warga mendekat," kata Yana.

Dengan menggunakan alat pelindung dan alat-alat seadanya, sarang tawon yang sudah tergeletak di semak-semak langsung dibakar.

"Setelah itu dilanjutkan dengan proses pengasapan di lokasi, dengan harapan sisa tawon berpindah tempat," kata Yana, seraya menyebut, tawon yang masih berada di sarang tak bisa dihindari ikut terbakar.

Kapolsek Kadipaten, AKP Erustiana, mengatakan, kawanan tawon tersebut sebelumnya menyerang 12 buruh tani emak-emak saat mereka bekerja di sawah, Rabu (8/7) sekitar pukul 11.00.

Akibat serangan itu dua emak-emak tewas dan yang lainnya mengalami luka-luka. Kawanan tawon menyerang setelah sarang terhempas angin dan jatuh, kemudian menyerang.

Pengakuan Korban Selamat

Sejumlah ibu-ibu yang luput dari maut akibat tersengat tawon di Kampung Cilongkeang, Desa Dirgahayu, Kecamatan Kadipaten Tasikmalaya, mengisahkan teror tawon tersebut.

Saat ditemui di Kampung Cilongkeang, Sabtu (11/7), mereka menuturkan, ada sekitar 12 ibu-ibu yang bekerja di sawah, termasuk pemilik sawah Hj Juju (60).

"Saat kami bekerja siang itu (Rabu 8/7, Red) tiba-tiba ada angin kencang. Lalu sarang tawon seukuran baskom yang menggantung di atas pohon jatuh," kata Apong (36).

Ribuan tawon pun berhamburan berputar-putar, lalu bergerak menuju arah ibu-ibu.

Melihat ada kawanan tawon terbang menuju arah mereka, ibu-ibu pun berupaya lari.

"Tapi lari juga percuma. Tawon langsung menyengati tubuh kami. Terasa sakit walaupun kami memakai pakaian. Sengatannya tembus," kata Rukmana (53), ibu buruh tani lainnya.

Setelah berlarian cukup jauh sambil mengibas-ibas tawon, mereka pun berhasil menyelamatkan diri.

Warga yang melihat kejadian itu berhamburan memberikan pertolongan.

Ke-12 ibu-ibu buruh tani itu kemudian dilarikan ke RS Lambou Ciawi. Diketahui Aminah (75) serta Elah (57) kondisinya mengkhawatirkan.

Minah akhirnya meninggal malam harinya, dan Elah menyusul Kamis (9/7) malam.

Hingga Sabtu (11/7), sejumlah korban masih merasakan sakit di bekas gigitan. "Rasanya masih panas dan ada pegal," kata Ihah (49).

Ia mengaku disengat beberapa kali di punggung dan tangan.

Bahkan Ombah (65) hingga kini masih terbaring di kasur tengah rumah. Ia mengaku masih merasa pusing dan lemas.

"Lieur keneh jang, sareng leuleus (Saya masih pusing dan lemas, Red) kata Ombah, seraya menyebut tawon yang menyerangnya cukup banyak. Tapi ia terus berupaya mengibas-ibasnya.

Disadur dari TRibunjabar.id (firman suryaman)



Sarang Tawon Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya


Loading...