Rentan Terinfeksi dan Mengalami Gejala Berat dari Virus Corona, Tips Cegah Corona untuk Penyandang Penyakit Penyerta ala Dokter Reisa

Rentan Terinfeksi dan Mengalami Gejala Berat dari Virus Corona, Tips Cegah Corona untuk Penyandang Penyakit Penyerta ala Dokter Reisa
(indonews.id : Google)
Editor: Epenz Hot News —Kamis, 9 Juli 2020 10:26 WIB

Terasjabar.id - Penyandang penyakit penyerta adalah orang-orang yang masuk ke kelompok rentan terinfeksi dan mengalami gejala berat dari Covid-19. Penyakit penyerta tak menular tersebut meliputi hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, gagal ginjal, stroke dan kanker.

Masuk ke dalam kelompok yang lebih rentan, mereka yang mempunyai penyakit penyerta harus lebih waspada dalam melakukan upaya pencegahan agar tak tertular virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.

Apalagi di era transisi menuju new normal atau adaptasi kebiasaan baru, di mana sebagian orang telah beraktivitas seperti biasa namun disertai protokol kesehatan ketat.

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan beberapa tips bagi para penyandang penyakit tak menular. “Pertama, tetap berada di rumah, terutama bagi yang berusia 50 tahun ke atas," tuturnya di Graha BNPB, Rabu (8/7).

Tips berikutnya adalah meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi, hindari gula dan lemak berlebih. Selain itu konsultasikan dengan dokter terkait suplemen atau multivitamin yang dapat dikonsumsi. "Ketiga, jaga jarak minimal 1-2 meter, hindari kerumunan atau keramaian," sambungnya.

Demi mencegah perpindahan droplet yang berpotensi menularkan virus SARS-CoV-2, lakukan cuci tangan dengan sabun dengan air mengalir selama minimal 20 detik. “Jika tidak memungkinkan, gunakan hand sanitizer yang mengandung 60 persen alkohol,” ujarnya.

Selanjutnya, gunakan masker jika harus keluar rumah. Dan ke-enam, hindari menyentuh wajah, hidung, mata dan mulut sebelum mencuci tangan. 

"Ke-tujuh, upayakan aktivitas fisik selama 30 menit per hari atau dapat disesuaikan dengan saran dokter guna meningkatkan imunitas tubuh. Namun, hindari aktivitas dengan intensitas yang tinggi," ujar dr Reisa.

Kemudian yang tak kalah penting adalah istirahat yang cukup selama 6-8 jam sehari untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik, dan menghindari stres berlebihan, yang akan mengganggu sistem kekebalan tubuh. 

“Jika mulai merasa stres, bingung dan takut, bicarakan perasaan tersebut pada orang yang dipercaya. Saling menguatkan dapat menjadi obat dari rasa stres. Terus beribadah, membaca buku, mendengar musik atau melakukan aktivitas lain yang dapat membantu melawan rasa cemas,” katanya.

Dia juga menyarankan masyarakat untuk tidak mudah termakan mitos dan hoax yang membuat semakin panik dan stres.

Sementara itu di kesempatan berbeda, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, Dr Cut Putri Arianie, MHKes menganjurkan orang dengan penyakit tak menular atau penyerta rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.

“Untuk yang sudah penyandang PTM, itu harus sering (check-up). Minimal satu kali sebulan. Dan pada masa pandemi, untuk penyandang PTM mendapat fleksibilitas bahwa obat mereka diberikan untuk dua bulan, sehingga mengurangi mobilisasi mereka keluar dan yang penting minum obat secara teratur,” ujarnya.

Disadur dari iNews.id

Pandemi Virus Corona Gejala Berat Graha BNPB


Loading...