Kasus Corona AS Tembus 3 Juta, Trump Bersikeras Sekolah Akan Dibuka

Kasus Corona AS Tembus 3 Juta, Trump Bersikeras Sekolah Akan Dibuka
Al Jazeera
Editor: Malda Hot News —Kamis, 9 Juli 2020 09:19 WIB

Terasjabar.id - Lebih dari tiga juta orang di Amerika Serikat dinyatakan positif Covid-19, menurut data Universitas Johns Hopkins.
Lebih dari 131.000 kematian dilaporkan dan pada Selasa (07/07), penambahan kasus baru di AS juga mencapai rekor tertinggi.

Meski kasus baru terus mengalami pelonjakan, Gedung Putih tetap melanjutkan rencana pembukaan sejumlah sektor, termasuk sekolah.

Wakil Presiden AS Mike Pence, yang memimpin gugus tugas virus corona Gedung Putih, beranggapan aturan semestinya tak "terlalu ketat".

Pence membela kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi, dengan mengatakan gelombang wabah terlihat melandai.

Lebih dari 60.000 kasus baru dilaporkan pada Selasa, melampaui rekor tertinggi sebelumnya pada 2 Juli silam, dengan jumlah 55.220.

Angka-angka terbaru datang ketika negara bagian California dan Texas masing-masing melaporkan lebih dari 10.000 kasus harian baru.

Di beberapa negara bagian, termasuk Texas, Florida dan Arizona, rumah sakit kewalahan menampung pasien.

Apa yang dikatakan Pence?
Berbicara kepada wartawan di Departemen Pendidikan AS pada Rabu (08/07), Pence membela respons pemerintahan Presiden Trump terhadap pandemi.

"Karena apa yang sudah dilakukan orang-orang Amerika, karena pekerjaan luar biasa dari petugas kesehatan di seluruh negeri, kami meyakini bahwa tingkat kematian rata-rata terus rendah dan stabil," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) akan mengeluarkan pedoman baru tentang pembukaan kembali sekolah setelah Trump mengkritik rencana yang diajukan oleh badan pakar sebagai "sangat tangguh dan mahal" dan mengancam akan memotong dana ke sekolah yang tidak membuka kembali aktivitasnya di musim gugur.

Presiden mengatakan hari ini kami hanya tidak ingin pedoman yang terlalu sulit," kata Pence.

"Itulah alasan mengapa, minggu depan, CDC akan mengeluarkan seperangkat pedoman baru, lima dokumen berbeda yang akan memberikan kejelasan lebih lanjut tentang panduan yang akan datang."

Sekolah-sekolah di AS biasanya mulai ajaran baru pada bulan Agustus atau awal September.

Pedoman CDC menyarankan siswa dan staf di sekolah memakai penutup wajah dan tinggal di rumah jika perlu.

Mereka juga menyarankan sekolah-sekolah harus menerapkan jadwal dan pengaturan tempat duduk yang mendukung jaga jarak sosial, dan menutup ruang-ruang berkumpul.

Perkembangan apa lagi yang terjadi?
Pada Rabu, maskapai United Airlines memperingatkan bahwa perusahaan terpaksa memberhentikan hampir setengah dari pekerjanya, atau sekitar 36.000 karyawan, jika tidak ada peningkatan jumlah penerbangan secara signifikan.

Dalam memo internal kepada karyawan, maskapai yang berbasis di Chicago ini meminta mereka menjalani cuti sukarela, dan memperingatkan bahwa pramugari dan personel layanan pelanggan bandara akan paling terdampak.

Sementara itu, dua kampus bergengsi di AS mengambil tindakan hukum terhadap pemerintah atas aturan imigrasi yang mereka katakan akan memaksa siswa internasional mereka dideportasi.

Di bawah kebijakan itu, yang diperkenalkan oleh pemerintah Trump beberapa hari lalu, siswa dari negara lain dilarang tinggal di negara itu jika perguruan tinggi mereka tidak mengadakan kuliah di kelas pada musim gugur ini.

Banyak aktivitas kuliah bergeser secara online selama pandemi.

Harvard dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) - dua universitas dengan peringkat tertinggi di dunia - sekarang telah meminta pengadilan federal untuk memblokir aturan itu.

Presiden Harvard, Lawrence Bacow, mengatakan dalam sebuah email kepada seluruh komunitas Harvard: "Kami mengejar kasus ini dengan penuh semangat sehingga siswa internasional kami - dan siswa internasional di lembaga-lembaga seluruh negeri - dapat melanjutkan studi mereka tanpa ancaman deportasi."(dtk/Gelora.co)

Donald Trump Virus Corona Amerika Covid 19


Loading...