Gempa M 5,0 di Pangandaran, Netizen Heboh, Pulau Jawa Sudah 3 Kali Diguncang hingga Siang Ini

Gempa M 5,0 di Pangandaran, Netizen Heboh, Pulau Jawa Sudah 3 Kali Diguncang hingga Siang Ini
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Selasa, 7 Juli 2020 13:43 WIB

Terasjabar.id - Terjadinya gempa bumi bermagnitudo 5,0 di Pangandaran, Jawa Barat membuat warganet heboh.

Banyak di antara netizen di media sosial yang menyoroti gempa yang terjadi secara berturut-turut hari ini, Selasa (7/7/2020).

Hingga berita ini ditulis Selasa siang, gempa sudah tiga kali mengguncang Pulau Jawa.

Pertama, gempa di Jepara, Jawa Tengah pada Selasa pagi pukul 05.54 WIB.

Kemudian, terjadi lagi gempa di Rangkasbitung, Banten pada Selasa siang, pukul 11.44 WIB.

Tak sampai satu jam, gempa kembali terjadi pada pukul 12.17. Gempa tersebut terjadi di Pangandaran, Jawa Barat.

Terkait hal ini, netizen pun langsung membanjiri kolom komentar akun Instagram BMKG.

Pada postingan BMKG tentang info gempa di Pangandaran, mereka menyampaikan beragam komentar terkait gempa yang sudah tiga kali terjadi di Pulau Jawa hingga siang ini.

Di antara mereka banyak yang mempertanyakan hingga merasa khawatir.

Berikut ini komentar mereka.

aldopahlavi: eh kok gempa 3 kali berturut-turut di Jawa?

fitriasihdjalilmukmin: Ya Allah sehari gempa 3x jauhilah kami dari segala marabahaya ya Allah.

yogamaulana23: 3 kali hari ini.

yogiesuryagumilar: hari ini ada 3 gempa di antara 3-6 SR, mungkin ini rentetan akibat lempeng euresia.

medy_afrizal: ya Allah dari tadi pagi beruntun ini gempa, cukup lumayan besar pula.

a.elanno: baru setengah hari udah 3 aja

_cantikarr: kok dri tadi pagi gempa trss.

Gempa Pangandaran

Peristiwa gempa bumi terjadi di Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (7/7/2020) pukul 12.17 WIB.

Kekuatan gempa bermagnitudo 5,0. Pusat gempa berada di 234 kilometer Barat Daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Titik gempa berada pada kedalaman 10 kilometer. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Info gempa di Pangandaran dimuat di akun Twitter BMKG.

"#Gempa Mag:5.0, 07-Jul-20 12:17:52 WIB, Lok:9.42 LS,107.27 BT (234 km BaratDaya KAB-PANGANDARAN-JABAR), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG."

Gempa Banten

Sebelumnya, gempa bumi mengguncang Rangkasbitung, Banten pada Selasa (7/7/2020).

Guncangan gempa terjadi pada pukul 11.44 WIB.

Dari info yang dibagikan BMKG melalui akun Twitter, gempa tersebut bermagnitudo 5,4.

Pusat gempa berada di 18 kilometer barat daya Rangkasbitung dan pada kedalaman 82 kilometer.

Disebutkan, gempa di Banten ini tidak berpotensi tsunami.

"#Gempa Mag: 5.4, 07-Jul-20 11:44:14 WIB, Lok: 6.69 LS, 106.14 BT (18 km BaratDaya RANGKASBITUNG-BANTEN), Kedlmn: 82 Km, tdk dapat tsunami #BMKG."

Gempa Jepara

Diketahui, gempa bumi bermagnitudo 6,1 mengguncang di Jepara, Jawa Tengah, pada Selasa (7/7/2020).

Dari informasi yang dimuat akun Twitter Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), gempa terjadi pada pukul 05.54 WIB.

Pusat gempa Jepara berada di 53 kilometer barat laut Jepara dan pada kedalaman 578 kilometer.
Menurut BMKG, gempa Jepara ini tidak berpotensi tsunami.

Info gempa Jepara ini pun menjadi perbicangan hangat warganet di Twitter.

Hingga berita ini ditulis, kata kunci 'gempa' trending nomor satu di Twitter.

Banyak di antara mereka yang menuliskan cuitan tentang gempa tersebut.

Mereka menceritakan, durasi guncangan gempa terasa lama.

@Han97292695: Sepagi ini dah digoyang bumi. Stay safe ya, padahal aku sekarang posisinya di pesisir selatan tapi kerasa banget gempa nya #Gempa

@Galuh_jati: Lagi nyuci beras mau masak nasi, kerasa goyang2 apaan nih, morning sickness kah?halu. Eeeh gempa yak, owe teriak2 lari keluar rumah kagak ada yg percaya.

@wikidiew: Trending no 1 #Gempa.

@novaadyputra: Stay safe #Gempa.

@AjsKim: #gempa nya ada di Utara tapi kerasa sampai Selatan.

@adjidrummer1: Goyang nya lama banget #gempa.

@heyanies: #gempa yaampun tetangga daerah, stay safe everyone!

(Tribunjabar.id)

Berita Lain Gempa Selama Juni 2020

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, selama bulan Juni 2020, telah terjadi gempa tektonik sebanyak 667 kali.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempat tersebut terjadi dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman.

"Selama bulan Juni 2020 terjadi gempa tektonik sebanyak 667 kali dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman.

Jumlah gempa pada Juni 2020 ini meningkat dari bulan sebelumnya Mei 2020 sebanyak 557 kali," ujarnya.

Ia merinci, selama bulan Juni 2020 terjadi gempa signifikan dengan kekuatan M > 5,0 sebanyak 16 kali.

Jumlah gempa signifikan ini jumlahnya meningkat dari bulan sebelumnya Mei 2020 sebanyak 13 kali.

Selama bulan Juni 2020 terjadi gempa kecil dengan kekuatan M < 5,0 sebanyak 651 kali.

Jumlah gempa ini meningkat dari bulan sebelumnya Mei 2020 sebanyak 564 kali.

"Selama bulan Juni 2020 terjadi gempa dirasakan guncangannya oleh masyarakat sebanyak 64 kali dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman.

Jumlah gempa dirasakan ini meningkat dari bulan sebelumnya Mei 2020 sebanyak 63 kali," katanya.

"Selama Juni 2020 terjadi gempa merusak 2 kali, yaitu gempa Aceh-Sabang yang dipicu sesar aktif pada 4 Juni 2020 berkekuatan M 4,8, yang merusak beberapa rumah

dan gempa Maluku Utara yang dipicu aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina pada 4 Juni 2020 berkekuatan M 6,8 yang merusak ratusan rumah," terangnya.

Daryono menyebutkan, dari jumlah ratusan gempa tektonik yang terjadi selama Juni 2020 itu, Jawa Barat (Jabar) menjadi salah satu zona aktif gempa tektonik.

"Zona aktif gempa tektonik selama pada bulan Juni 2020 mencakup wilayah Aceh-Sabang, Bengkulu-Lampung, Selatan Banten - Jawa Barat, Selatan Jawa Timur, Bali, Lombok,

Sumbawa, Sumba, Banda, Palu, Poso, Morowali, Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Mamberamo Papua. Zona aktif gempa ini bisa saja berlanjut hingga bulan Juli, tetapi bisa jadi segera meluruh aktivitasnya," ucapnya.

Dalam upaya monitoring aktivitas gempa di wilayah Indonesia, sambung dia, saat ini BMKG mengoperasikan 372 sensor seismograf.

"Sedangkan untuk menyebarluaskan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami, BMKG saat ini mengoperasikan 590 peralatan diseminasi informasi

yang terdiri dari Digital Video Broadcast (DVB) sebanyak 205 lokasi, Warning Receiver System (WRS) sebanyak 70 lokasi dan WRS NewGen - Realtime sebanyak 315 lokasi yang dipasang pada 2019," jelasnya.(Tribunjabar.id)




Pangandaran Jakarta Banten Jawa Gempa


Loading...