Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus John Kei di Kelapa Gading

Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus John Kei di Kelapa Gading
Tribunjakarta
Editor: Malda Hot News —Senin, 6 Juli 2020 12:27 WIB

Terasjabar.id - Ditreskrimum Polda Metro Jaya kembali menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan dan penyerangan oleh Kelompok John Kei, Senin (6/7/2020).

Hari ini, rekonstruksi digelar di lima lokasi, yang salah satunya diadakan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Pantauan TribunJakarta.com, rekonstruksi ini digelar di dalam area PT Adyawinsa Telecommunication & Electrical, Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Rombongan tiba pada pukul 11.05 WIB dan langsung memasuki area perusahaan ini.

Setibanya di lokasi, aparat dari Polda Metro Jaya langsung melakukan persiapan rekonstruksi.

Para tersangka juga dihadirkan di lokasi. Namun, siapa-siapa saja tersangka yang dihadirkan dalam rekonstruksi hari ini belum dapat dipastikan.

Adapun rekonstruksi ini juga menjadi tontonan sejumlah karyawan perusahaan tersebut.

Warga yang beraktivitas maupun tinggal di sekitar perusahaan juga tampak melihat-lihat ke dalam lokasi rekonstruksi.

Diberitakan sebelumnya, polisi telah menahan 39 tersangka dari kelompok John Kei, salah satunya adalah John Kei. Delapan orang lainnya masih berstatus buron.

"Kita laporkan hasil perkembangan, jadi total kita amankan 39 yang kita tahan. Setelah kita lakukan perkembangan dan pemeriksaan saksi-saksi dan para tersangka DPO bertambah menjadi 8 orang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (29/6/2020).

Rinciannya, 37 orang tersangka diduga terlibat langsung dalam perencanaan penyerangan Nus Kei pada (20/6/2020).

Sementara dua orang yang juga kelompok John Kei diamankan dengan dugaan kepemilikan senjata ilegal.

Meskipun demikian, jumlah daftar pencarian orang (DPO) bisa bertambah seiring perkembangan pemeriksaan terhadap saksi dan para tersangka yang telah ditahan.

Polisi sebelumnya sudah melakukan rekonstruksi di sejumlah tempat.

Dalam kegiatan rekonstruksi tersebut, terungkap fakta bahwa kelompok John Kei telah merencanakan aksi penyerangan terhadap kelompok Nus Kei seminggu sebelum peristiwa penyerangan.

Hari Ini, Polda Metro Jaya Gelar Rekonstruksi Penyerangan Kelompok John Kei

Rekonstruksi kasus penyerangan kelompok John Kei terhadap Nus Kei kembali digelar Polda Metro Jaya.

Rencananya polisi bakal menggelar rekonstruksi kelompok John Kei di beberapa lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) pada Senin (6/7/2020).

"Rencananya hari ini rekontruksi. Ini saya sedang coba koordinasikan dengan krimum," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Senin.

Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak sebelumnya mengatakan, setidaknya 47 orang kelompok John Kei terlibat pemufakatan jahat, penyerangan, dan rencana pembunuhan terhadap Nus Kei.

Nus merupakan paman dari John.

Jumlah orang yang terlibat itu didapatkan dari pemeriksaan saksi-saksi dan para tersangka yang telah ditahan di Mapolda Metro Jaya.

Polisi telah menahan 39 tersangka dari kelompok John Kei, salah satunya adalah John Kei. Delapan orang lainnya masih berstatus buron.

Meskipun demikian, jumlah daftar pencarian orang (DPO) bisa bertambah seiring perkembangan pemeriksaan terhadap saksi dan para tersangka yang telah ditahan.

Polisi sebelumnya sudah melakukan rekonstruksi di sejumlah tempat.

Dalam kegiatan rekonstruksi tersebut, terungkap fakta bahwa kelompok John Kei telah merencanakan aksi penyerangan terhadap kelompok Nus Kei seminggu sebelum peristiwa penyerangan.

Kelompok John Kei menggelar pemufakatan jahat terkait aksi penyerangan di tiga tempat dalam waktu yang berbeda.

Pertama, anak buah John Kei menggelar pemufakatan jahat di PT. ATE, di Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 14 Juni.

Kegiatan pemufakatan jahat tersebut tak dihadiri oleh John Kei.

John Kei baru hadir dalam pemufakatan jahat untuk menyerang Nus Kei di markas kelompok John Kei di Jalan Tytyan Indah Utama X, Bekasi, Jawa Barat pada 20 Juni 2020.

Di sana, John Kei sempat memantik semangat anak buahnya untuk menyerang Nus Kei.
Penyerangan itu dilatarbelakangi kekecewaan John Kei kepada Nus Kei yang dinilai tidak membagi uang hasil penjualan tanah secara merata.

"Apa hukuman bagi seorang pengkhianat?" kata John Kei yang diperankan oleh peran pengganti kepada anak buahnya "Mati!" jawab tujuh anak buah John Kei.

Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana bersama jajaran penjabat Polda Metrojaya yang terkait saat jumpres penyerangan yang melibatkan kelompok John Kei dan kelompok Nus Kei di Polda Metrojaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020). 20 anak buah John Kei di tangkap di Bekasi setelah mengadakan penyerbuan ke Cluster Australia Green Lake City, Kota Tangerang, yang didahului dengan pembacokan yang mengakibatkan satu orang tewas.
Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana bersama jajaran penjabat Polda Metrojaya yang terkait saat jumpres penyerangan yang melibatkan kelompok John Kei dan kelompok Nus Kei di Polda Metrojaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020). 20 anak buah John Kei di tangkap di Bekasi setelah mengadakan penyerbuan ke Cluster Australia Green Lake City, Kota Tangerang, yang didahului dengan pembacokan yang mengakibatkan satu orang tewas. (WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN)

Setelah mendapat arahan dari John Kei, anak buah John Kei kembali menggelar pemufakatan jahat di Arcici, Cempaka Putih pada 21 Juni, beberapa jam sebelum penyerangan.

Di sana, anak buah John Kei berinisial DF memberikan arahan terakhir untuk mematangkan konsep penyerangan terhadap kelompok Nus Kei.

Tak hanya itu, dia juga membagikan senjata tajam berupa tombak untuk menyerang Nus Kei.
"Arcici ini adalah tempat terakhir yang digunakan oleh tersangka DF untuk memberi arahan terakhir dan membagi-bagi tugas, membagi-bagi peralatan berupa senjata tajam, tombak dan mobil-mobil yang ada," kata Jean Calvijn Simanjuntak.

Polisi telah menyita barang bukti berupa 28 buah tombak serta 24 buah senjata tajam, 2 buah ketapel panah, 3 buah anak panah, 2 buah stik bisbol, dan 17 buah ponsel di markas kelompok John Kei.

Selanjutnya, enam tersangka dalam satu unit mobil berangkat menuju kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Sementara, sebanyak 25 tersangka dalam lima unit mobil berangkat menuju rumah Nus Kei di Cluster Australia, perumahan Green Lake City. Pembacokan anak buah Nus Kei di Cengkareng Pada Minggu (21/6/2020) pukul 11.30, anak buah John Kei menyerang dua anak buah Nus Kei di Cengkareng, Jakarta Barat.

Kala itu, dua anak buah Nus Kei berinisial ER dan AR sedang mengendarai sepeda motor.
Dalam adegan rekonstruksi diketahui mobil yang ditumpangi anak buah John berputar-putar di sekitar Jalan Raya Kresek, Duri Kosambi, Cengkareng.

Kemudian, mereka mengadang Yustus Corwing Rahakbau alias ER dan AR dan membacok keduanya secara membabi buta.

ER dan AR sempat melarikan diri usai dibacok oleh anak buah John Kei.

Padahal, AR telah menderita luka bacok pada bagian tangan sehingga menyebabkan empat jari tangannya terputus.

Anak buah John Kei membiarkan AR melarikan diri dan terus mengejar ER yang melarikan diri menuju pertigaan ABC di sekitar TKP.

Korban ER kembali diadang oleh anak buah John Kei yang berteriak menggunakan bahasa daerah Maluku.

"Setelah tersangka membacok korban, salah satu tersangka bilang 'pele-pele-pele' kepada rekan-rekannya yang sudah menunggu. Untuk pele artinya halangi," ujar salah satu penyidik dengan menggunakan pengeras suara di lokasi reka adegan, Rabu.

Korban ER kembali dibacok hingga menderita tujuh luka bacok di bagian paha, kepala, dan punggung.

Untuk kedua kalinya, korban ER kembali mencoba melarikan diri sejauh 250 meter. Setelah terjatuh, korban dilindas dengan mobil.

Selanjutnya, para tersangka melarikan diri setelah melihat korban telah tewas dan terkapar di jalanan.

Serang rumah Nus Kei, todongkan katana ke sekuriti

Pintu gerbang kluster Australia di Green Lake City yang diterobos masuk sekitar empat mobil diduga anggota kelompok John Kei pada Minggu (21/6/2020) sore. Mereka mendatangi dan merusak perabotan di rumah Nus Kei.
Pintu gerbang kluster Australia di Green Lake City yang diterobos masuk sekitar empat mobil diduga anggota kelompok John Kei pada Minggu (21/6/2020) sore. Mereka mendatangi dan merusak perabotan di rumah Nus Kei. (HO/Warta Kota)

Tak berselang lama, pada pukul 12.25, anak buah John Kei juga menyerang rumah Nus Kei di Cluster Australia, perumahan Green Lake City.

Di sana, mereka kembali membagi peran untuk menyerang Nus Kei yakni rombongan tersangka dalam dua unit mobil berjaga di pintu keluar utara dan selatan, sementara tersangka dalam tiga unit mobil masuk kompleks perumahan untuk menyerang Nus Kei.
Sebelum masuk kompleks perumahan, anak buah John Kei sempat menodongkan katana ke sekuriti perumahan.

Kemudian, rombongan tersangka bergerak menuju rumah Nus Kei.

Sesampainya di rumah paman John Kei tersebut, mereka melempar barbel untuk memecahkan kaca jendela.

Saat mendobrak pintu dan menggerebek rumah, mereka tidak menemukan keberadaan Nus Kei.

Kala itu, hanya ada istri dan anak-anak Nus Kei di dalam rumah.

Mereka pun harus melarikan diri dan lompat tembok rumah tetangga untuk menghindari serangan anak buah John Kei.

Mereka pun memutuskan keluar dari kompleks perumahan.

Suasana Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Minggu (21/6/2020) siang. Belasan orang diduga kelompok John Kei merangsek masuk menyerang rumah Nus Kei di kluster Australia, Green Lake City.
Suasana Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Minggu (21/6/2020) siang. Belasan orang diduga kelompok John Kei merangsek masuk menyerang rumah Nus Kei di kluster Australia, Green Lake City. (Warta Kota/Andika Panduwinata)

Petugas sekuriti berusaha menghalangi mereka dengan menutup pintu gerbang selatan.

Namun, mobil Toyota Fortuner yang ditumpangi anak buah John Kei melaju dengan kencang dan menabrak pintu gerbang besi hingga menyebabkan seorang petugas sekuriti terluka.

Tak hanya itu, anak buah John Kei juga sempat melepaskan tujuh kali tembakan sehingga menyebabkan satu pengendara ojek online menderita luka tembak.

Kendati demikian, adegan penembakan itu dihapus karena jenis proyektil dan senjata api masih dalam proses penyelidikan.

Polisi hanya menemukan senjata api berkarat di kompleks perumahan.

Kini, senjata api itu masih diperiksa oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).

(tribunjakarta.com)

Polisi Kelapa Gading John Kei


Loading...