Menteri-menteri yang Berpotensi Ditendang dan Dipertahankan Jokowi dari Kabinet Indonesia Maju

Menteri-menteri yang Berpotensi Ditendang dan Dipertahankan Jokowi dari Kabinet Indonesia Maju
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Senin, 6 Juli 2020 12:16 WIB

Terasjabar.id - Beberapa hari terakhir isu reshuffle alias perombakan kabinet pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin merebak di publik.

Isu reshuffle itu muncul dilatarbelakangi oleh teguran Presiden Jokowi kepada para pembantunya itu dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, 18 Juni silam.

Dalam video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6) itu, terlihat bagaimana jengkelnya Presiden Jokowi kepada para pembantunya di Kabinet Indonesia Maju, yang dinilai masih bekerja secara biasa dalam masa krisis seperti ini.

Padahal, Jokowi sudah meminta para menterinya itu untuk membuat kebijakan luar biasa untuk menangani krisis, baik itu pandemi Covid-19 maupun dampaknya terhadap perokonomian.

ā€¯Langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan, dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah pemerintahan," kata Jokowi di hadapan para anggota kabinet.

"Akan saya buka. Langkah apa pun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara," ucap Presiden.

Setelah video itu viral, publik kemudian menebak-nebak siapa menteri yang akan di-reshuffle oleh Presiden Jokowi.

Sejumlah nama diprediksi berada di zona tidak aman, Mulai dari Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Agama Fachrul Razi, hingga Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Di sisi lain, ada pula nama-nama menteri yang diprediksi berada di zona aman dan akan dipertahankan oleh Presiden Jokowi.

Walaupun akan ada reshuffle, mereka diperkirakan tidak akan dicopot dari kursinya.

Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio memprediksi, setidaknya ada empat atau lima menteri yang akan bertahan.

Mereka adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

"Kalau yang bertahan, paling Prabowo, Erick Thohir, Basuki dan Retno," kata Hendri, Minggu (5/7/2020).

Ia pun mengungkapkan alasan mengapa nama-nama tersebut akan dipertahankan oleh

Jokowi. Prabowo, kata Hendri, selama menjadi Menteri Pertahanan banyak melakukanterobosan dan perbaikan yang baik di kementerian itu.

Hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa Prabowo tidak akan diganti.

"Prabowo sebenarnya sahabat Jokowi. Selama jadi Menhan, beliau lakukan terobosan dan pembenahan yang bagus," kata dia.

Kemudian Basuki Hadimuljono. Hendri menilai Menteri PUPR itu merupakan menteri
andalan Jokowi untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur di negeri ini.

Hal itulah yang menjadi alasan mengapa posisi Basuki tak akan diganti.

"Basuki memang andalan Jokowi untuk mewujudkan monumen-monumen infrastruktur Jokowi sehingga dia tidak mungkin diganggu," kata Hendri.

Sementara Erick Thohir dinilai melakukan banyak hal baik dalam memperbaiki
Kementerian BUMN, termasuk dalam penanganan Covid-19.

Begitu pula dengan Retno Marsudi yang dinilai telah melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai Menteri Luar Negeri.

Selain keempat menteri tersebut, Hendri juga memprediksi Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro masuk jajaran menteri yang tidak akan di-reshuffle.

"Bambang Brodjonegoro juga menteri andalan Jokowi yang termasuk ke jajaran menteri paling loyal," kata dia.

Seperti halnya prediksi Hendri, pengamat politik Pangi Syarwi juga memprediksi nama-
nama-nama seperti Prabowo, Basuki, dan Erick Thohir, bakal luput dari reshuffle lantaran berkinerja baik.

"Nama-nama itu bisa jadi ada dalam persepsi Jokowi. Nama-nama itu bisa jadi yang dipercaya Jokowi sebagai menteri dengan kinerja baik," Pangi.

Menurut Pangi, saat ini Jokowi membutuhkan menteri yang bisa membuat gebrakan.
Namun yang terpenting pula adalah kinerja menteri bisa dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat.

"Jadi bukan sekadar populer tapi parameternya kinerjanya benar-benar dirasakan publik," ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu.

Pangi menilai Jokowi mestinya tak punya beban untuk membongkar pasang kabinet.
Yang jelas parameternya adalah kinerja dan bukan letupan politik.

Dia pun memandang menteri seperti Basuki atau Erick Thohir adalah menteri yang gebrakannya paling terasa.

"Erick Thohir bagus karena ada gebrakannya terasa dan kinerja yang diketahui publik. Namun ada pula menteri lain yang mungkin tak populer yang gayanya bekerja dalam senyap," kata Pangi. (tribun network/mam/dod/kps)


(Tribunjabar.id)

Menteri Jokowi Indonesia Maju


Loading...