Kritik Anggota Dewan atas Klaim 'Kalung Anticorona' Kementan

Kritik Anggota Dewan atas Klaim 'Kalung Anticorona' Kementan
ekonomi Bisnis.com
Editor: Malda Hot News —Senin, 6 Juli 2020 10:57 WIB

Terasjabar.id - 

Kalung yang diklaim bisa menjadi antivirus Corona menuai kritik dari para wakil rakyat. Mereka skeptis terhadap kemujaraban kalung ini menangkal COVID-19.

Kalung berisi Eucalyptus (kayu putih) ini memang bertuliskan 'Antivirus Corona, Eucalyptus'. Ini adalah produk dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian. Bulan depan, kalung ini akan diproduksi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memperkenalkan kalung ini. Dia mengklaim pemakaian kalung ini selama 15 menit bisa membnuh 42% virus Corona. Pemakaian 30 menit bisa membunuh 80% virus Corona.


Syahrul Yasin LimpoMentan Syahrul Yasin Limpo (Kementan)

"Ini antivirus hasil Balitbangtan, eucalyptus, pohon kayu putih. Dari 700 jenis, 1 yang bisa mematikan Corona hasil lab kita dan hasil lab ini untuk antivirus, dan kita yakin. Bulan depan ini sudah dicetak, diperbanyak," kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo usai menemui Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (3/7) lalu.


Dari Fraksi PAN, anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengkritik langsung. Menurutnya, kalung itu belum teruji klinis. Alih-alih menjadi prestasi Kementan, bisa-bisa klaim itu malah menuai persepsi publik yang negatif terhadap kerja Kementan.

"Menurut saya, hasil penelitian Kementan tersebut masih perlu diuji lebih lanjut lagi. Pasalnya, penelitian tersebut dinilai belum benar-benar terbukti ampuh sebagai antivirus Corona. Apalagi, masih ada beberapa lembaga penelitian dan peneliti yang meragukan efektivitas bahan eucaplyptus tersebut," kata Saleh kepada wartawan, Sabtu (4/7).

Fraksi Partai Demokrat juga sama, yakni tak langsung percaya dengan kemujaraban kalung itu. Anggota Fraksi Demokrat DPR, Didik Mukrianto, meminta urusan penangana COVID-19 diserahkan kepada ahlinya.

"Saran saya, untuk penanganan COVID-19 dan segala obat serta vaksinnya, secara klinis kita percayakan sepenuhnya kepada ahlinya. Akan lebih bijak bila Pak Mentan tetap fokus untuk menangani ketahanan pangan, termasuk pasokan dan batuannya untuk masyarakat yang saat ini berpotensi mengalami berbagai tantangan dan permasalahan," kata Didik kepada wartawan, Minggu (5/7).

Ketua MPR, Bambang Soesatyo, mengapresiasi jajaran Kementerian Pertanian RI atas inisiatif dan keberanian mempromosikan kandungan minyak Atsiri dari daun kayu putih (eucalyptus) sebagai antivirus COVID-19. Namun ia juga mendorong Kementan untuk melakukan protokol pengujian obat baru sebelum produk obat itu ditawarkan kepada masyarakat.


Ketua MPR RI Bambang SoesatyoKetua MPR RI Bambang Soesatyo (Dok. MPR RI)

"Untuk menghindari kesan tentang klaim sepihak, produk antivirus Corona dari Kementan itu sebaiknya mengikuti dulu protokol pengujian atau uji klinik untuk produk baru obat dan herbal. Termasuk pengujian khasiatnya pada manusia," kata Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (5/7).(Detik.com)

Kalung Anti Corona Sherina Kementan Covid 19 Anggota Dewan


Loading...