Massa Bakar Bendera PKI di Lapangan Merdeka Sukabumi, Tolak RUU HIP
Terasjabar.id - Ribuan orang yang tergabung dalam Aliansi Rakyat dan Aktivis Sukabumi Raya menggelar Apel Siaga Ganyang Komunis di Lapangan Merdeka Sukabumi, Minggu (5/7/2020).
Mereka berasal dari dari 88 organiasi kemasyarakatan (ormas), organiasi kepemudaan (OKP), dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) ini, melakukan penolakan terhadap Rancanan Undang-undang RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).
Koordinasi aksi pada apel siaga, Budhy Lesmana, menjelaskan, apel siaga tersebut dilakukan sebagai bentuk kesepakatan bahwa masyarakat Sukabumi menolak RUU HIP. Selain itu, dalam aksi tersebut dilakukan pembakaran simbol PKI oleh para peserta aksi.
“Pancasila sudah final, jangan sampai bergeser fungsinya. Harapannya semoga anggota DPR RI bisa melanjutkan perjuangan ini, dengan dasar bahwa masyarakat setuju dengan penolakan RUU HIP tersebut. Mendukung NKRI dan Pancasila tetap pada koridornya,” katanya pada wartawan di Lapangan Merdeka, Minggu (5/7/2020)
Dalam aksi penolakan RUU HIP tersebut massa menyampaikan dekrit rakyat yang berisi permintaan agar pembahasan RUU HIP dihentikan, tangkap dan adili inisiator RUU HIP, dan Bubarkan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
“Terkait pembakaran bendera PKI merupakan bentuk nyata dalam perlawanan rakyat Indonesia khususnya warga Sukabumi terhadap komunis dan PKI," ucapnya.
Anggota DPR RI asal Sukabumi M Muraz menyampaikan, Partai Demokrat merupakan partai pertama yang menolak RUU HIP.
"Dasar penolakan, Partai Demokrat tidak ingin memberikan kesempatan kepada pihak mana pun yang berniat akan mengubah Pancasila," ucapnya.
Ia mengungkapkan, semenjak awal di dan sejumlah rekan-rekan lainnya telah sepakat menolak pembahasan RUU HIP karena dapat mengubah esensi Pancasila.
“Ada oknum yang akan mengubah Pancasila. Jelas kami lawan. Esensi Pancasila itu adalah Ketuhanan Yang Maha Esa yang sejalan dengan makna laa ilaaha ilallah," ucapnya. (Tribunjabar.id)