Curahan Hati Via Vallen, Gara-gara Pandemi 3 Bulan Tak Ada Pemasukan, Mobilnya Malah Dibakar Fans

Curahan Hati Via Vallen, Gara-gara Pandemi 3 Bulan Tak Ada Pemasukan, Mobilnya Malah Dibakar Fans
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Kamis, 2 Juli 2020 13:14 WIB

Terasjabar.id - Penyanyi dangdut terkenal Via Vallen mengeluarkan curahan hatinya terkait kejadian yang baru-baru ini menimpanya.

Mobil mewah Toyota Alphard yang diperolehnya dengan penuh perjuangan, dibakar orang yang mengaku sebagai fansnya.

Melalui akun Instagram resminya @viavallen, pelantun lagu Meraih Bintang itu menulis bagaimana proses membeli mobil itu.

Dulu saat job off air-nya sedang banyak-banyaknya, Via Vallen mengaku jarang di rumah.

Dia pun kurang beristirahat lantaran harus berpindah-pindah tempat.

Hampir setiap hari, Via Vallen harus penempuh perjalanan darat, laut, hingga udara.

Sampai akhirnya, uangnya terkumpul banyak.

"Ahamdulillah uangnya terkumpul, aku beli mobil ini cash dan aku asuransikan dua tahun," tulisnya dikutip TribunJabar.id, Kamis (2/7/2020).

Menurutnya, asuransi mobil tersebut berakhir pada Mei kemarin.

Dia belum sempat melakukan perpanjangan asuransi.

Namun, kejadian yang tak disangka-sangka menimpanya.

Mobil yang asuransinya belum diperpanjang itu malah dibakar orang saat pandemi.

Via Vallen menulis, selama pandemi ini dia sudah hampir tiga bulan tak kerja atau tidak ada pemasukan seperti biasa.

"Saya tahu, apa yang saya miliki semuanya hanyalah titipan. Cuma sekarang kondisi mobil seperti ini, malah bingung mau diapain," tulisnya.

Kisah Perjuangan Via Vallen Sampai Bisa Beli Mobil Mewah Alphard

Via Vallen pernah bercerita hal itu dalam siaran langsung Instagram bersama Inul Daratista pada Rabu (29/4/2020).

Dia bercerita, sebelum menjadi seperti sekarang, dirinya hanya penyanyi dangdut yang punya impian besar tapi kemampuan finansialnya terbatas.

Doa kedua orang tuanyalah yang menjadi kunci suksesnya.

Via Vallen mengatakan, tahun 2014 dirinya hanya memilik mobil Avanza sebagai kendaraan penunjang kerjanya.

Hingga kemudian, di tahun itu dia ingin menggantinya dengan Innova.

"Rencananya mau tukar tambah sama Innova. Jadi Innovanya aku kredit bayarnya gitu."

"Cuma bapak saya baru beli dua rumah dan dileburin jadi satu. Kemudian, dia minta bantuan saya untuk meningkatkan rumah," ujarnya dikutip TribunJabar.id dari Tribunnews.com, Rabu (1/7/2020).

Kala itu, Via Vallen bingung.

Pasalnya, kondisi finansialnya masih terbatas.

Menurutnya, mobil penting lantaran untuk dia pergi ke sana ke mari dalam bekerja.

Namun, tentu saja rumah untuk tempat tinggal juga penting.

Apalagi, rumah tersebut untuk orang tuanya.

"Akhirnya aku mengalah dan uang jual mobil aku kasih ke bapak untuk ningkatin rumah," katanya.

Setelah itu pada tahun 2016, dia pernah berkeinginan untuk berangkat ke Tanah Suci bersama kedua orang tuanya.

Namun, waktu itu uangnya hanya Rp 100 juta saja.

Pije, pria 41 tahun asal Medan (kiri), tersangka pembakar Toyota Alphard Via Vallen di Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo (kanan)
Pije, pria 41 tahun asal Medan (kiri), tersangka pembakar Toyota Alphard Via Vallen di Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo (kanan) (Istimewa)

"Cuma aku mengalah dan pengin berangkatin orangtua saja," kata Via Vallen.

Dia terus bekerja keras dan menabung.

Via Vallen pun pernah mendapatkan pinjaman Rp 30 juta dari bank.

Uang itu juga dipakainya untuk orang tuanya.

Dia membeli perabotan untuk rumah orang tua yang baru dibangun.

Dari situ, Via Vallen masih terus menabung dan bekerja keras.

Dia mengakui, rezeki dan kariernya lancar lantaran berkat kerja keras dan doa dari orang tuanya.

"Alhamdulillah nabung lagi dan aku bisa cicil mobil Fortuner. Dari Fortuner aku ada rejeki beli mobil Alphard cash. Bapak aku kerjaan lancar dan investasi properti," katanya.

Pelaku Ngaku Sakit Hati

Dikutip dari Surya, pelaku pembakaran yang belakangan diketahui bernama Pije (41) itu mengaku meninggalkan tulisan di tembok rumah Via Vallen.

Seperti yang dijelaskan Via Vallen melalui Instagramnya, pesan itu berisi tulisan 'Mati Kalian'.

Pije tidak menjelaskan secara jelas. Hanya dikatakan tulisan 79 di tembok itu adalah tanggal lahirnya.

"Kibus Ada, Ada gk ksh hak ku, Pije Persa 97, Pije 97, mati kalian bang" demikian tulisan yang ada tembok samping bagian depan rumah yang berada di sudut tikungan dekat tanggul lumpur lapindo tersebut.

Pije yang berasal dari Jalan Pabrik Tenun, Kelurahan Sie Putih Timur, Kecamatan Medan, Kota Medan itu mengaku penggemar Via Vallen.

Ia datang dari Cikarang ke rumah Via Vallen untuk bertemu sang idola.

"Saya pengen ketemu Via," jawabnya.

Foto-foto Kondisi Terkini Mobil Via Vallen Setelah Diduga Dibakar Orang Tak Dikenal, Via Bersyukur
Foto-foto Kondisi Terkini Mobil Via Vallen Setelah Diduga Dibakar Orang Tak Dikenal, Via Bersyukur (Instagram Via Vallen)

Nggandol truk, hingga beberapa kali selama tiga hari sampai akhirnya tiba di Tanggulangin, Sidoarjo.

"Sampai di Sidoarjo sudah tujuh hari lalu," akunya.

Tujuh hari di Sidoarjo, pria ini mengaku tidur di depan warung di dekat jalan masuk menuju Desa Kalitengah.

Selama itu, saat siang dia juga riwa-riwi ke sana kemari mencari rumah Via.

"Awalnya saya hanya tahu rumahnya di Kalitengah. Itu dari medsos.

Makanya tanya-tanya terus. Sampai akhirnya ketemu," jawab Pije saat ditanya kapolres.

Pije mengaku sudah beberapa kali mendatangi rumah itu, tapi ketika ditanya tentang aksinya membakar mobil Via Vallen, dia ngelantur.

Dia bilang habis menenggak minuman keras. Kemudian bercerita aneh lagi, katanya mencari Via Vallen karena ponsel miliknya dibawa oleh teman Via Vallen.

Pije mengaku sakit hati ketika mendatangi rumah Via Vallen.

Ia tidak bertemu dengan Via Vallen.

Hanya ditemui seseorang, tapi dia mengaku tersinggung lantaran perkataan orang itu tidak enak didengar.

Seperti menyebut kotor, lusuh, dan sebagainya.

Itu pengakuan pelaku," ujar Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, dikutip dari Surya, Rabu (1/7/2020).

(Tribunjabar.id)


Via Vallen Narkoba Fans


Loading...