Anak Buah John Kei Usia 60 Tahun Serahkan Diri ke Polisi, Terkuak Perannya Saat Serang Rumah Nus Kei

Anak Buah John Kei Usia 60 Tahun Serahkan Diri ke Polisi, Terkuak Perannya Saat Serang Rumah Nus Kei
Tribunjakarta
Editor: Malda Hot News —Selasa, 30 Juni 2020 14:17 WIB

Terasjabar.id - Anak buah John Kei, Ayamo alias MAN menyerahkan diri ke pihak kepolisian setelah mengakui terlibat dalam kasus penyerangan di kediaman Nus Kei, Perumahan Green Lake City, Tangerang. 

Sebelumnya puluhan anak buah John Kei telah diamankan Polda Metro Jaya akibat penyerangan tersebut.

Menurut polisi, setidaknya ada 47 orang terlibat kasus permufakatan jahat, penyerangan dan pembunuhan berencana terhadap Nus Kei, yang tak lain paman John Kei.

Anak buah Nus Kei, Angke Rumotora alias Frangky (38) dan Yustus Corwing alias Erwin (45) menjadi korban penganiayaan oleh anak buah John Kei.

Frangky harus kehilangan empat jari tangan kirinya sedangkan Erwin meninggal karena luka parah akibat senjata tajam saat dibawa ke rumah sakit.

Keduanya dianiaya oleh sekitar enam anak buah John Kei di Jalan Kresek Raya, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada Minggu (21/6/2020) siang.

Selain terlibat penganiayaan dua anak buah Nus Kei di Duri Kosambi, Cengkareng, anak buha John Kei juga terlibat penyerangan di rumah Nus Kei, kluster Australia, Cipondoh.

"Ada sekurang-kurangnya 47 tersangka yang dilibatkan terkait dengan kegiatan perencanaan pembunuhan dan pemufakatan jahat di dua TKP, Kosambi dan perumahan kluster (Australia, Green Lake City, Kota Tangerang)," kata Wadirreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak di Polda Metro Jaya, Senin (29/6/2020).

Calvijn mengatakan, jumlah daftar pencarian orang (DPO) kemungkinan akan bertambah seiring pemeriksaan penyidik.

"Sekurang-kurangnya ada 8 DPO lagi yang tim di lapangan masih melakukan pengejaran," ungkap Calvijn.

Saat ini polisi telah menetapkan enam orang anak buah John Kei sebagai tersangka.

Ayamo (60), salah satu anak buah John Kei yang menyerahkan diri ke polisi, Senin (29/6/2020).
Ayamo (60), salah satu anak buah John Kei yang menyerahkan diri ke polisi, Senin (29/6/2020). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Enam orang itu yakni Ayamo alias MAN, SR alias Tecco, PM alias O, dan ARK alias G.

Tersangka M dan TH tidak terlibat penganiayaan dua anak buah Nus Kei di Duri Kosambi dan penyerangan di rumah Nus Kei.

"Dua tersangka ini laporan polisinya terpisah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat ikut dalam rilis perkara.

Polisi menemukan barang bukti 1 senjata api Baretta, 4 butir peluru dan 1 magazine dari tersangka M.

Sedangkan dari tersangka TH, polisi menemukan 1 airsoft gun saat menggeledah rumahnya. Sehingga ia turut ditahan dalam kasus ini.

Menurut Yusri, 4 anak buah John Kei seperti Ayamo, Tecco, PM alias O dan ARK alias G menyerahkan diri di tempat berbeda.

Mereka khawatir ada serangan balik dari kelompok Nus Kei terhadap diri dan keluarganya.

Seperti diketahui, tersangka Tecco yang pertama menyerahkan diri ke Polsek Cimanggis, lalu diantar Polres Metro Depok ke Polda Metro Jaya.

Ia menyerahkan diri di hari teman-temannya memperagakan adegan per adegan penganiayaan 2 anak buah Nus Kei di Duri Kosambi, Cengkareng, Rabu (24/6/2020) siang.

Tersangka ARK alias G menyerahkan diri ke Polres Jakarta Timur. Ia mengaku menabrak Adi Nugroho, sekuriti kluster Australia menggunakan mobil Innova hitam.

John Kei dan kelompoknya diamankan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020).
John Kei dan kelompoknya diamankan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Sedangkan tersangka PM alias O menyerahkan diri di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Ia menelepon polisi dan meminta petugas untuk menjemputnya. Ia terlibat penyerangan di rumah Nus Kei.

"Dia takut keluarganya nanti akan menjadi korban," ujar Yusri.

Lantas Bagaimana dengan Ayamo?

Tersangka Ayamo alias MAN, diketahui menyerahkan diri ke Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Berdasarkan pengakuannya, Ayamo yang belakangan diketahui bernama M Arsyad ini ikut serta bersama 15 orang anak buah John Kei saat menyerang rumah Nus Kei.

Dari lima tersangka anak buah John Kei yang polisi hadirkan Senin, (29/6/2020) siang, kebanyakan memiliki postur tinggi besar. Tapi, Ayamo tampak berbeda.

Perawakan Ayamo kurus dan tidak terlalu tinggi. Bisa jadi ia paling sepuh dibanding anak buah John Kei lainnya karena usianya 60 tahun.

Peran Ayamo

Di balik postur tubuh dan rambutnya yang sudah beruban, Ayamo turut berperan besar dalam penyerangan di rumah Nus Kei di kluster Australia.

Ia salah satu tersangka yang melepaskan tembakan dari dalam mobil ketika hendak melarikan diri dari sana.

"Perannya adalah dia ikut dalam kendaraan di perumahan di Tangerang dan melepaskan tembakan," ujar Yusri.

Andreansyah, driver ojek online, mengalami luka di jempol kaki kanannya akibat terkena rekoset senjata api anak buah John Kei.

"Namun belum bisa dipastikan apakah senpi dari WL atau Ayamo yang mengenai ojol," tutur Yusri.

Pada akhirnya, lanjut Yusri, Ayamo pun secara sukarela menyerahkan diri lantaran resah menjadi buronan polisi.

"Dia menyerahkan diri langsung ke Resmob. Dia merasa takut jadi buronan, kemudian datang sendiri ke Resmob Polda Metro Jaya," ucap dia.

Pengakuan Ayamo

Dilansir dari kanal YouTube Talkshow Tv One pada Selasa (30/6), Ayamo alias M Arsyad menjelaskan, mulanya ia bersama anak buah John Kei lainnya mendatangi rumah Nus Kei dengan tiga mobil.

"Saat itu jam 12 ada tiga mobil masuk ke perumahan, saya berada di mobil putih," ucap M Arsyad.

Lebih lanjut, M Arsyad memaparkan, kedatangannya itu hanya untuk menyaksikan penyerangan di rumah Nus Kei.

"Saya juga mau masuk ke rumah Nus Kei karena sebelumnya dia pernah masuk ke rumah saya saat John Kei masih di penjara. Saat itu dia membawa pasukan 3 mobil."

"Itu terjadi sekitar 2017 lalu, dia mengancam untuk membunuh saya. Dia mencari keberadaan saya kepada istri, istri bilang sudah keluar rumah," beber M Arsyad.

M Arsyad mengaku, ketika itu sang istri mendapatkan ancaman dari anak buah Nus Kei dengan menggunakan golok.

"Mereka bilang kalau tak ketemu saya maka satu dari kita harus mati, kata istri saya begitu," imbuh M Arsyad.

Dengan adanya peristiwa buruk 2017 lalu itu membuat M Arsyad ingin menyambangi rumah Nus Kei.

"Saya niat ingin masuk ke rumahnya agar dia ingat kalau saya juga pernah masuk," beber M Arsyad.

Meski demikian, M Arsyad menyatakan tak pernah melakukan perusakan apapun terhadap aset Nus Kei.

"Saya hanya pernah melempar plastik berisi bensin, tadinya niat mau bakar mobil yang pernah ke rumah saya," aku M Arsyad.

Namun, niat itu itu diurungkan M Arsyad karena peduli dengan keberadaan tetangga sekitar Nus Kei.

"Saya lempar ke mobil tetapi gak jadi dibakar karena saya pikir tetangga bisa terkena," papar M Arsyad.


(Tribunjakarta.com)

john Kei Polisi Nus Kei


Loading...