Beraninya Rocky Gerung Sebut Jokowi Marah-marah Mau Pecat Menteri Cuma Drama, Malah Sebut Drakor

Beraninya Rocky Gerung Sebut Jokowi Marah-marah Mau Pecat Menteri Cuma Drama, Malah Sebut Drakor
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Selasa, 30 Juni 2020 13:09 WIB

Terasjabar.id - Akademisi Rocky Gerung memang berani. 

Bahkan saat Presiden RI Jokowi sedang marah dan kesal dengan menteri-menterinya, Rocky Gerung pun masih sempat menertawakan.

Rocky Gerung bahkan menyebut Jokowi marah sebagai sebuah drama korea 'drakor' seperti yang digandrungi anak muda. 

Rocky Gerung punya istilah sendiri, bukan Drakor tapi drama istana.

Rocky Gerung menganggap Presiden Jokowi marah seperti drama Korea.

Malahan Rocky Gerung juga memprediksi eposide lanjutan dari Jokowi marah.

Rocky Gerung juga menganggap bahwa Jokowi marah tak serius.

Presiden Jokowi marah saat sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/6/2020).

Video Jokowi marah ini baru diposting akun Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6/2020).

Menurut Rocky Gerung, Jokowi marah tak serius karena perhitungan jeda waktu tersebut.

"Soal serius saya kira gak serius, karena itu berita dari minggu lalu tiba-tiba diupload sekarang,

banyak variable yang dihitung, pertimbangan politik, upaya nutupin isu udah dihitung,

jadi kita anggap saja ini drama korea, drakor istana, " kata Rocky Gerung dikutip dari akun Youtube Rocky Gerung Official.

Menurut Rocky Gerung akibat video Jokowi marah itu, banyak orang berspekulasi.

Detik-detik Jokowi Marah

Sudah hampir 5 bulan, Indonesia dirundung pandemi Virus Corona atau Covid-19. Virus tersebut, seolah tak mau pergi dari Indonesia.

Sejumlah warga terinfeksi dan meninggal dunia. Bahkan sejumlah daerah mengalami trend kenaikan, diantaranya Sulawesi Selatan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun akhirnya angkat suara atas kinerja menterinya.

Bahkan sang presiden sampai meluapan amarahnya yang ditunjukan kepada Kabinet Indonesia Maju.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini, kepada menteri-menteri yang bekerja biasanya di tengah pandemi virus corona.

Salah satunya, Jokowi marah terhadap Kementerian Kesehatan yang dipimpin dr Terawan Agus Putranto.

Jokowi marah juga kepada Kementerian Sosial RI  karena masalah bantuan sosial.

Jokowi marah kepada menteri terungkap dalam sidang kabinet di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/6/2020).

Video Jokowi marah kepada menteri tersebut ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden pada hari ini, Minggu (28/6/2020).

Dalam video Jokowi marah tersebut, Jokowi tengah memimpin sidang kabinet.

Dengan nada tinggi, Jokowi meluapkan kemarahannya kepada menteri-menteri yang masih bersikap biasa saja di masa krisis seperti sekarang, baik itu akibat pandemi Covid-19 dan dampaknya terhadap Perekonomian.

"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan?. Suasana ini krisis!" ujar Jokowi dengan nada tinggi.

Salah satu kementerian yang terkena sasaran saat Jokowi marah adalah Kementerian kesehatan.

Jokowi menyatakan, anggaran kesehatan yang sudah dianggarkan di Kementerian Kesehatan untuk penanganan pandemi corona sekitar Rp 75 triliun.

"Tapi anggaran baru terpakai sebesar 1,53%," kata Jokowi dengan nada tinggi.

Jokowi juga marah terhadap Kementerian Sosial.

Jokowi marah karena penyaluran bantuan sosial yang masih belum optimal 100 persen di saat masyarakat menunggu bantuan saat pandemi Corona.

Menurut Jokowi, pandemi corona ini membutuhkan perhatian khusus.

Semua jajaran pemerintah harus bekerja ekstra keras untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus pertama positif Corona di Indonesia, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).(KOMPAS.com/Ihsanuddin)
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus pertama positif Corona di Indonesia, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).(KOMPAS.com/Ihsanuddin) (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

"Lah kalau saya lihat Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara masih melihat ini sebagai masih normal, berbahaya sekali," kata Jokowi.

Jokowi marah terhadap menteri, rasanya sudah cukup lama tidak terlihat.

Setidaknya sejak Kabinet Indonesia Maju bekerja, rasanya baru kali ini Jokowi marah kepada menterinya.

Sebelumnya, di Kabinet Indonesia Bekerja, Jokowi sering marah terhadap menteri yang bekerja tidak sesuai harapan.

Tak segan keluarkan Perppu

Joko Widodo mengaku tidak akan segan mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang ( Perppu) untuk mempermudah para menterinya merealisasikan program di masa krisis akibat pandemi Covid-19.

Jokowi bahkan rela mempertaruhkan reputasi politiknya jika harus mengeluarkan perppu lagi di masa pandemi.

 

"Kalau mau minta perppu lagi, saya buatkan Perppu, kalau yang sudah ada belum cukup," kata Jokowi.

"Asal untuk rakyat, asal untuk negara, saya pertaruhkan reputasi politik saya," ujar Kepala Negara.

Jokowi meminta para menterinya agar menyadari bahwa saat ini mereka sedang berada di masa krisis.

Krisis yang terjadi tidak hanya karena pandemi Covid-19, tetapi juga dampaknya terhadap Perekonomian Tanah Air.

Tonton videonya:

Dengan demikian, ia mengharapkan para menterinya tak lagi bekerja secara biasa. Ia menghendaki para menterinya bekerja dengan cepat.

"Kebijakan kita, suasananya harus suasana krisis. Jangan kebijakan yang biasa-biasa saja menganggap ini sebuah kenormalan. Apa-apaan ini?" kata Jokowi.

"Mestinya, suasana itu ada semuanya. Jangan memakai hal-hal yang standar pada suasana krisis," ujar dia.

Dia bahkan kembali menegaskan bahwa berbagai langkah siap dilakukan, termasuk merilis kebijakan dalam bentuk perppu atau perpres.

"Kalau perlu kebijakan perppu, ya perppu saya keluarkan. Kalau perlu perpres, ya perpres saya keluarkan. Kalau sudah ada PMK, keluarkan. Untuk menangani negara tanggung jawab kita kepada 267 juta rakyat kita," kata dia.

Dalam video tersebut juga, Jokowi dengan nada tinggi menegur para menteri yang masih bersikap biasa saja di masa krisis seperti sekarang, baik itu akibat pandemi Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian.

"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis!" ujar Jokowi dengan nada tinggi.

Ia pun menegur menterinya karena masih bekerja secara biasa di saat krisis seperti ini.

Jokowi mencontohkan hal itu dengan menyampaikan banyaknya anggaran yang belum dicairkan.

Ia menyebutkan, anggaran kesehatan yang sudah dianggarkan sekitar Rp 75 triliun baru cair sebesar 1,53 persen.

Jokowi juga menyinggung penyaluran bantuan sosial yang masih belum optimal 100 persen di saat masyarakat menunggu bantuan tersebut.

Dengan nada tinggi, ia kembali mengingatkan para menteri bahwa mereka harus bekerja ekstra keras di masa krisis untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Lah kalau saya lihat Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara masih melihat ini sebagai masih normal, berbahaya sekali," kata Jokowi.

 "Kerja masih biasa-biasa saja. Ini kerjanya memang harus ekstra luar biasa, extraordinary!" ujar Kepala Negara.

Jokowi pun meminta semua anggota kabinet memahami situasi krisis saat ini, dan memiliki kebersamaan dalam menghadapinya.

"Perasaan ini tolong sama. Kita harus sama perasaannya. Kalau ada yang berbeda satu saja, sudah berbahaya," kata Presiden. (*)

(Tribunjabar.id)


Drakor Rocky Gerung Jokowi Drama


Loading...