UPI Bandung Hadirkan Dispenser Udara tanpa Galon di Pendopo Majalengka, Airnya Langsung Bisa Diminum

UPI Bandung Hadirkan Dispenser Udara tanpa Galon di Pendopo Majalengka, Airnya Langsung Bisa Diminum
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Selasa, 30 Juni 2020 12:37 WIB

Terasjabar.id - Beberapa hari lalu, Bupati Majalengka Karna Sobahi menerima kunjungan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dalam rangka kerjasama dengan Pemerintah Daerah Majalengka.

Selain bekerjasama dalam bidang pendidikan, salah satu kampus ternama di Jawa Barat itu mengenalkan salah satu karya mahasiswa-mahasiswinya dalam menciptakan mesin air minum.

Mesin yang diberi nama Atmosferik Water Generator itu dapat menghasilkan air layaknya dispenser namun tanpa harus ada galon.

Air itu langsung bisa diminum layaknya dispenser yang biasa hadir di rumah-rumah.

Mesin dispenser ini tanpa perlu menambahkan air galon yang saat ini telah berada di Pendopo Majalengka.

Oksigen yang ada di sekitar mesin tersebut, menghasilkan air yang cukup banyak.

Mesin yang mirip dengan cara kerja AC ini, juga memiliki sensor khusus, sehingga tidak ada tombol manual.

Yang ada, mesin ini terdapat simbol sensorik berupa tulisan on-off.

Siapapun yang ingin minum, hanya tinggal menadahkan gelas.

Sensorik akan langsung merespon dan mengucurkan air bening tak berbau, tidak berasa dan jernih.

Serta juga, berasa dingin, serasa mengambil air minum dalam lemari es.

Jika terjadi kendala dengan sensoriknya, maka tinggal disentuh tulisan on-off nya.

Saat dikonfirmasi, Dosen UPI, Fakultas Teknik Mesin, Sriyono menjelaskan, cara kerja mesin Atmosferik Water Generator ini hampir sama dengan cara kerja mesin AC.

Bedanya, penyaringannya lebih khusus, yakni mempunyai lima filter udara yang bisa memfilter virus, meski ukurannya paling kecil sekalipun.

“Cara kerjanya tak jauh beda dengan mesin AC. AC menghasilkan udara dalam ruangan menjadi lebih dingin, tapi juga menghasilkan air yang dibuangnya lewat selang pembuangan. Mesin ini pun bekerja demikian,” ujar Sriyono kepada Tribuncirebon.com, Selasa (30/6/2020).
Sriyono menjelaskan, mesin Atmosferik Water Generator itu juga mempunyai kekuatan hingga seribu jam.

Setelah itu, maka alat-alat penyaringan yang ada di dalamnya harus diganti dengan yang baru.

“Tandanya nanti, jika sudah seribu jam, ada sinyal merah pada simbol tulisan, High,” ucapnya.

Sriyono mengaku mesin buatannya itu belum dipasarkan secara massal.

Baru selesai uji coba dan pertama kalinya langsung dibawa ke Majalengka.

“Perintah dari pak Rektor, mesin ini harus dibawa ke Majalengka, ya saya patuh pada pimpinan. Semoga ini bermanfaat. Ini perdana, di wilayah lain Indonesia belum ada,” jelas dia.

Sementara itu, Bupati Majalengka, Karna Sobahi mengatakan pihaknya berterima kasih kepada UPI Bandung.

Sebab, telah memberikan alat-alat yang bermanfaat, terutama mesin yang bisa menghasilkan air minum, tanpa harus membeli galon atau isi ulang galon.

“Ini terobosan baru. Kami ucapkan terima kasih ‎untuk UPI. Saya ucapkan terima kasih kepada pak Rektor. Kebetulan rektor UPI yang sekarang ini, adalah orang Majalengka, orang Talaga,” kata Karna.

Rektor UPI, Profesor Sholahudin menambahkan, kedatangannya ke Majalengka itu sekaligus silaturahmi dengan temannya, yakni Bupati Majalengka.

Pihaknya juga akan menjalin kerjasama kemitraan dengan Pemkab Majalengka secara khusus.

“Kita MoU dengan pemkab Majalengka. Intinya menjalin kerjasama di bidang pendidikan,” tutur Sholahudin.


(Tribunjabar.id)

UPI Dispenser Majalengka


Loading...