Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan Tiap Hari Dapat Titipan Calon Siswa di PPDB, Ini Jawabannya

 Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan Tiap Hari Dapat Titipan Calon Siswa di PPDB, Ini Jawabannya
Trbunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Selasa, 30 Juni 2020 11:46 WIB

Terasjabar.id - Penerimaan Siswa Didik Baru (PPDB 2020) Kota Bandung dan daerah lain di Jawa Barat dilakukan secara online.

Selain karena alasan menjaga jarak atau social distancing katena PPDB 2020 berlangsung di tengah wabah virus corona, PPDB online diberlakukan agar seleksi siswa baru berjalan transparan dan tidak ada titip-titipan.

Faktanya masih ada orangtua calon siswa yang mencari peluang agar anak lolos ke sekolah negeri dengan cara meminta bantuan kepada pejabat atau orang berpengaruh.

Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan, sebagai orang yang punya pengaruh di Kota Bandung, tak lepas dari cerita titip menitip calon siswa.

Kepada Tribunjabar.id, di kantor Tribunjabar.id, Selasa (30/6/2020) pagi, Tedy Rusmawan mengatakan hampir setiap hari ada orang yang menghubunginya, meminta bantuan agar anak bisa masuk ke sekolah negeri.

Meski menjabat sebagai ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan mengaku tak bisa membantu masyarakat yang memintanya untuk meloloskan masuk sekolah negeri.

"Hampir setiap hari ada yang menghubungi minta (bantuan), barusan ada yang kirim pesan. Tetap tidak bisa. Semua ada sistem dan aturannya," ujar Tedy Rusmawan.

Seandainya memanfaatkan kekuasaanya untuk memberikan rekomendasi agar calon siswa bisa diterima di sekolah negeri, maka tindakan curang itu pasti akan ketahuan.

Sebab, kepala sekolah sekarang sudah berani bersuara, menyampaikan kebenaran. Buktinya, pada beberapa waktu lalu tersiar cerita seorang anggota DPRD Jabar yang menuliskan surat rekomendasi agar seorang calon siswa bisa diterima di sekolah negeri, lalu terbongkar.

"Kemarin saja kan langsung ramai. Jadi, sekarang tidak bisa yang namanya titip-titipan," ujarnya.

Persoalan PPDB Kota Bandung yang banyak dikeluahkan masyarakat, kata Tedy Rumawan, memang akan ada.

Sebab, daya tampung sekolah negeri tidak sama dengan jumlah lulusan sekolah dasara (SD) atau SMP.

Menurutnya, pemerintah Kota Bandug sudah berusaha menambah kelas atau rombongan belajar, tapi tetap saja tidak bisa menampung.

Solusinya adalah masuk ke sekolah swasta. Dan pemerintah sudah membantu mereka melalui dana BOS.(tribunjabar.id)




DPRD Bandung Tedy PPDB


Loading...