Tegang dengan China, India Kerahkan Sistem Rudal di Himalaya

Tegang dengan China, India Kerahkan Sistem Rudal di Himalaya
CNN Indonesia
Editor: Malda Hot News —Senin, 29 Juni 2020 10:50 WIB

Terasjabar.id -- 

India disebut telah mengerahkan sistem pertahanan rudal darat ke udara canggih bernama Akash ke perbatasan di utara Ladakh, kawasan Himalaya pada akhir pekan lalu. 

Kawasan itu merupakan tempat bentrokan antara militer India-China terjadi pada dua pekan lalu hingga menewaskan belasan pasukan kedua negara.

Pengerahan alat utama sistem pertahanan itu dilakukan India menyusul manuver China yang terus meningkatkan aktivitas pesawat tempur dan helikopter militernya di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC), perbatasan de facto kedua negara di wilayah Ladakh yang menjadi rebutan.

"Sebagai bagian dari pembangunan yang tengah berjalan, sistem pertahanan udara militer India telah dikerahkan ke sektor LAC untuk mengantisipasi pergerakan jet tempur angkatan udara China dan helikopter mereka di perbatasan," ujar seorang sumber pemerintah China kepada kantor berita India pada Minggu (28/6).

Akash merupakan sistem pertahanan rudal jarak menengah yang dikembangkan sendiri oleh India.

Selain sistem rudal, India juga mengizinkan angkatan bersenjatanya menggunakan senjata api ketika bertugas di LAC dalam "situasi luar biasa" seperti saat ini.

Padahal, menteri luar negeri India-China telah berkomunikasi dan sepakat mengambil jalan damai untuk meredam ketegangan di perbatasan.

Meski begitu, kedua negara terus menambah

China bahkan dilaporkan telah memperkuat pasukannya dengan mengirim ahli bela diri dan pendaki gunung di dekat perbatasan India sebelum bentrokan mematikan beberapa waktu lalu.

Surat kabar resmi militer China, National Defense News mengungkapkan lima divisi milisi baru tiba di Lhasa, Tibet, pada 15 Juni lalu. Pasukan itu berisi mantan anggota tim estafet pembawa obor Olimpiade Gunung Everest dan ahli bela diri campuran. CCTV juga menunjukkan cuplikan ratusan pasukan baru yang berbaris di ibukota Tibet itu.

"Tidak ada perubahan pengurangan pasukan. Pihak kami hanya akan bereaksi terhadap setiap provokasi dan jika terjadi keadaan luar biasa," ujar mantan direktur jenderal operasi militer India, Letjen Vinod Bhatia, kepada kantor berita Anadolu.

(Anadolu/evn/CNN)

India china Rudal ladakh


Loading...