Makanan yang Berisiko Terpapar Listeria Selain Jamur Enoki

Makanan yang Berisiko Terpapar Listeria Selain Jamur Enoki
Bisnis.com
Editor: Malda Teras Health —Jumat, 26 Juni 2020 11:24 WIB

Terasjabar.id -- 

Kementerian Pertanian RI memerintahkan importir untuk menarik dan memusnahkan produk jamur enoki dari Korea Selatan karena berisiko tercemar bakteri Listeria monocytogenes. Selain jamur enoki, terdapat sejumlah makanan lain yang juga berisiko terinfeksi Listeria.

Makanan tertentu lebih mungkin terkontaminasi Listeria dibandingkan makanan lain. Makanan ini mesti dihindari atau diolah dengan baik agar terbebas dari Listeria.

Berikut sejumlah makanan yang berisiko terinfeksi Listeria selain jamur enoki.

1. Keju

Center for Disease and Prevention Control Amerika Serikat (CDC) menyatakan, keju lunak (soft cheese) yang dibuat dari susu mentah atau tidak dipasteurisasi diperkirakan 50 hingga 160 kali lebih mungkin menyebabkan infeksi Listeria dibandingkan keju dari susu pasteurisasi.

Proses pasteurisasi diketahui dapat membunuh bakteri Listeria. Namun, produk susu pasteurisasi juga masih bisa terkontaminasi jika diproduksi di tempat yang tidak bersih.

Oleh karena itu, pilih-lah keju yang dibuat dari susu pasteurisasi. CDC merekomendasikan orang yang berisiko tinggi seperti ibu hamil, orang tua, dan orang dengan kekebalan tubuh lemah untuk menghindari konsumsi keju lunak seperti keju queso fresco, queso blanco, panela, brie, camembert, dan feta.

2. Susu mentah

Susu mentah adalah susu dari hewan apa pun yang belum dipasteurisasi untuk membunuh bakteri berbahaya. Susu mentah dapat membawah sejumlah bakteri berbahaya, termasuk Listeria. Susu mentah adalah salah satu jenis makanan dan minuman yang paling berisiko terkontaminasi bakteri.

Susu mentah yang dibuat menjadi produk lain seperti keju lunak, es krim, dan yogurt juga dapat menyebabkan infeksi berbahaya. Pastikan Anda mengonsumsi produk olahan susu yang yang terbuat dari susu pasteurisasi.

Anda direkomendasikan untuk hanya mengonsumsi susu yang telah dipasteurisasi. Cari kata 'pasteurisasi' pada label makanan dan minuman untuk memastikan keamanan produk.

Selain itu, perhatikan pula cara penyimpanan susu. Simpan susu pada suhu 4 derajat Celcius atau lebih dingin agar tetap aman.

Ilustrasi SusuIlustrasi. Susu yang belum melalui proses pasteurisasi berisiko terpapar bakteri Listeria. (Daria-Yakovleva/Pixabay)

3. Kecambah

Kecambah membutuhkan kondisi yang hangat dan lembab untuk dapat tumbuh. Kondisi ini juga ideal untuk pertumbuhan bakteri, seperti Listeria, Salmonella, dan E. coli. Alasan ini-lah yang membuat kecambah berisiko terkontaminasi Listeria.

Membilas kecambah saja tidak cukup menghilangkan bakteri. Masak kecambah secara menyeluruh untuk mengurangi risiko terinfeksi Listeria.

Orang yang berisiko tinggi disarankan untuk tidak mengonsumsi kecambah mentah atau dimasak.

4. Melon

Buah melon juga berisiko terkontaminasi Listeria. CDC menyarankan untuk segera memakan melon yang baru dipotong. Segera pula simpan melon yang sudah dipotong dalam lemari bersuhu 4 derajat Celcius. Batasi waktu penyimpanan melon di dalam kulkas tak lebih dari 7 hari.

Selain itu, buang melon yang sudah dipotong dan dibiarkan di suhu ruang selama lebih dari 4 jam.

5. Daging olahan

Hati-hati saat memasak dengan daging olahan. Jangan campur daging olahan dengan makanan lain saat memasak. Cuci tangan setelah memegang daging olahan yang belum dimasak.

Simpan daging olahan di dalam kulkas. Simpan daging olahan yang sudah terbuka maksimal selama satu pekan di dalam kulkas.

Orang yang berisiko tinggi terhadap infeksi Listeria disarankan untuk tidak mengonsumsi daging olahan.

6. Ikan asap

Smoked fish atau ikan asap juga berisiko terkontaminasi Listeria. Hindari konsumsi ikan asap dingin seperti salmon, bandeng, tuna, makerel yang tidak disimpan di lemari es.

Direkomendasikan untuk tidak makan ikan asap dingin kecuali kalengan atau dalam hidangan yang dimasak.

(ptj/asr/CNN)

Jamur Enoki Korea Selatan Indonesia Bakteri Listeria Monocytogenes Makanan Listeria


Loading...