Terungkap Masalah Tanah Berujung Rencana Pembunuhan Nus Kei, Lihat Kekayaan John Kei Capai Miliaran

Terungkap Masalah Tanah Berujung Rencana Pembunuhan Nus Kei, Lihat Kekayaan John Kei Capai Miliaran
Tribunjakarta.com
Editor: Malda Teras Viral —Selasa, 23 Juni 2020 11:02 WIB

Terasjabar.id - Sosok John Kei kembali mendekam di balik jeruji besi karena diduga menjadi otak dari rencana pembunuhan terhadap sang paman, Nus Kei.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menjelaskan, rencana pembunuhan Nus Kei itu dipicu dari keributan yang terjadi antara keduanya karena urusan jual tanah.

John Kei disebut kecewa pada Nus Kei karena tidak meratanya pembagian uang hasil penjualan tanah.

Padahal, lanjut Nana, John Kei baru saja dinyatakan bebas pada 26 Desember 2019 terkait kasus pembunuhan berencana.

"Ini terkait masalah internal antara Nus Kei dan John Kei yang merasa dikhianati karena masalah uang tidak sampai. Kedua, memang dari hasil keterangan, mereka (John dan Nus Kei) ini masih saudara," ujar Nana saat konfaerensi pers pada Senin (22/6/2020).

Berdasarkan pemeriksaan sementara, polisi menemukan bukti percakapan di ponsel anak buah John Kei yang menunjukkan perintah untuk membunuh Nus Kei dan anak buahnya berinisial ER.

"Kita membuka HP pelaku ini, di mana ada perintah dari John Kei ke anggotanya, indikator dari pemufakatan jahat adanya perencanaan pembunuhan terhadap Nus kei dan ER atau YDR," tegas Nana.

ER dilaporkan tewas dibacok saat diserang oleh anggota John Kei di daerah Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (21/6/2020).

"Penganiayaan diduga dilakukan oleh kelompok John Kei, berjumlah 5 sampai 7 orang terhadap kelompok Nus Kei yang terjadi di wilayah Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Satu orang meninggal dunia atas nama ER, yang bersangkutan meninggal karena luka bacok di beberapa tempat," ucap Nana.

Pada hari yang sama, selain melakukan penyerangan di Cengkareng, kelompok John Kei juga menyerang kawasan Green Lake City di Tangerang Kota.

Akibatnya, dua orang dilaporkan terluka.

Atas kejadian tersebut, John Kei beserta anak buahnya akhirnya ditangkap polisi di Jalan Tytyan Indah Utama X, Bekasi, Jawa Barat pada Minggu sekitar pukul 20.15 WIB.

Sementara itu sejumlah mobil terparkir di rumah Joh Kei di Perumahan Tytyan Indah Blok N1, nomor 2, RT 3/12.

Dikutip dari Warta Kota, terdapat mobil mewah yang terparkir di rumahnya itu mulai dari BMW berwarna silver, Honda Jazz dan Jeep Rubicon.

Rumah pertama itu terletak blok paling ujung yang terparkir mobil BMW. Rumah kondisi lama dan cenderung kumuh, di teras rumahnya terdapat hewan peliharaan anjing, dan samsak tinju.

Untuk suasana di rumah sampingnya, tidak begitu jelas hanya terlihat terpakir mobil Honda Jazz warna merah dan Jeep Rubicon.

Rumah yang ini memiliki dua lantai dan lebih besar dari rumah di sampingnya.

Berdasarkan informasi rumah ini yang merupakan tempat tinggal John Kei bersama keluarganya.

Sedangkan dua rumah lagi tempat tinggal anak buahnya.

Di rumah ketiga itu juga terdapat spanduk bertuliskan 'Sekretariat Pemuda Kei AMKEI'.

Personel kepolisian melakukan penjagaan di kediaman John Kei Perumahan Tytyan Indah, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Senin, (22/6/2020).
Personel kepolisian melakukan penjagaan di kediaman John Kei Perumahan Tytyan Indah, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Senin, (22/6/2020). (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Sementara berdasarkan penelusuran dari situs jual beli rumah, harga pasaran rumah di kawasan itu berkisar Rp 600 juta hingga Rp 1 miliar lebih.

Nus Kei Buka Suara

Nus Kei pun angkat bicara soal tanah yang menurut Kapolda menjadi alasan John Kei dan anggota kelompoknya terlibat pidana.

Ia menjelaskan banyak hal, tak hanya tanah tapi juga hubungannya selama ini dengan John Kei, selesai menguburkan anak buahnya, ER atau YDR, di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Senin (23/6/2020).

ER tewas di tangan anak buah John Kei di Jalan Raya Kresek, Duri Kosambi, menjelang pertigaan ABC, Minggu (21/6/2020) pukul 11.30 WIB.

Kembali ke soal tanah, kata Nus Kei, sudah tidak ada masalah lagi. Memang dulu pernah ada pekerjaan soal tanah di Kota Ambon, Maluku.

"Cuma karena memang tidak ada kesabaran dari ponakan saya. Akhirnya terjadi seperti kemarin," ujar Nus Kei dilansir TV One.

Dalam kesempatan itu Nus Kei memastikan, tidak benar dirinya dan John Kei dianggap sebagai dua kelompok berbeda.

"Kami ini semua satu keluarga, satu darah, satu turunan. Salah besar kalau di sana orang bilang kami ini dua kelompok. Oh tidak. Kami bukan dua kelompok. Kami satu keluarga yang berselisih saja," beber dia.

Paman John Kei, Nus Kei memberikan kesaksian di pemakaman rekannya berinisial YDR.
Paman John Kei, Nus Kei memberikan kesaksian di pemakaman rekannya berinisial YDR. (YouTube tvOneNews)

Hubungan Paman dan Keponakan

Nus Kei memastikan hubungannya dengan John Kei adalah hubungan keluarga, paman dengan keponakan.

"Dia ponakan, saya pamannya. Saya tidak ada masalah dengan beliau. Mungkin saya beliau yang punya masalah dengan saya," kata Nus Kei.

Ia mengaku komunikasinya agak mandek sejak John Kei keluar Nusakambangan setelah mendapat pembebasan bersyarat pada Desember tahun lalu.

Begitu juga sebaliknya, John Kei tidak menjalin komunikasi dengan pamannya itu.

"Beliau juga enggak ada komunikasi dengan saya setelah beliau keluar dari Nusakambarangan kalau enggak salah bulan Desember," ucap dia lagi.

Ia tak menyangka John Kei dan anggota kelompoknya menyerang anak buah dan merusak rumahnya di kluster Australia, Green Lake City.

Akibat renggangnya komunikasi, Nus Kei yang memposisikan diri sebagai orangtua dan paman, tak sekali dua kali mengutus orang.

Mereka yang diutus tak hanya teman-teman, tapi saudara, anggota keluarga satu kampung untuk menghubungi John Kei.

"Biar kami bisa bertemu. Biar apa yang menjadi masalah kami, bisa diselesakan bersama-sama," terang Nus Kei.

Iktikad itu beberapa kali sudah dilaksanakan Nus Kei namun sejak Desember tatap muka dengan John Kei tidak pernah ada.

Polisi menggiring John Kei setelah dihadirkan bersama anggota kelompoknya dalam rilis perkara yang dipimpin Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020). John Kei bertanggung jawab dalam kasus permufakatan jahat, penganiayaan dan pembunuhan berencana terhadap Nus Kei dan anak buahnya, ER. ER tewas di Kosambi, Cengkareng, Minggu (21/6/2020). (inset) Petugas kepolisian berjaga-jaga usai olah tempat kejadian perkara di rumah kluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (22/6/2020). WARTA KOTA/NUR ICHSAN
Polisi menggiring John Kei setelah dihadirkan bersama anggota kelompoknya dalam rilis perkara yang dipimpin Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020). John Kei bertanggung jawab dalam kasus permufakatan jahat, penganiayaan dan pembunuhan berencana terhadap Nus Kei dan anak buahnya, ER. ER tewas di Kosambi, Cengkareng, Minggu (21/6/2020). (inset) Petugas kepolisian berjaga-jaga usai olah tempat kejadian perkara di rumah kluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (22/6/2020). WARTA KOTA/NUR ICHSAN (Kolase TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim/Warta Kota/Nur Ichsan)

Peristiwa Cengkareng dan Cipondoh yang Terakhir

Soal dua peristiwa kemarin, Nus Kei tidak tahu karena dalam posisi diserang.

Ia berharap ke depan tidak ada lagi yang seperti itu dan peristiwa di Cengkareng dan rumahnya, kluster Australia menjadi yang terakhir.

"Semoga kemarin yang terakhir, kami kubur bersama-sama dengan ponakan saya yang sekarang kami kubur ini. Semoga ke depan tidak terulang lagi," kata dia.

Sebagai orangtua dan paman, Nus Kei akan menjamin komunikasi dengan John Kei akan selalu dibangun agar masalah selesai.

"Memang saya akan lakukan itu sampai kapanpun. Hari ini besok lusa dan seterusnya saya akan lakukan itu," ucap dia.

Sampai John Kei ditahan bersama-sama anggota kelompoknya, Nus Kei mengakui belum ada komunikasi lagi.

Bahkan, sejak peristiwa di Cengkareng dan Cipondoh pecah, sampai sebelum John Kei ditangkap polisi di rumahnya Tytyan Indah Utama, Nus Kei mengaku tak ada komunikasi.

Nus Kei berharap ke depan ada komunikasi dengan John Kei, sekalipun polisi menjadi perantaranya.

"Saya berharap sih mungkin satu waktu ya bisa aja, mungkin lewat pihak kepolisian," ucap dia.

Sebelum menutup pembicaraan, Nus Kei kembali memastikan dirinya dan John Kei berkeluarga, hubungannya erat paman dan keponakan.

Ia memastikan hubungan keluarga ini akan diselesaikannya, karena terikat filsafat orang Kei.

"Kami orang Kei punya filsafat begini, ain ni ain, vu’ut ain mehe ngifun, manut ain mehe tilur. Kami ini satu kesatuan yang tidak bisa dilepas-pisahkan. Kami punya itu dan itu sangat mengikat kami," ucap dia.

(Tribunjakarta.com)


John Kei Nus Kei Bekasi Green Lake City Penembakan Tabrak Satpam Nusakambangan Tanah Kekayaan


Loading...