Angka Reproduksi Virus Corona di Jawa Barat Terus Menurun, Lalu Lintas dan Ekonomi Mulai Bergerak

Angka Reproduksi Virus Corona di Jawa Barat Terus Menurun, Lalu Lintas dan Ekonomi Mulai Bergerak
(Sukabumiupdate.com : Google)
Editor: Epenz Hot News —Senin, 22 Juni 2020 20:17 WIB

Terasjabar.id - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan angka reproduksi (Rt) Covid-19 di Jawa Barat terus menurun. Hal itu seiring dengan berkurangnya angka penambahan kasus positif dan kasus kematian akibat Covid-19 serta meningkatnya angka kesembuhan.

"Alhamdulillah di bawah 1, setiap minggu kami melaporkan. Minggu ini memang ada kenaikan jadi 0,9 tapi kalau rata-rata selama dua minggu, kita ada di 0,68," kata Gubernur yang akrab disapa Emil ini di Markas Kodam III Siliwangi, Senin (22/6/2020).

Pada awal Juni diumumkan reproduksi Covid-19 di Jabar berada di angka 0,72. Akhir Mei 2020 angka reproduksi Covid-19 di Jabar sempat mencapai 0,68 dan di awal Mei mencapai 1,09 persen.

Artinya, hitungannya sudah lebih dari sebulan ini seorang pasien positif Covid-19 hanya menularkan kepada satu orang lainnya dalam waktu sehari lebih. Sebelumnya pada April, angka reproduksi ini mencapai 4 persen di Jawa Barat.

Berdasarkan kajian WHO, ujarnya, tingkat infeksi Covid-19 di Jawa Barat yang terpapar hanya 6,6 persen dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa yang ada sampai 30 persen.

Dengan tingkat infeksi yang sangat rendah ini, kata Emil, tingkat risiko Jawa Barat turun lagi ke ranking 28 dari 34 provinsi.

"Ini menandakan walaupun provinsi ini jumlah penduduk yang besar tapi tingkat infeksinya persentasenya paling kecil, di urutan ke-28 dari 34 provinsi," ujarnya.

Dia mengatakan jumlah pasien Covid-19 di Jabar terus turun karena angka kesembuhan yang meningkat sampai tujuh kali dari angka kematian. Angka keterisian rumah sakit untuk pasien Covid-19 pun kembali turun dari 30 persen menjadi 27 persen.

Tercatat pada Senin (22/6/2020), angka kumulatif kasus Covid-19 di Jabar adalah 2.865 kasus, setelah bertambah 17 kasus baru.

Angka kesembuhan 1.287 setelah bertambah 24 orang sembuh, dan angka kematian stagnan di angka 171.

Sebelumnya, pada 21 Juni angka penambahan kasus baru di Jabar sebanyak 20 kasus, pada 20 Juni menjadi 18 kasus, dan pada 19 Juni sempat mencapai 45 kasus positif.

Sedangkan di tingkat nasional, angka kasus Covid-19 mencapai 46.845 setelah bertambah 954 kasus pada tanggal yang sama. Provinsi dengan kasus terbanyak adalah DKI Jakarta dengan 10.098 kasus, kemudian Jawa Timur dengan 9.857 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan 3.908 kasus.

Dalam minggu-minggu ini, katanya, pemerintah mendapati kegiatan ekonomi di Jabar sudah bergerak.

Dari hasil monitoring, kawasan wisata yang sudah menerapkan protokol kesehatan seperti Pangandaran, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung, sudah mulai kedatangan wisatawan.

"Nah, tinggal kepatuhan dari masyarakat. Sementara saya imbau sebelum ada instruksi lagi, maka yang namanya wisatawan hanya diperbolehkan sementara masih dari wilayah Jawa Barat, untuk menjaga proses tahapan yang kita lakukan," katanya.

Seminggu ini, tuturnya, aktivitas lalu lintas sudah mendekati seperti sebelum pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Artinya, pergerakan lalu lintas orang untuk ekonomi sudah sangat tinggi, bahkan di beberapa tempat terjadi kemacetan. Hal ini menandakan pergerakan ekonomi sudah terjadi dan pihaknya berharap di akhir Desember ekonomi Jawa Barat tidak seperti yang diprediksikan terpuruk, yaitu di bawah nol.

"Tapi kita masih bisa di angka 2 persen sampai 2,5 persen. Kemudian hasil kajian  kami, ekonomi yang terkoreksi paling tinggi adalah sektor jasa sampai 4,8 persen turunnya, kemudian sektor industri manufacturing 4,2 persen, yang paling sedikit terkoreksi adalah pertanian, terkoreksinya hanya 0,9 persen," tuturnya.


Disadur dari TRibunjabar.id

Pandemi Virus Corona Gubernur Jawa Barat Angka Reproduksi Lalu Lintas Ekonomi


Loading...