Setelah Hampir 2 Bulan Ditutup, CFD di Kota Serang Kembali Dibuka, DPRD Sebut Pengawasan Lemah

Setelah Hampir 2 Bulan Ditutup, CFD di Kota Serang Kembali Dibuka, DPRD Sebut Pengawasan Lemah
(Suara.com/Sofyan Hadi : Google)
Editor: Epenz Hot News —Minggu, 21 Juni 2020 12:27 WIB

Terasjabar.id - Setelah hampir dua bulan ditutup, Car Free Day atau CFD di Kota Serang, Banten kembali dibuka hari ini, Minggu (21/6/2020). Suasana sekitar alun-alun Kota Serang tampak ramai dikunjungi masyarakat.

Dari pantauan di lokasi sekitar pukul. 07.30 WIB, kawasan Jalan Ahmad Yani hingga Alun-alun Kota Serang sudah mulai ramai didatangi masyarakat yang kebanyakan untuk berolah raga. Tidak sedikit pedagang juga berderet di sisi jalan kawasan CFD.

Meski belum seramai biasanya. Terlihat keramaian masyarakat Kota Serang yang sengaja datang untuk sekedar jalan-jalan, berlari, bersepeda hingga yang melakukan senam pagi disekitar lokasi Car Free Day.

Para petugas dari Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kota Serang pun berjaga di area masuk Alun-alun Kota Serang dan area Car Free Day. Mereka berjaga untuk memberi imbauan agar warga menggunakan masker. Bahkan warga yang tidak menggunakan masker dilarang untuk masuk. Selain itu, warga juga diharuskan mencuci tangan terlebih dahulu dan dilakukan pengecekan suhu tubuh.

Dendi, warga Ciceri, Kelurahan Sumur Pecung, Kecamatan Serang, Kota Serang mengatakan, jika dirinya merasa antusias atas kembali dibukanya CFD di Kota Serang setelah ditutup karena wabah pandemi covid-19. Meski kondisinya tidak seramai yang biasanya.

"Seneng, akhirnya bisa jalan-jalan lagi. Bisa olahraga lagi. Belum rame kayak biasa. Karena ini baru awal, jadi kayaknya belum pada tau (CFD dibuka)," ucapnya.

Pengawasan Lemah

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi menilai masih ada beberapa hal yang menjadi catatan, agar ke depan bisa CFD bisa diperbaiki.

Ia sengaja datang ke arena CFD di Serang untuk memantau situasi. Budi menyayangkan belum tersedianya perpustakaan keliling di area CFD. Padahal menurutnya, hal itu penting agar anak-anak bisa turut membaca di sela-sela aktivitas orang tuanya yang berolah raga.

"Saya lihat pada pakai masker. Karena kalau ga pakai masker, gak boleh masuk," ujar Budi.

Meski masyarakat diwajibkan menggunakan masker saat memasuki area CFD. Namun masih nampak banyak masyarakat yang berada disekitaran CFD yang belum menggunakan masker.

"Nah itu menjadi evaluasi kita, termasuk dari dinas tadi sambil ada pengingatnya juga kalau ada kita kasih aja (masker)," ujarnya.

Bahkan dengan tegas, Budi menuding jika pengawasan di CFD Kota Serang masih lemah. Hal itu disebabkan tidak hadirnya Kasatpol PP dan Kadinkes Kota Serang untuk turut memantau langsung jalannya CFD Kota Serang setelah 2 bulan sempat ditiadakan.

"Keinginan saya, ketika CFD ini dibuka kembali, Dinkes hadir di sini. Jangan hanya ambulancenya saja. Tapi mereka mantau. Kasatpol PP juga tidak ada. Semua tergantung kepala OPD nya. Saya kira ini kurang antusias juga dari OPD-nya," ujarnya.

Selain itu, ia pun meminta agar ada sanksi yang diberikan bagi para pelanggar protokoler kesehatan baik yang didalam kawasan CFD, maupun kepada masyarakat yang berada diluar kawasan CFD. Sehinga menjadi efek jera agar masyarakat bisa tertib dalam menjalankan protokol kesehatan jelang penerapan new normal.

"Harus (sanksi diterapkan). Kalau gak gitu, gak ada takutnya. Karena ini dalam rangka menyadarkan semua dalam masa transisi new normal. Di Jakarta, gak pakai masker itu didenda Rp 200ribu," katanya menambahkan.

Disadur dari Suara.com

Pandemi Virus Corona CFD Kota Serang Banten


Loading...