Viral Petugas Tracing Covid-19 Mendapat Penolakan dari Warga di Garut

Viral Petugas Tracing Covid-19 Mendapat Penolakan dari Warga di Garut
Merdeka.com
Editor: Malda Hot News —Sabtu, 20 Juni 2020 11:45 WIB

Terasjabar.id - Sejumlah warga mendatangi Puskesmas Leuwigoong, Kabupaten Garut pada Jumat (19/6). Sebagian dari warga tampak marah, bahkan saat berkomunikasi dengan petugas suaranya terdengar tinggi. Aksi warga tersebut tampak dalam sebuah video yang beredar di masyarakat Garut.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman membenarkan adanya aksi warga yang mendatangi Puskesmas Leuwigoong. Ia menyebut bahwa kedatangan warga ke Puskemas karena tidak terima dijadikan ODP karena pernah kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

"Informasi yang masuk seperti itu. Ada kaitannya dengan KC-26. Yang kontak erat ini kan bisa ODP (orang dalam pantauan), bisa PDP (pasien dalam pengawasan), bisa lain sebagainya," ujarnya, Sabtu (20/6).

Dia khawatir jika petugas tracing dan tracking mendapatkan tekanan dari warga seperti itu. "Tanpa petugas tracing dan tracking kami sulit melakukan penanggulangan Covid-19," sebutnya.

Helmi berharap agar para petugas tracking dan tracing tidak terganggu dengan adanya aksi warga tersebut dan tetap bisa melanjutkan pekerjaannya. Tugas tracking dan tracing sendiri, menurutnya, adalah pekerjaan mulia karena menyelamatkan masyarakat agar tidak terpapar Covid-19

"Kalau pun ada yang terkena agar segera dilakukan penanganan. Oleh karena itu hal-hal yang terkait dengan ekses daripada penelusuran penyakit Covid-19, efek sosialnya, kami akan memanggil Camat, desa, Puskesmas, keluarga juga. Agar diselesaikan dengan baik," katanya. [ray/Merdeka.com]

Puskesmas Helmi Budiman Warga


Loading...