Pengrajin Sapu Sarewu Mengais Rezeqi Dari Desa Ke Desa

Pengrajin Sapu Sarewu Mengais Rezeqi Dari Desa Ke Desa
Bunyamin keliling dari desa kedesa menjajakan Sapu
Editor: Malda Teras Kuningan —Jumat, 19 Juni 2020 13:12 WIB

Terasjabar.id, Kuningan - Bunyamin (55) salah seorang pengrajin sapu injuk Desa Sarewu kecamatan Mandirancan Kab Kuningan, memilih menjajakan sendiri hasil karyanya dengan cara berkeliling dari desa yang satu ke desa lainnya.
Menekuni usaha kerajinan membuat sapu di-jalaninya sejak usia remaja. Awalnya memang tak tertarik membuat sapu injuk ini, namun ketimbang tidak ada kerjaan dan jadi penganggur ahirnya saya mencoba mengikuti jejak tetangga dengan modal pas-pasan.


Hampir semua Kepala Keluarga di Desa Sarewu menjadi pengrajin Sapu bahkan diantaranya ada warga setempat yang sukses menjadi Pengusaha besar sebagai 'Bandar Sapu' dari desa Sarewu, tutur Kakek dari 2 anak dan 2 cucu ini ketika diwawancarai saat menjajakan Sapu di kawasan kota Kuningan Jumat (19/06-2020).


Jenis Sapu hasil pengrajin desa Sarewu umumnya terbuat dari bahan 'injuk' dan sebagai gagang sapunya terbuat dari bambu. Namun karena kesulitan bahan injuk ahirnya berkembang dan dibuatlah Sapu dari bahan 'kenur' dengan variasi warna sebagai daya tarik dan memang jika dibanding bahan injuk, ternyata lebih awet dipakai. Harga sapu relatif murah bahan injuk Rp 10.000, bahan kenur Rp 15.000, sedang sapu yang gagangnya panjang harganya diatas Rp 25.000, terang Bunyamin.

Menjajakan sapu dari desa ke desa ini sudah jadi kerjaan rutin. Bahkan sampai puluhan kilometer kaki ini melangkah demi menghidupi anak istri, imbuhnya. Bagi saya yang penting bisa bertahan hidup menafkahi istri dan anak, ujarnya. Alhamdulillah bila nasib lagi mujur dan rezekinya ada paling dapat untuk beli beras 1 - 2 Kg, terkadang bisa lebih,. tergantung nasib baik, pungkasnya. (H WAWAN JR)

Pengrajin Sapu Sarewu Kuningan


Loading...