Hotman Paris Sebut Obat Dexamethasone Senilai Rp 2500 Bisa Obati Covid-19, Dokter Paru Peringati Ini

Hotman Paris Sebut Obat Dexamethasone Senilai Rp 2500 Bisa Obati Covid-19, Dokter Paru Peringati Ini
Tribunjakarta.com
Editor: Malda Teras Seleb —Jumat, 19 Juni 2020 11:11 WIB

Terasjabar.id - Pengacara ternama Hotman Paris menyebut para guru besar di University of Oxford dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson merekomendasikan obat Dexamethasone untuk penderita virus corona.

Mulanya Hotman Paris menegaskan dirinya tak bermaksud iklan dan ia juga mengaku tak dibayar oleh pihak Dexamethasone.

"Pesan subuh dari Hotman Paris. Ini bukan iklan, bukan endorse. Tapi, murni dari lubuk dalam hati yang tulus," ujar Hotman Paris melalui video yang dibagikan di akun instagram, Jumat (19/6/2020) pagi.

Hotman Paris kemudian berpesan kepada para pasien atau keluarga pasien Covid-19 di Indonesia yang tengah berada dalam kondisi kritis.

Ia mengatakan para pasien kritis itu biasanya telah dipasangi ventilator atau alat bantu pernapasan yang terkadang menimbulkan efek samping seperti peradangan.

"Kepada yang keluarganya dirawat karena positif corona, apabila pasien tersebut telah memakai ventilator, itulah saat paling kritis. Banyak efek samping antara lain peradangan dan lain sebagainya," ujar Hotman.

Ternyata, kata Hotman Paris, para profesor/guru besar di Universitas Oxford Inggris dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah mengumumkan Dexamethasone terbukti mengatasi Covid-19.

"Para Profesor Oxford Inggris dan PM Boris Johnson telah mengumumkan bahwa pengobatan adalah dengan memakai deksametason," katanya.

Hotman Paris menambahkan, harga obat Corona dexamethasone ternyata sangat murah, yakni hanya Rp 2.500/strip.

"Harga sangat murah. Di apotik Indonesia cuma Rp 2.500/strip," katanya.

Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas TV, dokter spelsialis paru, dr. Erlang Samoedro, Sp.P. membenarkan obat ini memang efektif untuk pasien-pasien kritis pasien virus corona.

"Obat ini sudah dipakai kok di Indonesia, tapi untuk pasien-pasien kritis. Sementara untuk Klorokuin digunakan untuk pasien ringan sampai sedang," ujarnya saat dihubungi KompasTV, Kamis (18/6/2020).

Dokter Erlang yang disibukkan dengan merawat pasien corona menjelaskan secara bijak, bahwa penggunaan obat tidak selalu bisa menolong jiwa pasien ataupun menyembuhkan, karena kesembuhan dinilainya juga terkait dengan banyak faktor.

"Tentu ada hasilnya yang sembuh, dan ada juga yang tidak. Untuk berapa jumlah perhitungannya, saya belum ada datanya," tegasnya.

Harus resep dokter

Dexamethasone adalah obat jenis kortikosteroid yang jamak diresepkan oleh dokter.

Penggunaan obat ini tidak boleh sembarangan dan wajib di bawah pengawasan dokter.

Melansir Mayo Clinic, dexamethasone digunakan untuk mengobati peradangan, pembengkakan, alergi, radang sendi, asma, masalah kulit, sampai ginjal.

Berdasarkan uji klinis ahli dari University Oxford, dexamethasone dapat membantu menyembuhkan pasien infeksi virus corona.

Obat ini bisa menekan angka kematian pasien Covid-19 yang membutuhkan dukungan ventilator atau alat bantu pernapasan oksigen.

Konsumsi dexamethasone tak boleh sembarangan Orang yang punya gejala Covid-19 atau penyakit lain yang ingin mengonsumsi dexamethasone perlu petunjuk dari dokter.

Melansir Healthline, pemberian dosis, jenis, dan frekuensi minum obat ini sangat tergantung kondisi masing-masing pasien.

Beberapa pertimbangannya yakni:

  • Usia
  • Kondisi kesehatan
  • Tingkat keparahan penyakit
  • Reaksi tubuh saat diberikan obat sejenis sebelumnya

Penghentian penggunaan obat ini tak bisa sekaligus.

Karena, perlu dikurangi secara bertahap untuk mencegah efek samping penarikan obat.

Pemberian dexamethasone juga perlu sangat berhati-hati, terutama bagi orang dalam kondisi:

  • Infeksi jamur
  • Jantung bermasalah
  • Tekanan darah tinggi
  • Lambung bermasalah
  • Mata bermasalah
  • TBC
  • Diabetes
  • Myasthenia gravis
  • Ibu hamil dan menyusui
  • Lansia

Karena dexamethasone termasuk steroid, konsumsi obat ini juga bisa memengaruhi daya tahan tubuh.

Orang yang mengonsumsi steroid jadi rentan terkena infeksi. Steroid juga dapat memperburuk atau mengaktifkan kembali infeksi yang sudah dialami.

Untuk itu, Anda perlu memberitahu detail kondisi kesehatan termasuk riwayat infeksi dalam waktu dekat pada dokter yang menangani.

Efek samping dexamethasone

Bagi sebagian orang, konsumsi dexamethasone dapat menimbulkan reaksi alergi.

Seperti dilansir Drugs, efek samping dexamethasone di antaranya:

  • Beberapa bagian tubuh bengkak
  • Nafsu makan naik
  • Gangguan suasana hati
  • Susah tidur
  • Kulit kemerahan Jerawat, keringat berlebih
  • Pusing, sakit kepala
  • Mual, muntah, sakit perut
  • Perubahan siklus haid

Jika ada tanda-tanda reaksi alergi, baiknya segera menghubungi dokter yang menangani atau cari bantuan ke layanan gawat darurat, terutama saat Anda merasakan:

  • Sesak napas
  • Lemah, lesu, otot kaku
  • Penglihatan kabur, sakit mata, berkunang-kunang
  • Depresi, gangguan pikiran dan perilaku
  • Kejang
  • BAB berdarah, batuk berdarah
  • Detak jantung jadi cepat atau melambat
  • Sakit parah di perut atas sampai punggung, mual, muntah
  • Tingkat kalium rendah sehingga kaki jadi kram, sembelit, dada berdebar-debar, sangat haus, sering kencing, kesemutan, atau mati rasa
  • Tensi naik

Apabila reaksi alergi diabaikan dan konsumsi dexamethasone tetap dilanjutkan, risikonya bisa berdampak fatal.

(Setiap obat punya reaksi berbeda-beda pada setiap orang. Informasi ini bukan pengganti saran medis. Selalu konsultasikan dengan dokter terkait kemungkinan efek samping penggunaan obat, vitamin, herbal, dan suplemen yang Anda konsumsi.

 (TRIBUNJAKARTA.COM/ KOMPAS TV)



Hotman Paris Deksametason


Loading...