Presiden Jokowi Ingatkan Daerah Lakukan Prakondisi Ketat Sebelum Menerapkan New Normal

Presiden Jokowi Ingatkan Daerah Lakukan Prakondisi Ketat Sebelum Menerapkan New Normal
Presiden RI, Joko Widodo (foto: Biro Pers Kepresidenan)
Editor: Malda Hot News —Rabu, 10 Juni 2020 13:43 WIB

Terasjabar.id - Presiden Joko Widodo mengatakan, daerah yang akan memberlakukan kenormalan baru (new normal) harus melalui tahapan prakondisi yang sangat ketat.

Prakondisi berupa sosialisasi massif kepada masyarakat, menggelar simulasi adaptasi kebiasaan baru di fasilitas umum, serta memastikan kedisiplinan masyarakatnya.

"Perlu saya ingatkan prakondisi yang ketat ini yang paling penting. Sosialisasi kepada masyarakat harus massif sehingga bagaimana penggunaan masker, mengenai jaga jarak, cuci tangan, jangan masuk kerumunan yang terlalu padat, saya kira kalau ini terus disampaikan ke masyarakat diikuti simulasi," ucap Jokowi di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (10/6/2020).

Jika tahapan sosialisasi dan simulasi sudah dilalui, maka langkah selanjutnya adalah memastikan kedisiplinan warga. Dengan bantuan aparat TNI-Polri, warga harus disiplin terhadap protokol kesehatan yang berlaku.

"Ini prakondisi yang kita siapkan sehingga pakai masker, jaga jarak sering cuci tangan hindari kekerumunan, tingkatkan imunitas terus disampaikan ke masyarakat. Saya juga sudah perintahkan panglima TNI dan Kapolri untuk menghadirkan aparat di daerah untuk mengingatkan warga displin, mengingatkan protokol kesehatan," jelas Jokowi.

Selain prakondisi, Jokowi juga mengingatkan pentingnya waktu atau timing untuk memberlakukan new normal. Menurut dia penentuan waktu pemberlakuan kenormalan baru harus dikalkulasi dan dihitung dengan cermat berdasarkan data serta fakta.

"Jadi saya ingatkan juga pada daerah apabila sudah ingin memutuskan ke normal baru bicarakan dulu dengan gugus tugas, datanya seperti apa, pergerakannya seperti apa, faktanya seperti apa karena saya lihat data di sini ada semua," ujar Jokowi.

"Lihat perkembangan data epidemiologi terutama angka R0 dan Rt. Perhatikan juga tingkat kepatuhan masyarakat, pastikan manajemen di daerah siap tidak melaksanakan, kemudian juga hitung kesiapan daerah dalam pengujian yang massif, pelacakan yang agresif, kesiapan fasilitas kesehatan yang ada, ini benar-benar harus kita hitung dan pastikan," tambahnya.

Pemberlakuan new normal, kata Jokowi, harus memerhatikan skala prioritas. Menurut dia tidak semua sektor sosial-ekonomi bisa langsung dibuka. Semuanya harus dibuka secara bertahap.

"Tidak semua langsung kita buka, sektor dan aktivitas apa yang dimulai dibuka secara bertahap, itu secara bertahap tidak langsung buka 100 persen. Beberapa daerah sudah melakukan dibuka dulu 50 persen, dibuka dulu separuh," jelasnya.

 Presiden Jokowi

Jokowi menuturkan, sektor ekonomi yang tingkat penularannya rendah tetapi memiliki dampak ekonomi tinggi, harus diprioritaskan untuk dibuka. Terutama sektor pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, industri, manufaktur, konstruksi, logistik, transportasi barang, perminyakan dan pertambangan.


"Ini sudah disampaikan ketua gugus tugas agar jadi catatan kita semua," ucapnya.

Selain itu, Jokowi ingin konsolidasi pemerintah pusat dan daerah diperkuat hingga satuan pemerintahan terkecil seperti desa, RT dan RW.

"Perkuat koordinasi internal forkompinda, ini penting sekali dan tentu lebih penting lagi libatkan semua elemen masyrakat sehingga kita semua bergotong royong, bersinergi, bekerja sama menyelesaikan persoalan besar ini," tuturnya.

"Evaluasi secara rutin, sekali lagi meskipun misalnya sebuah daerah kasus barunya sudah menurun, hati-hati jangan sampai lengah karena di lapangan masih sangat dinamis. Keberhasilan pengendalian covid ini sangat ditentukan kedisplinan dan protokol kesehatan," pungkasnya.

(wal/Okezone)

Jokowi New Normal Daerh BNPB


Loading...