Detik-detik Pria di Aceh Bunuh Ibu Kandung, Korban Pasrah Ucap Kata Terakhir: Biar Saya Dapat Surga

 Detik-detik Pria di Aceh Bunuh Ibu Kandung, Korban Pasrah Ucap Kata Terakhir: Biar Saya Dapat Surga
Tribunjakarta.com
Editor: Malda Hot News —Rabu, 10 Juni 2020 13:17 WIB

Terasjabar.id - Nasib malang menimpa seorang nenek berusia 63 tahun di Aceh Utara.

Perempuan yang akrab disapa Nek Fatimah itu dibunuh di gubuk miliknya di Dusun Satu Teuku Mak Amin, Gampong Meunsah Panton Labu, Kecamatan Tanah Jambo Aye. 

Korban ditemukan tewas bersimbah darah pada Senin (8/6/2020) pukul 07.00 WIB.

Nek Fatimah yang diketahui tinggal seorang diri ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.

Korban ditemukan bersimbah darah dengan luka menganga di lehernya.

Kondisi Nek Fatimah ditemukan telungkup di tanah, sehingga sekujur tubuhnya tampak berwarna merah terlumuri darah.

Ditemukan Anak

Jasad Nek Fatimah ditemukan pertama kali oleh anaknya, Nasrul (35).

Saat itu Nasrul mengaku datang untuk menjenguk ibu kandungnya tersebut.

“Narul mengaku sempat mengetuk pintu, tapi tidak ada jawaban dari dalam rumah tersebut,” ujar
Kapolres Aceh Utara AKBP Tri Hadiyanto melalui Kapolsek Tanah Jambo Aye AKP Zulfitri, Senin (8/6/2020).

Karena tak kunjung ada jawaban, Nasrul akhirnya masuk ke dalam rumah.

"Nasrul berusaha masuk ke dalam rumah,” kata Kapolsek

Kata AKP Zulfitri ketika sampai di dalam rumah, anak korban melihat ibunya dengan posisi terlungkup ke bawah tanah.

Sang anak menemukan ibunya dalan kondisi mengenaskan, sekujur tubuh korban berlumuran darah.

Lalu, anak korban meminta tolong kepada saudaranya yang disamping rumah.

Kemudian warga pun datang ke rumah korban untuk melihat guna memastikan kejadian tersebut.

“Kasus itu dilaporkan ke keuchik yang kemudian diteruskan kepada polisi,” pungkas Kapolsek Tanah Jambo Aye.

Pelakunya Ternyata Nasrul

Setelah melakukan penylidikan dan memeriksa sejumlah saksi, Satuan Reserse Polres Aceh Utara akhirnya berhasil mengungkap pelaku pembunuhan Nek Fatimah.

Dalam penyelidikan, terungkap bahwa pelaku adalah anak kandung korban sendiri.

Awalnya Nasrul bertindak sebagai saksi lantaran ia yang pertama kali menemukan jasad korban.

Namun selama penyelidikan, polisi menemukan sejumlah bukti yang mengarah kepada Nasrul.

Tim penyidik Polres Aceh Utara akhirnya menetapkan Nasrul anak kandung dari nenek Fatimah sebagai tersangka.

Nasrul kini sudah dithan polisi untuk proses hukum lebih lanjut.

Motif Pelaku Bunuh Ibu Kandung

Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, AKP Rustam Nawawi menyebutkan motif pembunuhan sadis yang dilakukan Nasrul terhadap Nek Fatimah.

Menurut dia, pembunuhan dilakukan Nasrul karena sang ibu tidak memberikan uang pada putranya.

“Pagi itu pelaku datang meminta uang sebesar Rp.300 ribu pada ibunya, namun korban menjawab tidak punya uang,” ungkap Kasat Reskrim AKP Rustam Nawawi, Selasa (9/6/2020).

Kemudian pelaku meminta uang lagi Rp 20 ribu untuk membeli rokok, namun dijawab lagi oleh korban jika dirinya tidak punya uang.

“Merasa kesal, pelaku lantas mengambil sebilah pisau menarik rambut korban dan menggorok lehernya,” ungkap AKP Rustam berdasarkan pengakuan pelaku.

Nasrul (35) pelaku pembunuhan ibu kandung Nenek Fatimah 63 tahun.
Nasrul (35) pelaku pembunuhan ibu kandung Nenek Fatimah 63 tahun. (Tangkapan Layar Serambinews)

Detik-detik Pembunuhan

Sebelum menghabisi nyawa ibunya, Nasrul sempat mengancam korban dengan pisau dapur.

Kesal karena tak diberi uang itu, maka sang anak kandung itu nekat menarik rambut nek Fatimah dan menggorok ibu kandungnya sendiri.

Terungkap detik-detik sebelum Nek Fatimah dihabisi secara sadis oleh anaknya sendiri.

Nek Fatimah sempat merintih dan berucap pasrah sebelum digorok anak kandungnya.

Ketika itu, pelaku Nasrul merangkul leher ibunya yang tak berdaya di bawah ancaman sebilah pisau.

Sebelum pelaku menghabisi sang ibu yang sudah tua renta, Korban sempat mengucapkan kalimat terakhir pada anak durhaka tersebut.

Sang ibu tidak takut dan malah menantang pelaku.

"Gorok saja leher saya, biar saya dapat surga!", itulah ucapan terakhir korban dihadapan Nasrul sebelum ajal menjemput.

"Mendengar ucapan ibunya, pelaku geram lalu menggorok leher ibunya,” ucap AKP Rustam.

Minum Kopi Usai Membunuh dan Pura-pura Sedih

Nasrul sempat merekayasa pembunuhan ibunya Nek Fatimah.

AKP Rustam menerangkan jika pelaku sempat membuat alibi seolah-olah bukan dia yang
melakukan pembunuhan.

Mirisnya lagi, pelaku sempat minum kopi di sebuah warung setelah menggorok leher korban.

Setelah itu, pelaku pulang ke rumah dan menyampaikan pada tetangga bahwa ibunya ditemukan
dalam kondisi tewas.

Pelaku juga berpura-pura sedih dan menangis saat mengetahui ibunya nek Fatimah sudah tak bernyawa.

(tribunjakarta/serambinews)



Virus Corona Pembunuhan Jambo Aye Aceh


Loading...