Industri Pariwisata Menjadi Sektro yang Paling Terdampak Sejak Pandemi Virus Corona Terjadi, Program Pembangunan Ditunda hingga 2021

Industri Pariwisata Menjadi Sektro yang Paling Terdampak Sejak Pandemi Virus Corona Terjadi, Program Pembangunan Ditunda hingga 2021
Ilustrasi (CNN Indonesia : Google)
Editor: Epenz Hot News —Rabu, 10 Juni 2020 11:14 WIB

Terasjabar.id - Industri pariwisata adalah sektor yang paling terdampak sejak pandemi Covid-19 terjadi. Sejumlah rencana pembangunan yang menjadi program strategis akan dilanjutkan pada tahun 2021.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan sejak pandemi terjadi, angka kunjungan wisata mancanegara turun 16 persen. sedangkan wisatawan nusantara menurun higga 80 persen. Tren itu terjadi merata dalam akumulasi di 27 kabupaten kota di Provinsi Jabar.

"Dalam masa pandemi ini, kami sudah melakukan beberapa strategi mitigasi bencana di sektor pariwisata dengan beberapa pendekatan. Yaitu, tanggap darurat, pemulihan dan normalisasi. Tiga fase ini akan dilakukan," kata dia saat dihubungi, Rabu (10/6).

Masa tanggap darurat sudah dilakukan dengan cara refocussing anggaran. Kemudian, masa pemulihan diharapkan bisa dimulai bulan Juni hingga berjalan sampai Desember 2020 dengan melakukan produktivitas sesuai arahan presiden diiringi dengan kewaspadaan dan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan. Jika semua berjalan, maka tahap normalisasi bisa difokuskan pada Januari 2021.

"Seminggu kemarin survei ke lapangan, ada beberapa pemerintah daerah yang sudah menyiapkan teknis untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat hingga sanksi atau pembatasan kapasitas (di tempat pariwisata) dan lain lain. Tapi, (pembukaan) pariwisata di beberapa daerah mungkin nanti setelah 14 juni bergantung pada tren kasus Covid-19)," kata dia.

Kabupaten Pangandaran sudah membuka tempat wisata pada 5 Juni 2020. Namun ada banyak syarat yang harus dipenuhi. Wisatawan yang masuk ke Pangandaran harus punya surat sehat dan rapid tes. Semua pelaksanaannya akan dievaluasi secara menyeluruh.

Pola ini akan diadopsi oleh Pemerintah di Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut namun masih dalam pembahasan. Pemerintah Kabupaten Subang masih belum memutuskan kapan pariwisatanya dibuka. Sedangkan di Kabupaten Bandung Barat baru memulai kesepakatan sanksi antar pelaku wisata dan bupati.

Di lain pihak, rencana pembangunan sektor pariwisata yang menjadi program strategis di Jabar harus dihentikan sementara dan dilanjutkan pada tahun depan. Ia mencontohkan salah satu yang menjadi prioritas adalah pembangunan di Pangandaran.

"Pangandaran yang sedang berjalan pembangunannya, di 2021 diprioritaskan kembali untuk diselesaikan pembangunannya. Geopark Ciletuh juga akan dilanjutkan di tahun 2021," jelas dia.

"Kemudian terkait pembangunan desa wisata yang masuk dalam RPJMD, ada 152 desa yang akan kita lakukan. Beberapa pendekatan dengan infrastruktur, keunikan dan amenitas itu yang jadi key point yang akan dikerjakan," ia melanjutkan.

Disadur dari Merdeka.com 

Pandemi Virus Corona Industri Pariwisata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat


Loading...