Hasil Survei Elektabilitas Pilpres 2024, Prabowo Turun Drastis, Ridwan Kamil dan Ganjar Meroket

Hasil Survei Elektabilitas Pilpres 2024, Prabowo Turun Drastis, Ridwan Kamil dan Ganjar Meroket
Tribunnews.com
Editor: Malda Hot News —Rabu, 10 Juni 2020 10:50 WIB

Hasil survei elektabilitas capres di Pilpres 2024, Prabowo Turun Drastis, Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo meroket.

Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra oleh sejumlah elite Gerindra diperjuangkan untuk menjadi presiden di Pilpres 2024

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, eletabilitas Prabowo Subianto turun dibandingkan pada bulan Februari lalu. Survei bulan Mei menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto di angka14,1 persen. Sebelumnya 22,2 persen.

Terasjabar.id - Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto turun drastis berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia.

Survei diadakan di tengah wabah corona atau covid-19 sedang melanda dunia termasuk Indonesia.

Dari sekitar 1.200 responden yang disurvei pada 16-18 Mei 2020, elektabilitas Prabowo hanya 14,1 persen, bila dibandingkan Februari 2020 yang mencapai 22,2 persen.

Kendati Prabowo memiliki elektabilitas tertinggi di dalam survei tersebut, namun koreksi elektabilitas terhadap Menteri Pertahanan itu mencapai 8,1 persen.

Tren penurunan juga dialami oleh sejumlah elit politisi lain seperti Anies Baswedan yaitu dari 12,1 persen menjadi 10,4 persen, Sandiaga Uno dari 9,5 persen menjadi 6 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono yaitu dari 6,5 persen menjadi 4,8 persen.

Selain itu, Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, Gatot Nurmantyo, Puan Maharani, juga mengalami nasib yang sama.

Bahkan, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar yang pada Februari 2020 sempat memiliki elektabilitas 0,3 persen, kini elektabilitasnya 0 persen.

Meski demikian, ada dua tokoh yang justru mengalami peningkatan elektabilitas.

Meskipun, elektabilitas keduanya belum mampu mengalahkan Prabowo.

"Dukungan pada Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil kini cenderung meningkat dibandingkan temuan Februari lalu," demikian tulis keterangan dalam hasil temuan survei tersebut, seperti dilansir Kompas.com dari laman resmi Indikator, Senin (8/6/2020).

Bila melihat hasil survei, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meningkat dari 9,1 persen pada Februari 2020 menjadi 11,8 persen pada Mei 2020.

Presentase tersebut menempatkan Ganjar di urutan kedua teratas setelah Prabowo, sekaligus mengalahkan Anies.

Sementara, elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) meningkat dari 3,8 persen menjadi 7,7 persen.

Sehingga, membuatnya menempati urutan keempat teratas.

Berikut hasil survei selengkapnya :

1. Prabowo Subianto (Mei 14,1 persen; Februari 22,2 persen)

2. Ganjar Pranowo (Mei 11,8 persen; Februari 9,1 persen)

3. Anies Baswedan (Mei 10,4 persen; Februari 12,1 persen)

4. Ridwan Kamil (Mei 7,7 persen; Februari 3,8 persen)

5. Sandiaga Uno (Mei 6 persen; Februari 9,5 persen)

6. Agus Harimurti Yudhyono (Mei 4,8 persen; Februari 6,5 persen)

7. Khofifah Indar Parawansa (Mei 4,3 persen; Februari 5,7 persen)

8. Mahfud MD (Mei 3,3 persen; Februari 3,8 persen)

9. Gatot Nurmantyo (Mei 1,7 persen; Februari 2,2 persen)

10. Erick Thohir (Mei 1,6 persen; Februari 1,9 persen)

11. Puan Maharani (Mei 0,8 persen; Februari 1,4 persen)

12. Tito Karnavian (Mei 0,6 persen; Februari 0,8 persen)

13. Budi Gunawan (Mei 0,4 persen; Februari 0,4 persen)

14. Muhaimin Iskandar (Mei 0 persen; Februari 0,3 persen)

Untuk diketahui, survei dilaksanakan dengan metode kontak telepon dengan margin of error kurang lebih sebesar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun responden yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab mengalami peningkatan dari 20,3 persen pada Februari 2020 menjadi 32,3 persen pada Mei 2020.

Kebijakan Bansos

Sementara itu, masyarakat menyatakan bahwa program bantuan sosial (bansos) dari pemerintah kepada masyarakat terdampak pandemi virus corona (Covid-19) tidak tepat sasaran.

Sebanyak 60,3 persen responden mengatakan bahwa bansos tidak tepat sasaran.

Hasil terlihat dari hasil survei lembaga survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada pada 16-18 Mei 2020 kepada 1.200 responden melalui telepon di seluruh provinsi.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat rilis survei nasional Evaluasi Publik terhadap Penanganan Covid-19, Kinerja Ekonomi dan Implikasi Politiknya melalui virtual, Minggu (7/6/2020).

"Mayoritas (responden,red) menilai, bantuan sosial yang diberikan untuk warga kurang mampu tidak tepat sasaran. Jumlahnya 60,3 persen," kata Burhanuddin.

Jumlah 60,3 persen responden tersebut terbagi menjadi dua kategori. Pertama, sebanyak 46,8 persen responden menilai program bansos kurang tepat sasaran.

Lalu, 13,5 persen responden menilai program bansos sama sekali tidak tepat sasaran.

Meski demikian, ada responden yang menilai bahwa program bansos dari pemerintah sangat tepat sasaran yakni sebesar 4,1 persen.

Sementara, responden yang menganggap program bansos cukup tepat sasaran, yakni sebesar 25,6 persen.

Ada pun responden yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab sebesar 10 persen.

Sebagai informasi, survei ini Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada pada 16-18 Mei 2020 kepada 1.200 responden melalui telepon di seluruh provinsi.

Adapun responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.

Survei dilakukan menggunakan metode simple random sampling dengancmargin of error sekitar kurang lebih 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sumber: (Tribunnews.com/Fransiskus)(Kompas.com/Dani Prabowo)



Virus Corona Pilpres Prabowo Ganjar Ridwan Kamil


Loading...