Pandemi Virus Corona, Kawasan Malioboro Tetap Menjadi Daya Tarik, Wawalkot Yogya Ancam Tutup Malioboro Jika Masyarakat Abai Protokol Kesehatan

Pandemi Virus Corona, Kawasan Malioboro Tetap Menjadi Daya Tarik, Wawalkot Yogya Ancam Tutup Malioboro Jika Masyarakat Abai Protokol Kesehatan
Ilustrasi (Republika : Google)
Editor: Epenz Hot News —Rabu, 10 Juni 2020 08:59 WIB

Terasjabar.id - Kawasan Malioboro masih menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat yang berada di Kota Yogyakarta. Di tengah masa pandemi virus Corona, kawasan Malioboro tetap menjadi daya tarik.

Kondisi ini terlihat dari makin banyaknya masyarakat yang memadati kawasan Malioboro sejak beberapa hari belakangan ini. Sayangnya, saat berada di Malioboro, masih banyak masyarakat yang abai terhadap protokol pencegahan Covid-19.

Menanggapi maraknya masyarakat yang berada di Malioboro, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi pun angkat bicara. Heroe yang memantau langsung kondisi Malioboro pada Selasa (9/6) masih menemukan adanya masyarakat yang tak memakai masker dan berkerumun di kawasan Malioboro.

Heroe pun mengancam akan menutup kawasan Malioboro apabila masyarakat masih abai pada protokol pencegahan Covid-19.

"Malioboro akan saya tutup jika ternyata masih kedapatan orang yang tidak menggunakan masker, tidak ada jarak fisik, dan tidak mengindahkan protokol baru COVID-19," kata Heroe.

"Saya perintahkan Kepala Dinpar (Dinas Pariwisata) bersama Kepala UPT Malioboro untuk patroli. Saya apelkan Jogoboro. Agar selama 2 hari ini jika masih ditemukan orang tidak pakai masker, tidak berjarak dan tidak mengindahkan protokol COVID-19, maka Malioboro diusulkan harus ditutup dahulu. Ditutup minimal 3 hari. Sampai semua semuanya siap jalankan protokol Covid-19," imbuh Heroe.

Heroe menjabarkan bahwa saat ini DIY masih dalam masa tanggap darurat bencana Covid-19 dan dalam masa transisi menuju fase New Normal. Heroe pun meminta kepada masyarakat untuk menggunakan masker dan tak berkerumun saat berada di luar rumah.

"Jika Malioboro masih banyak yang tidak pakai masker, tidak jaga jarak, dan tidak cuci tangan, artinya jalan menuju masa transisi new normal. belum bisa diterapkan. Masih perlu edukasi. Masih perlu dijadikan gerakan bersama seluruh elemen. Bagi yang tidak pakai masker dilarang masuk dan berkeliaran di mana pun," tutup Heroe.

Disadur dari Merdeka.com 

Pandemi Virus Corona Kawasan Malioboro Protokol Kesehatan


Loading...