Rahasia Jawa Barat Sukses Tekan Penyebaran Corona Diungkap Bupati Sumedang, Apa Itu?

Rahasia Jawa Barat Sukses Tekan Penyebaran Corona Diungkap Bupati Sumedang, Apa Itu?
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Selasa, 9 Juni 2020 12:43 WIB

Terasjabar.id - Keputusan cepat dan sistematis yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama 27 bupati dan wali kota di Jawa Barat dinilai menjadi faktor kunci keberhasilan penanganan Covid-19.

Kesigapan ini dilakukan maksimal sejak kasus Covid-19 pertama kali hadir di Jabar.

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, mengatakan sepanjang tiga bulan menangani Covid-19, sinergitas dan kekompakan gubernur dan 27 kepala daerah terasa begitu kuat dan menghasilkan keputusan-keputusan yang tepat.

“Semuanya sinergi, bupati, wali kota, dan gubernur ada kesamaan gerak. Kuncinya memang ada di koordinasi yang baik,” katanya melalui ponsel, Senin (8/6/2020).

Donny menuturkan, sejak awal kasus Covid-19 muncul, setiap keputusan dan strategi penanganan Covid-19 di Jawa Barat dibahas dan didiskusikan gubernur dengan para kepala daerah lebih dulu. Kemudian dieksekusi secara cepat tanpa terhambat administrasi atau birokrasi.

“Pak Gubernur mengajak kami bicara, menyamakan persepsi sebelum mengambil kebijakan. Ini melahirkan kekompakan,” kata dia.

Secara rutin, setiap menggelar video confrence dengan bupati/wali kota, Ridwan Kamil, menurutnya, selalu berlandaskan pada hasil kajian para pakar dan akademis.

Keputusan selalu dikuatkan dengan hasil kajian akademis dan fakta di lapangan.

“Hasil kajian ini lalu diserahkan ke kabupaten/kota untuk menentukan pilihan."

"Hasilnya penyebaran Covid-19 terkendali, salah satu contoh suksesnya itu penerapan PSBB di awal. Ini langkah yang tepat sekali,” tutur Dony.

Kajian dari para ahli ini pun dianggap sangat penting dan menentukan penurunan kasus Covid-19 dan memudahkan bagi kabupaten dan kota yang tidak memiliki akses terhadap para ahli tersebut.

Menurutnya, keputusan Ridwan Kamil agar Bodebek, Bandung Raya, lalu daerah lain di Jawa Barat menerapkan PSBB menjadi kunci penyebaran Covid-19 terkendali.

“Keputusan PSBB jangan setelah banyak kasus, tapi justru sebelum banyak. Setelah DKI, lalu Bodebek dan Bandung Raya ini jadi langkah Jawa Barat paling tepat,” kata dia.

Format kebijakan yang dihasilkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini menurutnya juga diambil oleh bupati/wali kota.

”Apa yang dilakukan provinsi kemudian diteruskan bupati/wali kota ke level yang paling lokal. Kami mengamati, memodifikasi, dan meniru kebijakan gubernur dengan penyesuaian di tingkat lokal,” katanya.

Dony sendiri mengaku saat PSBB Bandung Raya diterapkan pertama kali nyaris tidak ada perdebatan dari para kepala daerah di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Kota Cimahi.

“Koordinasi dan komunikasi gubernur yang baik, diikuti para kepala daerah di Bandung Raya, kami akhirnya rajin kontak-kontakan terkait sinergi PSBB sampai urusan bantuan sosial,” katanya.

Tak hanya Bandung Raya, suasana yang harmonis ini membuat kekompakan bupati dan wali kota terjalin intensif.

Dony mengaku kisah sukses penanganan Covid-19 menjadi bahan masing-masing kepala daerah di Jabar untuk berbagi.

“Kami tukar informasi terkait data bansos, PSBB. Kami punya grup WA kepala daerah, sharing best practice apa yang menjadi kekuatan di suatu daerah, kami tularkan,” katanya.

Donny mengaku tidak membayangkan jika keputusan PSBB tidak dilakukan Jawa Barat sejak awal. Menurutnya, bisa jadi angka Covid-19 tak terbendung.

“Ini bisa jadi model bagi daerah lain dalam mengambil kebijakan, PSBB adalah keputusan Jawa Barat paling sistematis berdasarkan scientific. Awalnya keputusan Gubernur dianggap reaktif, ternyata hasilnya kalau Jawa Barat tidak responsif tidak akan seperti ini,” ujarnya. (Tribunjabar.id)




Jawa Barat Corona Sumedang


Loading...