Lokasi Rawan Banjir Di Luragung Tonggoh Ditinjau Bupati Acep
Terasjabar.id, Kuningan - Bupati Kuningan H.Acep Purnama di dampingi Kalak BPBD Agus Mauludin,SE, Kades Luragung Tonggoh Emnar Maesajenar dan Pamong Desa setempat meninjau lokasi rawan banjir di Dusun Puhun RT 04/RW 02 Desa Luragung Tonggoh Kecamatan Luragung Senin (8/6-2020).
Seperti di ketahui di Dusun Puhun RT 04/RW 02 Desa Luragung Tonggoh baru-baru ini dilanda banjir akibat adanya luapan air sungai Ciledug yang masuk ke Kolam Besar/situ. sementara posisi sungai persis berada di atas situ besar tersebut, sedangkan posisinya ada di sebelah utara, dan dibagian selatannya pemukiman warga.
Sementara itu, warga setempat dihadapan Bupati Acep menuturkan “sebenarnya curah hujan tidak begitu deras tetapi hujan agak lama, tingginya air bisa di atas mata kaki, apalagi bila terjadi hujan besar luapan air sungai bisa setinggi paha orang dewasa” tuturnya.
Menurut Acep musibah banjir ini akibat saluran yang kurang tepat, silahkan 'Pak Kuwu sesuai dengan kemampuan desa untuk segera mengerjakan yang mampu oleh desa dan sel20ebihnya tanggung jawab pemerintah daerah. Insya Allah mulai besok (Selasa 9/6-2020) Pemkab akan menangani kedaruratan ini, karena jika di biarkan hujan besar apalagi, hujan kecil saja genangan air bisa meluap, jadi ini harus segera di perbaiki saluran nya, di perbesar saluranya, di perdalam, agar air dari tempat yang tinggi mengalir ke tempat yang lebih rendah, tegasnya.
Kepala desa dan perangkat desa jangan khawatir, urusan membelah jalan adalah urusan pemerintah daerah, untuk nanti jalan ini kita belah, di buat saluran nya melintas jalan. Dalam pelaksanaannya kami pun tidak gegabah membangun saluran jalan ini, karena jalan ini jalan urat nadi transportasi yang tidak bisa dan dilarang melintas alat-alat berat, jadi tidak bisa sembarangan.
Dana pembangunannya tidak bisa dilaksanakan menggunakan anggaran desa, tapi harus oleh anggaran Pemerintah Daerah., Alhamdulilah saat terjadi bencana banjir tempo hari semuanya bisa diatasi berkat kesigapan semua elemen dan warga disni, selanjutnya perlu antisifasi bagaimana agar kejadian itu tidak terulang kembali, ujar Acep. (H WAWAN JR)