Mengusir Kebosanan Saat Berdiam Diri Dirumah, Olahraga Aman dan Produktif saat Pandemi Covid-19, Jaga Kebersihan Matras sebelum Yoga

Mengusir Kebosanan Saat Berdiam Diri Dirumah, Olahraga Aman dan Produktif saat Pandemi Covid-19, Jaga Kebersihan Matras sebelum Yoga
(BNPB Via iNews.id)
Editor: Epenz Hot News —Minggu, 7 Juni 2020 13:08 WIB

Terasjabar.id – Olahraga menjadi salah satu aktivitas yang dapat mengusir rasa jenuh maupun kebosanan saat kita menghabiskan sebagian waktu di rumah. Namun, kita tetap perlu memperhatikan beberapa hal yang aman dilakukan, khususnya di tengah masa pandemi Covid-19.

Olahraga dapat dilakukan secara mandiri oleh diri sendiri, tetapi masyarakat biasanya melakukannya dalam komunitas. Di tengah masa penyebaran virus SARS-CoV-2 ini menjadi tantangan bagi mereka yang biasa melakukannya secara berkomunitas. Namun, upaya adaptif dapat dilakukan sehingga yang dilakukan oleh warga dapat tetap aman dan produktif.

Pendiri Komunitas Yoga Gembira Yudhi Widdyantoro mengungkapkan, komunitasnya melakukan secara mandiri saat pandemi. Namun, komunitasnya dapat terhubung secara virtual.

“Sebelum masa pandemi, di Taman Suropati minggu pagi, ada minimal 100 orang yang melakukan kegiatan yoga,” ujar Yudhi di Media Center GTPPC19, Jakarta, Minggu (7/6/2020).

Menurutnya, ada sesuatu yang hilang saat melakukan yoga sendiri.

“Kami memiliki ‘ritual’ pintong, pindah tongkrongan,” ujar Yudhi. Komunitas ini biasanya mencari makanan bersama setelah melakukan yoga. Yudhi mengatakan bahwa rindu kebersamaan merupakan pembicaraan di antara anggota komunitas yoga.

Dia juga menyampaikan bahwa kebersihan perlu dijaga sebelum melakukan yoga, seperti matras yang digunakan dan kebersihan tangan. Sedangkan bagi penggiat olahraga bersepeda, beberapa langkah perlu dipersiapkan.

Menurut pesepeda Azrul Ananda, olahraga sepeda mengalami perubahan besar. Salah satunya dengan pemanfaatan teknologi. Dengan bersepeda statis, kita dapat melakukan dengan bantuan virtual meskipun ini tidak sama ketika bersepeda dengan menikmati lingkungan.

Langkah adaptif juga dilakukannya ketika bersepeda.

“Memilih sendirian atau membatasi kelompoknya. Sebisa mungkin yang saling kenal. Tentu dengan normal baru,” ujar Azrul, pendiri mainsepeda.com.

Azrul mengatakan, sebaiknya dengan teman yang kita kenal karena kita mengenal mereka atau kebiasaan mereka. Olahraga bersepeda membutuhkan kepercayaan satu sama lain.

Sebaiknya dengan teman yang kita kenal, kita kenal habit mereka seperti apa. Kita harus saling percaya satu sama lain.

Berbeda dengan yoga, langkah adaptif juga sangat dibutuhkan dalam berolahraga sepeda. Selain dalam berkomunitas, persiapan diri juga perlu dilakukan.

Menurutnya, orang lebih sadar berolahraga saat pandemi, namun dia berpesan untuk masyarakat yang memulai bersepeda untuk mengetahui etika bersepeda, misalnya penggunaan helm, pelindung buff, dan formasi bersepeda.

“Ayo olahraga dengan masker, saling menjaga. Jangan langsung olahraga, disesuaikan dengan kemampuannya,” ujar Azrul melalui sambungan zoom.

Sementara itu, pelari Melanie Putria menyampaikan ini merupakan kesempatan untuk mengajak anak-anak atau anggota keluarga lain berolahraga di rumah. Mereka yang jenuh dan bosan di rumah dapat kembali aktif dan semangat dengan berolahraga.

Dia sependapat dengan Yudhi, olahraga lari juga memiliki komunitas. Di saat pandemi seperti ini, mereka memiliki rasa rindu luar biasa untuk berlari bersama.

Menurut Melanie, pelari tetap harus membawa masker apabila melakukan aktivitas tersebut. Namun dia berpesan, “Jangan menggunakan masker saat berlari,” ujarnya.

Dia mengingatkan saat berlari dengan menggunakan masker, berisiko kepada mereka yang memiliki riwayat sakit jantung bawaan atau penyakit respirasi lain. Masker dapat digunakan kembali setelah tidak berlari.

Disadur dari iNews.id

Pandemi Virus Corona Olahraga Yudhi Widdyantoro


Loading...