Jubir Pemerintah Penanganan Covid-19 Kembali Memperbaharui Data Perkembangan Virus Corona di Indonesia, 80 Persen Penderita Tidak Alami Gejala

Jubir Pemerintah Penanganan Covid-19 Kembali Memperbaharui Data Perkembangan Virus Corona di Indonesia, 80 Persen Penderita Tidak Alami Gejala
(DOKUMENTASI BNPB Via Tribunjabar.id)
Editor: Epenz Hot News —Minggu, 7 Juni 2020 12:40 WIB

Terasjabar.id - Juru bicara pemerintah penanganan Covid-19 Achmad Yurianto kembali memperbarui data perkembangan Covid-19 di Indonesia.

Pada Sabtu (6/6/2020) , penambahan kasus positif meningkat sebanyak 993 kasus.

Dengan demikian total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 30.514 orang.

''Kenaikan tertinggi pada hari ini kita dapatkan dari pemeriksaan di Jawa Timur sebanyak 286 kasus, DKI Jakarta 104 sebagian berasal dari tracing yang secara agresif dan dari Pekerja Migran Indonesia yang masuk melalui Soekarno-Hatta, Papua 87 orang, Sulawesi Utara 79 orang, Sumatera Utara 68 orang orang,'' kata Yuri dikutip Tribun dari siaran pers Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, Minggu (7/6/2020).

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh yakni 464 jadi totalnya 9.907, kasus meninggal bertambah 31 totalnya menjadi 1.801. Dengan wilayah terdampak di 421 Kabupaten/Kota di Indonesia.

Yuri menekankan kenaikan ini harus disikapi secara bijak dengan terus disiplin mematuhi protokol kesehatan.

Seperti yang kita tahu, Covid-19 merupakan penyakit infeksi saluran pernafasan yang menular melalui percikan droplet baik saat batuk maupun bersin.

Data yang dimiliki pemerintah, sebaran droplet sejauh 1 meter dan dapat menempel pada benda sekitar.

Oleh karenanya mereka yang berjarak kurang dari 1 meter dan memegang benda yang terpapar droplet kemudian tangan yang sudah tersemar menyentuh area wajah, sangat memungkinkan terjadinya penularan.

''Mari kita merubah cara hidup kita agar lebih sehat dan lebih aman agar bisa terhindar dari kemungkinan penularan, mari kita menjaga jarak setidaknya lebih dari 1,5 meter, ini penting karena kita tidak pernah tahu siapa yang sakit dan sehat, " katanya.

Menurut Yuri, dari data yang dihimpun, hampir 80 persen pengidap tidak memiliki gejala apapun, sehingga yang bersangkutan merasa baik-baik saja, inilah yang menjadi risiko terbesar dari sumber penularan.

Selain menjaga jarak, Yuri menekankan agar masyarakat turut membudayakan kebiasaan menggunakan masker dengan benar saat keluar rumah, saling mengingatkan pada masyarakat yang belum menerapkan protokol kesehatan, rutin mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.

''Kebiasaan ini bukan hanya kita gunakan di rumah, sekitar rumah tetapi di mana pun, oleh karena itu dengan cara seperti ini kita akan tetap aman. Karena tugas kita saat ini adalah tetap aman dan produktif,'' katanya.



Disadur dari Tribunjabar.id

Pandemi Virus Corona Indonesia Achmad Yurianto Kasus Positif Virus Corona


Loading...