Pandemi Corona Disebut Membuat Industri Makin Tertib

Pandemi Corona Disebut Membuat Industri Makin Tertib
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Kamis, 4 Juni 2020 11:29 WIB

Terasjabar.id - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Arifin Soedjayana, mengatakan industri dan perusahaan yang memiliki Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan ketat, termasuk saat Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) berlangsung.

Selain itu, kata Arifin, industri dan perusahaan yang beroperasi harus melaporkan pelaksanaan operasional dan mobilitas kegiatan industri setiap pekan melalui situs SIINas (siinas.kemenperin.go.id).

"Ada juga dicabut izinnya karena setiap Minggu tidak laporan. Gugus Tugas untuk melakukan penutupan juga sangat punya kewenangan. Sudah ada 59 perusahaan yang dicabut IOMKI," kata Arifin di Gedung Sate, Kamis (4/6).

Pandemi ini, katanya, secara tidak langsung memaksa para pelaku usaha untuk tertib dalam melaporkan kegiatannya, melalukan standar kesehatan di perusahaannya, termasuk dalam hal perizinan.

Menurut Arifin, sejumlah industri di Jabar sudah menerapkan protokol kesehatan tersebut.

Bahkan beberapa di antaranya memproduksi Alat Pelindung Diri (APD), seperti yang dilakukan PT Eigerindo Multi Produk Industri (Eiger) dan PT Torch.

"Kalau sisi kualitas sudah diuji juga oleh ITB, balai besar tekstil, bahannya juga sudah tidak tembus air. Itu yang kemudian membuat Jawa Barat juara inovasi. APD ini juga bisa dipakai 8 jam tanpa panas. Bahan-bahannya berlapis, dan ada bahan tertentu," katanya.

Industri maupun usaha kecil dan menengah di bidang kesehatan sangat berpotensi untuk berkembang di masa pandemi Covid-19 ataupun setelahnya. Kesadaran masyarakat akan kesehatan dan perlindungan diri yang semakin meningkat pascapandemi dinilai menjadi salah satu pemicunya.

Arifin mengatakan dinasnya bersama dinas lainnya, termasuk Dinas Kesehatan Jabar, sudah menyusun rencana untuk mengembangkan industri kesehatan di Jawa Barat.

Pengembangan industri di bidang kesehatan ini, katanya, selain akan mengurangi angka pengangguran akibat Covid-19, juga menambah keragaman dan penguatan industri kesehatan yang semakin menjanjikan di Jawa Barat.

Di Jawa Barat sendiri, katanya, industri pembuatan alat kesehatan seperti alat pelindung diri untuk menanganan Covid-19, laju usahanya kian kencang.

Berbagai industri pakaian pun, katanya, banyak yang malah memproduksi alat pelindung diri.

Bahkan beberapa perusahaan baru produsen alat pelindung diri bermunculan dengan berbagai inovasinya.

"Ada perusahaan yang bisa membuat alat pelindung diri yang kalau dipakai tidak akan kegerahan."

"Kemudian bisa dicuci dan dipakai ulang sampai 30 kali, bahkan kualitasnya sudah diuji oleh ITB."

"Ada efisiensi harga juga sehingga lebih murah. Inovasi-inovasi di bidang industri kesehatan ini terus bermunculan," kata Arifin.

Arifin mengatakan peluang lainnya di bidang kesehatan adalah industri kecil dan menengah di bidang jamu atau suplemen makanan.

Walaupun industri kecil dan menengah kewenangannya ada di tingkat kabupaten dan kota, katanya, namun hal ini pun menjadi perhatiannya.

"Orang-orang sudah mulai melirik produk jamu dan suplemen untuk menambah kebugaran, untuk lansia atau anak."

"Ini bukan industri obat ya, tapi lebih ke industri herbal. Inilah yang kita buat nanti bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan setidaknya penyuluhan terkait dengan industri kesehatan kepada pengusaha," ujarnya.

Arifin mengatakan belum mendapat data mengenai industri kesehatan seperti ini yang sudah ada di Jabar karena berskala industri kecil dan menengah. Namun, dirinya memastikan peningkatan produksi di industri kesehatan ini bisa meningkat antara 100 hingga 200 persen. (Sam/Tribunjabar.id)



AKB IOMKI Covid 19 Jabar


Loading...