Cerita Warga Ceger Berbagi Bahan Makanan Gratis Selama Pandemi Covid-19: Idenya dari Rekan Ketua RT
Terasjabar.id - Dapat saran dari kerabat, Budi Haryono (47) ajak warga saling bantu di tengah pandemi Covid-19.
Budi merupakan Ketua RT 5/2 Kelurahan Ceger, Cipayung, Jakarta Timur.
Sedari tahun 2007, dirinya dipercaya warga untuk menjadi Ketua RT hingga saat ini.
Selama bertahun-tahun menjadi seorang Ketua RT, tentunya sudah banyak hal yang ia lakukan, terutama perihal sosial hidup bermasyarakat.
Bahkan hal terbaru yang ia lakukan ialah mengajak warga untuk berbagi dalam bentuk bahan makanan.
Uniknya, bahan makanan ini diletakkan begitu saja di pagar rumah warga dan siapapun boleh mengambilnya.
"Jadi awal idenya dari teman saya, Pujo. Dia kasih saran ke saya perihal kegiatan ini, karena dia pernah lakukan hal serupa. Tapi sebelumnya saya juga sudah sering berkordinasi dengan warga di sini dan gugua tugas yang ada," jelasnya kepada TribunJakarta.com, Rabu (3/6/2020).
Tak perlu waktu lama, Budi segera mengutarakan ide tersebut ke warganya melalui grup WhatsApp warga RT 5/2 Ceger.
"Sebagai ide yang positif, tentunya disambut baik sama warga. Mulai dari situ banyak donatur yang menyumbang dan kebetulan saya dikasih banner sama Pujo supaya warga tahu ada pembagian sayuran ini," lanjutnya.
Berbagai jenis makanan seperti mi instan, sayuran, tahu, tempe hingga uang tunai mulai diterima oleh Budi dan istrinya, Nurhasanah pada Minggu (31/5/2020).
Kemudian, pada esok harinya, Senin (1/6/2020) pembagian perdana digelar di salah satu pagar rumah warga.
"Karena enggak semua donatur kasihnya bahan makan, jadi yang berikan uang kita belanjakan sayur mayur. Akhirnya Hari Senin itu kegiatan pertama kita. Sekitar 50 kantung plastik makanan digantung di salah satu pagar rumah warga," ungkapnya.
Selanjutnya pada hari ini pembagian kedua dilakukan kembali dengan jumlah lebih banyak.
"Alhamdulillah donaturnya semakin banyak. Jadi hari ini bagikan 70 paket bahan mentah," ungkapnya.
Strategi
Melakukan pembagian bahan makanan, tentunya Budi turut memikirkan strategi pembagian.
Hal ini bertujuan agar pembagian menjadi tepat sasaran dan menyasar pada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Sebagai langkah awal, Budi memilih lokasi untuk pembagian.
Disebutnya, lokasi ini berada di Jalan Kelapa dan tepat di rumah warga yang memiliki lokasi strategis.
Sehingga, bagi pemulung, driver ojek online (ojol), supir angkutan umum, korban PHK, pedagang keliling dan lain sebagainya bisa mengetahui adanya pembagian bahan makanan.
"Lokasi juga menjadi kunci utama, hal ini agar bahan makanan bisa diambil juga sama warga lainnya," ujar Budi.
Selanjutnya ialah pemilihan bahan makanan. Untuk itu, Budi dan istrinya selalu menerima usulan dari warga perihal pemilihan bahan makanan.
"Jadi waktu hari pertama pembagian saya masukin sayuran dan lauknya itu beda. Nah dari warga ngusulin supaya jadi satu paket bahan makanan aja. Sehingga dua poin ini benar-benar penting saat pembagian bahan makanan untuk warga," jelasnya.
Suka Duka
Selama pembagian bahan makanan, Budi mengatakan selalu mengemas bahan tersebut berdua dengan istrinya.
Tanpa merepotkan warga lainnya, Budi memasukan bahan makanan tersebut selepas anak bungsunya tertidur.
"Ini semua dikerjakan sendiri. Karena enggak enak mau minta tolong tetangga karena kalau mengerjakan pas sudah anak saya tidur," katanya.
Kendati demikian, hal tersebut terbayar setelah melihat antusias dan kebahagiaan yang terpancar dari para warga.
"Jadi kalau tidak bisa membantu lewat uang, kita bisa bantu dengan cara apapun. Termasuk cara seperti ini. Pas lihat warga senang itu kebayar. Lelahnya kita pas ngebungkusin itu kebayar sudah," ungkapnya.
Saat ini, pembagian bahan makanan di lokasi tersebut berlangsung selama tiga kali dalam satu minggu, yakni Senin, Rabu dan Jumat.
"Kita bagikan setiap Senin, Rabu dan Jumat. InsyaAllah di sini enggak ada yang kelaparan," tandas Budi
(Tribunjakarta.com)