Pelajar di Jabar Kemungkinan Besar Kembali Belajar di Sekolah Awal Tahun 2021

Pelajar di Jabar Kemungkinan Besar Kembali Belajar di Sekolah Awal Tahun 2021
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Rabu, 3 Juni 2020 08:25 WIB

Terasjabar.id - New normal atau adaptasi kebiasaan baru (AKB) mulai diterapkan di berbagai daerah di Jawa Barat.

Berbagai sektor mulai menjalankan aktivitas seperti biasa.

Namun dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Bagaimana dengan sektor pendidikan di Jabar? Apakah sekolah segera dibuka?

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan walaupun angka penyebaran Covid-19 di Jawa Barat terus menurun dan sudah mendekati angka nol, kemungkinan pelaksanaan kegiatan belajar di sekolah di Jabar baru akan terealisasi awal 2021.

"Pendidikan belum dibuka, masih kita bahas. Wacana yang mengemuka nanti Januari 2021 itu yang paling bisa kita perhitungkan. Tapi kalau ada keputusan tidak di Januari nanti, kita sampaikan secara khusus karena kita butuh waktu," kata Gubernur yang akrab disapa Emil ini di Bandung, Selasa (2/6/2020).

Emil mengatakan sangat berisiko terhadap penularan Covid-19 di Jabar jika para murid atau pelajar dipersilakan kembali beraktivitas ke sekolah seperti biasa, sebelum wabah ini benar-benar selesai.

Hal ini berkaca pada kejadian di luar negeri, yakni muncul banyak kasus Covid-19 setelah sekolah kembali dibuka.

"Kita tidak mau mengorbankan anak-anak, yang di Jabar hampir nol kasusnya, terpapar oleh Covid-19. Ini rasio yang kita jaga. Dalam pendidikan juga ada pesantren, maka kita akan menggali tata caranya karena pesantren agak beda, mereka berasrama, berdempetan," katanya.

Emil mengatakan telah menugaskan Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum untuk mengkonsolidasikan agar pesantren-pesantren nantinya punya protokol yang aman dan juga kuat dalam melawan penyebaran Covid-19 saat kembali beroperasi.

Hal serupa pun berlaku untuk sektor pariwisata yang dinilai punya potensi tinggi penyebaran Covid-19.

Pihaknya masih terus mengkaji pengoperasian kembali berbagai fasilitas pariwisata di Jabar.

"Pariwisata ini kami belum mengizinkan wisatawan datang dari luar Jabar. Jadi kami sedang mengendalikan Jabar, jangan sampai karena pariwisata dibuka, tiba-tiba datang tamu yang sejarah perjalanannya tidak kita ketahui, ternyata datang dari zona merah," katanya.

Emil mengatakan telah menyampaikan hal tersebut kepada wali kota dan bupati yang ekonomi daerahnya bersumber dari pariwisata.

Contohnya Bandung yang tiap weekend kedatangan wisatawan dari Jakarta, juga Garut dan Pangandaran.

(Tribunjabar.id)


Virus Corona Sekolah Jabar


Loading...