Ibadah Berjamaah Mulai Diperbolehkan di Kota Depok Selesai PSBB
Terasjabar.id - Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengatakan sejak tanggal 28 Mei 2020 angka penularan Covid-19 terus menurun hingga saat ini.
"Alhamdulillah sejak 28 mei 2020 dan sampai hari ini tren Rt (angka penularan) di depok semakin menurun," ujar Idris dalam keterangan resminya, Selasa (2/6/2020).
Idris berharap, semoga pencapaian tersebut bisa terus dijaga dan dipertahankan hingga kondisinya semakin membaik.
Oleh sebab itu, Idris berujar bahwa protokol Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Depok masih terus berlaku dan harus ditaati oleh setiap warga hingga 4 Juni 2020 mendatang.
"Insya Allah jika Rt Depok semakin membaik di bawah satu, mudah-mudahan sampai setengah atau 0,5, kita akan laksanakan pembatasan sosial berbasis RW/kelurahan," katanya.
Idris menuturkan, Kota Depok akan bersiap melakukan adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau kata lainnya new normal.
"Di nasional dikenal dengan new normal. Untuk beberapa kegiatan-kegiatan di Kota Depok, khususnya kegiatan keagamaan dan kegiatan di rumah ibadah," tuturnya.
Bila kondisi sesuai dengan yang diharapkan hingga 4 Juni 2020 mendatang, Idris mengatakan Insya Allah masyarakat Kota Depok akan bisa melaksanakan ibadah di rumah ibadah.
"Insya Allah setelah Kamis 4 juni 2020, kita akan mendapatkan sesuatu yang kita rindukan, antara lain kita bisa beribadah di rumah-rumah ibadah," jelasnya.
"Kegiatan keagamaan di rumah ibadah akan diatur sesuai protokol kesehatan yang Insya Allah akan kita sosialisasi 1-2 hari ke depan," timpalnya lagi.
Meski begitu, Idris menjelaskan tetap ada beberapa RW dan Kelurahan tertentu yang masih tetap melaksanakan kegiatan keagamaan dari rumahnya masing-masing.
"Hanya pada RW kelurahan tertentu yang memang kemungkinan besar tetap ada kegiatan-kegiatan agama di rumah saja," tegasnya.
"Karenanya saya berharap masyarakat bisa bersabar, kita bisa bersabar dua bulan lebih, Insya Allah kita bisa bersabar untuk 3-4 hari ke depan untuk Kota Depok yang sehat, Indonesia kuat," pungkasnya.
(Tribunjakarta.com)