Mengenal Fungsi Respirator yang Dinilai Efektif Cegah Corona

Mengenal Fungsi Respirator yang Dinilai Efektif Cegah Corona
CNN Indonesia
Editor: Malda Hot News —Selasa, 2 Juni 2020 13:08 WIB

Terasjabar.id -- Sejak pandemi Covid-19 merebak, alat pelindung pernapasan dasar yakni masker menjadi barang yang paling diincar untuk mencegah penularan infeksi.

Namun, beragam jenis masker di luar sana yang disertai dengan terminologi medis juga dapat membingungkan masyarakat. Salah satunya respirator. Lantas apa yang membuatnya berbeda dari masker biasa?


Dibandingkan dengan jenis masker kain maupun masker bedah biasa, respirator disebut lebih efektif dalam melindungi penularan virus corona atau juga disebut SARS-CoV-2.


Dokter spesialis penyakit menular di Vanderbilt University of Tennessee Dr. William Schaffner mengatakan masker khusus atau yang dikenal sebagai respirator dapat mengurangi paparan partikel virus dan bakteri yang tercampur di udara.

"Respirator lebih tebal daripada masker bedah, tetapi tidak direkomendasikan untuk penggunaan umum," ujarnya, mengutip Live Science.

Alasannya, penggunaan respirator membuat lebih sulit bernapas jika dipakai untuk jangka waktu yang lama.

"Bahan masker jenis ini sangat tebal sehingga akan lebih payah untuk menarik maupun mengembuskan napas, dan tak jarang bisa terasa sesak karena penggunaan yang lama membuat udara dalam masker lembap dan panas," ujar Schaffner.

"Saya bisa memakainya kurang lebih setengah jam saja," tambahnya.

Kendati respirator atau biasanya disebut masker N95 dijual bebas dan fungsinya menghalau virus lebih efektif ketimbang masker bedah biasa, ia tidak menyarankan masyarakat menggunakannya apalagi sampai menimbun respirator.

Sebab alat pelindung mulut dan hidung jenis ini khusus diperuntukkan bagi tenaga medis yang melakukan kontak langsung dengan pasien Covid-19.

"Jika terjadi kelangkaan justru akan mengancam kesehatan pekerja medis yang paling membutuhkan respirator dalam bekerja."


Fungsi Respirator dan Jenisnya

masker n95
Ilustrasi masker N95. Fungsi respirator ini untuk melindungi dari partikel yang aerosol dan airborne (Foto: Dok. 3m)


Merujuk Canadian Centre for Occupational Health & Safety, respirator dirancang untuk mencegah pemakai dari menghirup kontaminan berbahaya yang tercampur di udara seperti partikel virus dan bakteri, serta gas atau uap beracun.

Karena lebih tebal dan solid, respirator memiliki kemampuan filtrasi yang mumpuni. Harganya pun lebih mahal ketimbang masker bedah atau jenis lain.

Masker ini disarankan digunakan untuk keperluan industri, kualitas udara yang sangat buruk, dan disarankan hanya dipakai tenaga medis yang kontak langsung dengan pasien yang memiliki tingkat infeksi tinggi.

Respirator bisa menyaring hingga partikel kecil sekalipun termasuk PM2,5 mikrometer dengan persentase hingga 95 persen. Jika dipasang dengan baik, penggunaan respirator minim dari kebocoran.

Sementara, masker bedah hanya mampu menghalang partikel yang lebih besar seperti percikan atau cipratan cairan (droplets), dan tidak dirancang untuk menutup rapat wajah.

Selain itu, respirator juga memiliki peringkat yang ditandai dengan kode yang disematkannya. Seperti seri N, R, P, dan diikuti tingkat efektivitas filtrasi berupa angka, yakni 95, 99, 100, dan sebagainya. Sementara jenis masker bedah tidak memiliki peringkat filter tersebut.

Seri N, R, dan P untuk menunjukkan ketahanan filter terhadap aerosol berbasis minyak, misalnya pelumas, oli, gliserin, dengan rincian:

  • N (not resistant to oil): tidak tahan terhadap minyak. Hanya berguna untuk memfiltrasi partikel virus, bakteri, debu, dan gas, dan tidak mampu menyaring partikel minyak di udara
  • R (resistant to oil): tahan minyak namun harus langsung dibuang setelah satu kali pemakaian
  • P (oil-proof): tahan minyak dan bisa digunakan kembali untuk lebih dari satu kali pemakaian

Sementara itu, berdasarkan tingkat efisiensinya, filter respirator diuji dengan ukuran partikel 0,3 mikrometer. Apabila menggunakan respirator berkode N95, R95, P95, maka efektif menyaring aerosol atau airborne hingga 95 persen.

Respirator N99, R99, P99 efektif hingga 99 persen; sementara N100, R100, P100 sekitar 99,97 persen. Apabila partikel lebih kecil dari 0,3 mikrometer dapat disaring dengan respirator dengan efisiensi filter lebih besar dari 99,97 persen.

Secara umum, fungsi respirator dalam menyaring aerosol virus lebih baik daripada masker biasa. Meski demikian, dengan pertimbangan jumlah pasokan, permintaan, dan risiko kelangkaan, respirator N95 tidak direkomendasikan bagi umum. Selain itu bahannya pun tebal, sehingga membuat sulit untuk bernapas jika dipakai lama.

Singkatnya, masyarakat cukup mengenakan masker bedah atau masker kain biasa, tidak perlu menggunakan respirator karena tidak dalam risiko tinggi terpapar virus. Sebab yang sangat memerlukan masker jenis ini adalah petugas kesehatan. (fef/fef/CNN)

Virus Corona Infeksi Masker


Loading...