Lari Telanjang Keluar Hotel, Pria di Medan Diperas Waria dan Wanita: Tolong Saya, Bang

Lari Telanjang Keluar Hotel, Pria di Medan Diperas Waria dan Wanita: Tolong Saya, Bang
Tribunjakarta.com
Editor: Malda Hot News —Sabtu, 30 Mei 2020 13:44 WIB

Terasjabar.id - Seorang pria yang berlari tanpa menggunakan busana dari sebuah hotel di Medan membuat emosi warga tersulut.

Pria tersebut mengaku menjadi korban aksi pemerasan modus ajakan berhubungan intim di di Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (29/5/2020) dini hari.

Pria yang enggan menyebutkan namanya itu, tergiur dengan iming-iming seorang wanita yang baru dikenalnya melalui aplikasi Mi Chat.

Warga yang melihat pria tersebut berlari tanpa busana itu marahlantaran menduga sering dijadikan lokasi mesum pasangan bukan suami istri.

Melihat kejadian itu, warga langsung menghampiri pria tersebut.

Pria itu mengaku hendak diperas oleh dua waria dan seorang wanita di kamar lantai dua hotel tersebut.

"Tolong bang, tolong saya bang. Saya mau dirampok oleh mereka," ucap pria yang tidak menyebutkan identitasnya itu.

Informasi yang dihimpun, penggerudukan hotel tersebut berawal saat warga mendengar teriakan minta tolong.

Sumber suara ternyata dari seorang pria yang berlari ke luar hotel dalam kondisi bugil.

Melihat ada pria minta tolong dan berlari dalam kondisi bugil, warga sekitar yang sedang duduk di sekitar lokasi hotel kemudian menghentikannya.

"Kenapa kau? Ada apa ini, kok bisa telanjang kau?" kata Doli, warga sekitar.

Warga geruduk hotel di Medan Petisah, Jumat (29/5/2020).
Warga geruduk hotel di Medan Petisah, Jumat (29/5/2020). (TribunMedan/HO)

Pria bugil itu kemudian menceritakan peristiwa yang dialaminya sampai akhirnya lari ke luar hotel tanpa memakai sehelai benang pun di tubuhnya.

"Awalnya saya kenalan dengan cewek melalui aplikasi Mi Chat bang.

Kemudian aku disuruhnya datang ke hotel ini, dengan iming-iming berhubungan badan.

Tetapi setelah berada di dalam, saya tidak mengetahui adanya dua orang waria, dan mau menjebak saya dengan meminta uang jutaan rupiah," ujarnya.

Warga kemudian meminta kepada petugas yang berjaga di hotel itu untuk segera mengeluarkan kedua waria dan satu orang wanita yang melakukan pemerasan tersebut.

"Keluarkan pelaku-pelaku maksiat dari kampung ini. Jangan kotori kampung kami dengan zina," kata puluhan warga yang berteriak di depan hotel.

Saat warga meminta para pelaku maksiat itu untuk keluar, petugas yang menjaga hotel pun menghardik massa.

Petugas itu menyebutkan warga tidak berhak melakukan pemeriksaan atau menggerebek hotel.

Di saat itu pula, warga meminta kepada pria yang tidak berbusana itu untuk membuat laporan di Polsek Medan Baru, Jalan Nibung.

Setelah membuat laporan, sekitar setengah jam kemudian, aparat kepolisian dari Polsek tiba di lokasi.

Polisi kemudian meminta kepada penjaga hotel segera mengeluarkan para waria dan wanita pekerja seks komersial (PSK) tersebut dari dalam kamar.

Menurut penuturan dari aparat kepolisian, kedua waria dan wanita tersebut sudah sering melakukan tindakan pemerasan dengan modus berhubungan badan.

"Sudah sering mereka ini (melakukan pemerasan). Ini-ini aja orangnya," ucap polisi yang mengenakan masker tersebut.

Melihat adanya aparat kepolisian, warga meminta kepada seluruh pengunjung hotel yang bukan suami istri untuk keluar dan menjalani pemeriksaan urine di Polsek.

Selain takut jadi sarang peredaran narkoba, warga juga takut pengunjung yang tidak dikenal itu membawa wabah virus Corona atau Covid-19.

Kronologi

Pria yang enggan menyebutkan namanya itu, tergiur dengan iming-iming seorang wanita yang baru dikenalnya melalui aplikasi Mi Chat.

Setelah ber-chat ria, ia diajak berhubungan intim oleh sang wanita.

Pria itu diminta datang ke sebuah hotel di kawasan Jalan Waru, Medan Petisah, Kota Medan.

Tanpa pikir panjang, pria itu langsung merespons ajakan tersebut.

Belakangan diketahui, di hotel itu ternyata bukan cuma ada wanita yang dikenalnya lewat Mi Chat.

Dua orang waria yang merupakan teman sang wanita, juga berada di dalam hotel.

Diduga saat hendak berhubungan intim, kedua waria itu pura-pura melakukan “penggerebekan” dan melakukan pemerasan.

Entah bagaimana ceritanya, pria tersebut berhasil kabur dari kamar hotel.

Ia berlari ke luar hotel dalam kondisi tanpa busana alias bugil.

Pria itu pun berteriak-teriak minta tolong.

Warga sekitar hotel yang mendengar suara teriakan itu sempat heran melihat ada pria berlari ke luar hotel dalam kondisi telanjang.

Warga pun menghentikannya dan menanyakan kenapa teriak minta tolong.

"Kenapa kau? Ada apa ini, kok bisa telanjang kau?" kata Doli, warga sekitar.

"Tolong bang, tolong saya bang. Saya mau dirampok oleh mereka," jawab pria tersebut.

Pria bugil itu kemudian menceritakan peristiwa yang dialaminya sampai akhirnya lari ke luar hotel tanpa memakai sehelai benang pun di tubuhnya.

Dari penuturannya, pria itu mengaku hendak diperas oleh dua waria dan seorang wanita di kamar lantai dua hotel tersebut.

"Awalnya saya kenalan dengan cewek melalui aplikasi Mi Chat bang.

Kemudian aku disuruhnya datang ke hotel ini, dengan iming-iming berhubungan badan.

Tetapi setelah berada di dalam, saya tidak mengetahui adanya dua orang waria, dan mau menjebak saya dengan meminta uang jutaan rupiah," ujarnya.

Geruduk Hotel

Setelah mendengar pengakuan pria itu, warga beramai-ramai mendatangi hotel tersebut.

Warga kemudian meminta kepada petugas yang berjaga di hotel itu untuk segera mengeluarkan kedua waria dan satu orang wanita yang melakukan pemerasan tersebut.

"Keluarkan pelaku-pelaku maksiat dari kampung ini. Jangan kotori kampung kami dengan zina," kata puluhan warga yang berteriak di depan hotel.

Saat warga meminta para pelaku maksiat itu untuk keluar, petugas yang menjaga hotel pun menghardik massa.

Petugas itu menyebutkan warga tidak berhak melakukan pemeriksaan atau menggerebek hotel.

Di saat itu pula, warga meminta kepada pria yang tidak berbusana itu untuk membuat laporan di Polsek Medan Baru, Jalan Nibung.

Setelah membuat laporan, sekitar setengah jam kemudian, aparat kepolisian dari Polsek tiba di lokasi.

Polisi kemudian meminta kepada penjaga hotel segera mengeluarkan para waria dan wanita pekerja seks komersial (PSK) tersebut dari dalam kamar.

Menurut penuturan dari aparat kepolisian, kedua waria dan wanita tersebut sudah sering melakukan tindakan pemerasan dengan modus berhubungan badan.

"Sudah sering mereka ini (melakukan pemerasan. Ini-ini aja orangnya," ucap polisi yang mengenakan masker tersebut.

Melihat adanya aparat kepolisian, warga meminta kepada seluruh pengunjung hotel yang bukan suami istri untuk keluar dan menjalani pemeriksaan urine di Polsek.

Selain takut jadi sarang peredaran narkoba, warga juga takut pengunjung yang tidak dikenal itu membawa wabah virus Corona atau Covid-19.

(Wen/TribunMedan.com)


Hotel Sumatera Utara Pemerasan


Loading...