Akibat Wabah Virus Corona Nyaris Semua Negara di Dunia Terkena Imbas, andiaga Uno Justru Yakin Sebut Indonesia Bangkit, Ini Penjelasannya

Akibat Wabah Virus Corona Nyaris Semua Negara di Dunia Terkena Imbas, andiaga Uno Justru Yakin Sebut Indonesia Bangkit, Ini Penjelasannya
(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO : Google)
Editor: Epenz Hot News —Sabtu, 30 Mei 2020 07:58 WIB

Terasjabar.id - Akibat wabah pandemi Covid-19 virus corona, nyaris semua negara di dunia terkena imbas.

Tanpa terkecuali, negara Adidaya Amerika Serikat hingga China sekalipun ikut kesulitan.

Dalam hal ini Indonesia sebagai negara merintis juga tak luput dari kungkungan.

Keuangan negara atau ekonomi negara dan rakyat di dalamnya ikut dipertaruhkan.

Semua diakui negara Indonesia kini dalam masa keterpurukan.

Kendati begitu, sebaliknya tokoh satu ini yakin adanya kebangkitan.

Baru-baru ini tokoh pubik Sandiaga Uno membuat pernyataan optimis di tengah pandemi ini.

Dalam sebuah sesi wawancara Sandiaga Uno membahas bahwa ekonomi Indonesia justru bisa bangkit kembali lewat potensi UMKM.

Sandiaga Uno berpesan untuk menghadapi pademi Covid-19 wabah virus corona, ekonomi juga harus dipertahankan.

Pengusaha sekaligus politikus itu meminta para pelaku UMKM dan para pengusaha untuk berpikir positif.

Lantas, pewawancara pun menanyakan perihal berpikir positif apa yang dimaksud Sandiaga Uno tersebut?

Menurut Sandi, dalam keadaan ini Indonesia sangat dimungkinkan bangkit di saat sulit.

Ia juga yakin Indonesia juga mampu menang melawan pendemi Covid.

Sandi menjelaskan yang terpenting adalah masih adanya keyakinan.

Keyakinan tersebut kata Sandi adalah bahwa Indonesia memiliki banyak potensi.

Indonesia memiliki populasi yang besar, dan pasar yang juga sangat berpotensi.

Demikian kebutuhan-kebutan dasar tersebut menurut Sandi akan kembali menjadi pemicu untuk menggerakkan ekonomi bangsa.

Sandiaga Uno melihat ekonomi Indonesia bertumbuh karena sektor konsumsi.

"Selama masih ada perut dan mulut kita masih butuh pangan.

Selama kita beraktivitas kita akan perlu energi.

Selama kita masih memerlukan pakaian makannya fesyen akan tetap menjadi pilihan," ujarnya.

Lanjut Sandi, demikian hal itulah yang akan menjadi wake up call ( pemicu) untuk bangun dari tidur yang panjang.

Maksud Sandi adalah bangsa Indonesia segera sadar untuk melihat potensinya sendiri.

Selama ini diketahui Sandi, Indonesia terlalu banyak menggantungkan diri pada produk-produk impor.

Namun, hanya sedikit yang menggunakan produk-produk terbaik dalam negeri, karya anak bangsan sebagai pilihan utama.

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno saat ditemui di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (29/5/2019).
Sandiaga Uno saat ditemui di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (29/5/2019). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Sandi mengajak, inilah saatnya Indonesia mengarusutamakan kemandirian ekonomi negeri sendiri, katanya.

"Mari kita gunakan masa pandemi Covid-19 ini sebagai pemicu kebangkitan ekonomi kita," ajak Sandiaga Uno.

Sandi pun menjelaskan untuk membangkitkan kemandirian ekonomi itu maka kuatkan UMKM.

Kuatkan sisi produksi, kuatkan kualitas produk-produk, hingga kuatkan dan mandirikan sektor pangan Indonesia.

Dengan fokus hal itu, Sandi yakin Indonesia di tengah pandemi Covid-19 ini justru menjadi kebangkitan para pengusaha nasional.

Bahkan kata Sandi, ia yakin Indonesia mampu menjadi satu kekuatan ekonomi baru di Asia Tenggara.

Menurutnya masa pandemi Covid-19 ini adalah malah menjadi kesempatan negara untuk membuka lapagan kerja seluas-luasnya.

Dengan begitu, negara pun dapat memastikan harga-hara bahan pokok stabil terjangkau untuk masyarakat Indonesia.

Seperti diketahui sosok Sandiaga Uno di balik namanya sebagai politikus adalah ia seorang pengusaha ulung.

Sandiaga sendiri pernah mengalami keterpurukan ekonomi pada tahun moneter 90.

Ia pernah merasakan era bangsa Indonesia mengalami masa sulit ekonomi.

Namun ia pun justru berhasil dan bangkit kembali meski hanya dengan 3 karyawan.


Video Prediksi Soeharto 25 Tahun Lalu tentang kondisi Indonesia di tahun 2020

Segaris dengan keyakinan Sandiaga Uno, 25 tahun silam rupanya wanti-wanti untuk mencintai produk negeri sudah digaungkan oleh Soeharto.

Sebuah video Presiden kedua RI Soeharto sedang berpidato viral di media sosial.

Bukan sekadar video, dalam pidatonya Soeharto membicarakan prediksi kondisi Indonesia ke depan.

Padahal saat itu diketahui video tersebut diambil pada tahun 1995.

Diketahui video tersebut diambil saat temu wicara Presiden Soeharto pada acara Pencanangan Gerakan Nasional Pelestarian dan Pengamalan Nilai Kepahlawanan di Surabaya, pada 23 November 1995 silam.

Dalam cuplikannya Soeharto menyampaikan prediksi bila Indonesia harus mempersiapkan kader bangsa.

Kader bangsa tersebut disiapkan bukan saja untuk membangun negeri tetapi juga menghadapi segala cobaannya.

Salah satu yang harus dipersiapkan itu di antaranya adanya liberalisasi.

Kala itu Soeharto mengatakan nantinya di tahun 2020 bangsa Indonesia akan menghadapi liberalisasi.

Maksud liberalisasi itu adalah adanya perdagangan bebas di dunia.

Terhitung pada saat itu, menurutnya artinya selama 25 tahun lagi Indonesia sebagai negara berkembang harus siap.

Demikian menurutnya, anak-anak atau pelajar sedia kala harus sudah dipersiapkan.

Para pelajar itulah sebagai bibit, ditanamkan untuk mencintai tanah air.

Dalam hal ini, kata Soeharto, termasuk mencintai produk negeri.

Bila dalam rangka mempersiapkan kompetisi persaingan dengan bangsa lain masih kurang dan tak sempurna.

Maka, kata Soeharto, untuk menghadapi persaingan itu hanya ada satu kunci.

"Maka hanya dengan mencintai tanah air, para remaja yang akan hidup di tahun 2020 akan menjadi benteng,

untuk mempertahankan dari pada keberlangsungan hidup negara dan bangsa," ujarnya.

Lebih lanjut Soeharto menjelaskan, seyogyanya para pemuda yang mencintai tanah air ia yang sebaiknya mencintai produk negeri.

Namun bila para pemuda lebih kesemsem dengan produk luar negeri, maka akan hancur sebuah negara.

"Jika pemuda nanti kesemsem dengan produk yang murah namun hasil produksi luar negeri atau impor, hancur daripada bangsanya. Karena produk dalam negeri tidak ada yang beli, pabriknya tutup, lantas semuanya tidak bisa bekerja, tidak bisa makan," sebut presiden kedua yang akrab disapa Pak Harto itu.

Demikian hal inilah menurutnya menjadi satu kunci dan kekuatan yang harus disiapkan.

Bangsa Indonesia harus mencintai produk negeri sendiri, negeri pertiwi harus tumbuh dengan kemandirian diri.


Disadur dari Tribunjabar.id

Pandemi Virus Corona Sandiaga Uno


Loading...