Periode Arus Balik, Jumlah Kendaraan Diputarbalik Supaya Tidak Masuk Jabodetabek Hampir 100.000 Kendaraan

Periode Arus Balik, Jumlah Kendaraan Diputarbalik Supaya Tidak Masuk Jabodetabek Hampir 100.000 Kendaraan
(lutfi ahmad mauludin/tribun jabar : Google)
Editor: Epenz Hot News —Kamis, 28 Mei 2020 07:45 WIB

Terasjabar.id - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Hery Antasari, mengatakan walaupun upaya mencegah pemudik menjadi perhatian Kementerian Perhubungan RI maupun Gugus Tugas Percepatan Penanganaan Covid-19, tetap saja ada pemudik yang berkeras ke kampung halamannya dengan berbagai alasan.

"Bahwasanya saat ini masih banyak masyarakat yang melakukan mudik dengan berbagai alasan. Ini juga sejalan dengan hasil kajian dari Balitbang Kementerian Perhubungan, ketika Ramadan saja belum dimulai, sudah ada perkiraan bahwa akan ada warga yang tetap melaksanakan mudik," kata Hery di Gedung Sate, Kamis (28/5).

Pemudik yang ngotot ke kampung halamannya ini, katanya, berjumlah 1.476.326 orang. Kemudian sebanyak 37 persen di antaranya atau sekitar 546.240 orang ini mudik dengan tujuan Jawa Barat. Yang perlu diketahui juga, katanya, Jabar tidak hanya sebagai tujuan mudik, tapi juga adalah sumber pemudik, yakni yang ada di Bodebek dan Bandung Raya.

"Oleh karenanya, bisa dikatakan 1,4 juta orang tadi semuanya pasti sebagian besar melintas di Jabar dan itu semua menjadi dinamika sendiri bagi Jabar dalam rangka mendukung gugus tugas dan program pusat dalam menangani Covid-19," tuturnya.

Hery mengatakan, kini memasuki era periode arus balik dan hal ini perlu diantisipasi dengan cermat dan sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat. Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kesehatan, katanya, sepakat melindungi episentrum Covid-19 nasional, dalam hal ini Jabodetabek, agar tidak terjadi lagi lonjakan kasus Covid-19 setelah proses mudik-balik.

"Itu yang menjadi tujuan bersama bagaimana dan mengapa kita perlu melakukan penyekatan atau sortir atau filtrasi terhadap para pebalik ini. Pemerintah pusat juga mengarahkan kepada seluruh komponen di Pulau Jawa baik Jawa Timur maupun Jabar, seluruh stakeholder yang berkaitan dengan mudik, untuk melakukan penyekatan sejak sumber pemudik balik, jadi tidak hanya di perbatasan Jabodetabek, jadi diharapkan ketika mereka masih juga lolos sampai ke Jabodetabek, hanya tinggal sisanya yang bisa kita atasi," katanya.

Jumlah titik sekat tingkat Provinsi Jabar, katanya, berjumlah 24 titik yang dioperasikan dan dikoordinasikan dengan Polda Jabar kemudian di-support oleh Dinas Perhubungan, TNI, relawan, dan instansi lain. Sementara total cek poin untuk melakukan PSBB dan penyekatan di Jabar berjumlah 176 titik.

"Kita paham bahwa Jabar pintu masuknya demikian banyak, maka dinamika ini kita respons di lapangan dengan melakukan koordinasi dengan kota dan kabupaten sehingga titik-titik di luar 24 tadi pihak Polres, Dishub setempat, dan TNI, yang melaksanakan operasi dan penyekatan," ujarnya.

Meskipun secara keseluruhan jumlah pemudik mengalami penurunan jauh dibanding tahun lalu, kata Hery, akan tetapi dari sisi pencegahan protokol Cocid-19, dengan adanya pemudik dan pebalik ini bukan hal yang diharapkan sekaligus juga diterapkannya filtrasi atau sortir untuk memberi efek jera dan semacam disinsentif bagi para pebalik yang melakukan perjalanan mudik dengan melanggar ketentuan sehingga menjadi shock therapy.

"Sejauh ini berkaitan dengan SIKM (surat izin keluar masuk), saat ini kita terus melaksanakan edukasi dan sosialisasi karena arus balik masih berlangsung dan sebagian besar juga ada dari Jabar termasuk juga Bandung Raya yang kembali ke Jabodetabek. Oleh karenanya kami menyampaikan bahwasannya jangan melakukan perjalanan memasuki Jabodetabek apabila tidak memiliki SIKM karena pasti akan dikembalikan oleh petugas, yang di cek poin terakhir ada di Kilometer 29 kemudian yang di wilayah Jabar ada di Kilometer 47," ujarnya.

Hery mengatakan jumlah kendaraan yang dikembalikan atau diputarbalik supaya tidak masuk Jabodetabek sampai 26 Mei adalah 99.133 kendaraan. Rinciannya, paling banyak adalah kendaraan roda dua sebanyak 56.686 unit, kemudian roda empat 39.291 unit, dan lainnya sekitar tiga ribu bus.

Disadur dari Tribunjabar.id

Pandemi Virus Corona Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Pemudik Jakarta


Loading...