TERASJABAR.ID – Pertanian adalah denyut nadi peradaban dan penyuluh adalah nadinya semangat petani. Petani dan penyuluh adalah pahlawan ketahanan pangan.
Hal itu dikatakan Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar disela Sosialisasi Inpres No 3 tahun 2025 tentang Pendayagunaan Penyuluh Pertanian Dalam percepatan Swasembada Pangan secara nasional, Selasa 22 Juli 2025.
Sosialisasi digelar oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, di lantai 3 Gedung Setda Komplek Kuningan Islamic Center Jl.Ir Soekarno Kuningan, Selasa 22 Juli 2025.
Sosialisasi ini dilaksanakan secara hybrid, dengan peserta zoom penyuluh pertanian dari Sabang hingga Merauke dan secara tatap muka dengan peserta penyuluh pertanian dari Kabupaten Kuningan, Majalengka, Cirebon dan Kota Cirebon.
Ia menuturkan, Inpres ini bukan sekadar regulasi administratif, tetapi merupakan ikhtiar strategis pemerintah pusat dalam memperkuat peran penyuluh sebagai garda depan pembangunan pertanian.
Penyuluh adalah jembatan antara pengetahuan dan lahan, antara teknologi dan sawah. Di tangan para penyuluh, benih inovasi tumbuh menjadi lumbung kemakmuran.
“Namun kita menyadari, tantangan di lapangan masih nyata. di Kabupaten Kuningan, terdapat 244 penyuluh (166 ASN, 13 PPK, dan 65 THL provinsi). sebagian besar masih membina lebih dari satu desa. Ini belum ideal,“ papar Bupati.
Terkait hal ini, Bupati berharap ada dukungan dari pemerintah pusat, agar kebijakan kepegawaian benar-benar memperkuat kapasitas penyuluhan, bukan sekadar memindahkan kewenangan administratif.***