TERASJABAR.ID – Tour de Linggarjati (TdL) ke-8 tak hanya jadi ajang adu cepat, tetapi menyimpan cerita tentang kebanggaan, persahabatan, dan harapan.
Hal ini bukan hanya dirasakan para atlet, melainkan juga pedagang, komunitas olahraga, hingga masyarakat yang tumpah ruah di sepanjang lintasan jalur balapan.
Para peserta sangat terkesan dengan suasana sejuk Gunung Ciremai, applaus penonton dan keramahan warganya.
Elahe, pesepeda asal Iran, mengaku takjub dengan sambutan hangat masyarakat Kuningan. “Saya benar-benar merasa terhormat dapat berpartisipasi dalam TdL di Kuningan. Acara ini sangat terorganisir, atmosfernya penuh energi, dan keramahan warga menjadi pengalaman yang sangat spesial,” ujarnya.

Pesepeda dalam negeri Koes Hendarto (47), asal Semarang, sudah 8 kali ikut TdL. Sangat terkesan dengan udara Kuningan yang sejuk dan antusiasme penontonnya sangat luar biasa.
Sementara Eko Bayu (35) dari Surabaya menambahkan, pemandangan pegunungan bagus dan jalurnya mulus. “Saya sudah 4 kali ikut TdL dan selalu nyaman, ucap dia.
Dukungan datang dari komunitas Kuningan BMX. Yusuf Ramdani menyatakan, “Kami bangga ikut dilibatkan meramaikan TdL. Harapannya ke depan BMX bisa semakin berkembang. Kuningan melesat!,” ungkapnya.
Sedangkan bagi para pedagang, event TdL ini membawa berkah tersendiri. Deni Setiawan, pedagang cilor dari Puspa Langlangbuana, mengaku penjualannya meningkat.
Hal serupa disampaikan Nunung, pedagang minuman, yang bersyukur dengan ramainya pembeli.
Ketua Paguyuban Puspa Siliwangi, Lugay, menegaskan seluruh pedagang kaki lima sepakat mendukung penuh pelaksanaan TdL.
Dari sisi hiburan. Encut, perwakilan komunitas Push Bike, menyebut, “TdL sudah menjadi ikon Kuningan. Suatu kehormatan bisa dilibatkan.”
Sementara itu, Ketua ISSK, Jono, mengungkapkan tamu asing banyak memberi kesan positif terhadap event TdL.
Muhammad Darwisy Hakim, peserta asal Selangor–Malaysia, peraih Juara I Men Junior, menyebutkan pengalaman pertamanya ke Indonesia sangat berkesan. “Paling berkesan untuk kuliner Ayam Geprek di Kuningan,” katanya.
Rekannya, Muhammad Aiman, menambahkan, “Kami datang 36 orang. Tahun depan akan lebih banyak lagi. TdL sangat seru, tanjakannya luar biasa. TdL Kuningan sangat berkesan,” ucapnya.
Pesepeda muda asal Bandung, Davan Rio Putra dari Grizel Cycling Team, juga mengaku bangga bisa bersaing dengan atlet internasional. “Pertama kali ikut TdL, sangat seru banget. Kompetisinya asyik melawan rival raider dari Iran, Malaysia, dan Singapura,” ujarnya.
Warga Cigugur, Kuningan, Yanti, menilai TdL bukan sekadar perlombaan, melainkan hiburan yang selalu ditunggu masyarakat. “Harapannya ke depan TdL tambah bagus lagi, makin maju, dan ditunggu tahun depan,” harap dia.
TDL tidak sekedar menghadirkan kompetisi sepeda berkelas, tetapi memperkuat identitas Kuningan sebagai tuan rumah yang ramah sekaligus destinasi kaya potensi wisata.***