TERASJABAR.ID – Dalam rangkaian Hari Lingkungan Hidup se-Dunia baru-baru ini Kementerian Lingkungan Hidup, Teknik Geofisika ITS, BMKG, dan IAGI menggelar Webinar tentang “Ekoregion Perubahan Iklim dan Bencana Hidrometeorologi”.
Webinar ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh ihwal ekoregion dan perubahan iklim serta dampak bencana hidrometeorologi yang terus meningkat.
Deputi Bidang Tata Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Berkelanjutan BPLH Ir. Sigit Reliantoro, M.Sc, dalam paparannya mengatakan bahwa bumi ini bukan tanah kosong melainkan ruang hidup yang penuh cerita logika dan daya lenting.
Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1 angka 29 disebutkan bahwa ekoregion adalah wilayah geografis yang memiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli, serta pola interaksi manusia dengan alam yang menggambarkan integritas sistem alam dan lingkungan hidup.
Bisa dikatakan bahwa ekoregion merupakan wilayah yang memiliki ekosistem serupa, baik dari segi biotik (makhluk hidup) maupun abiotik (faktor tak hidup).