TERASJABAR.ID – Atmosfer pertandingan, malam itu, –antara Hamburger SV menghadapi Union Berlin– sempat terganggu oleh aksi protes dari kedua kelompok suporter.
Biasanya Alte Försterei dipenuhi sorakan, tetapi selama 15 menit awal suasana hening karena Ultras Union dan HSV memilih menjauh.
Penggemar Union memprotes tindakan polisi federal yang melakukan operasi besar di Stasiun S-Bahn Jannowitzbrücke. Sekitar 200 pendukung mereka digeledah atas dugaan pelanggaran ketertiban.
Kebijakan baru Senat Berlin yang memberi kewenangan lebih kepada polisi dianggap sebagai penyalahgunaan kekuasaan.
Di sisi lain, suporter HSV menentang jadwal kick-off malam hari.
BACA JUGA: Artem Dovbyk: Pelatih AS Roma Gian Piero Gasperini Mirip Guru di Universitas
Mereka membentangkan spanduk yang menyatakan bahwa jam pertandingan larut seharusnya hanya berlaku untuk klub yang berkompetisi di Eropa.
Dengan seringnya kereta Deutsche Bahn mengalami keterlambatan, –sekitar 50% secara nasional– protes tersebut dinilai cukup beralasan.
Meski demikian, pertandingan berjalan tegang. Satu-satunya momen penting di babak pertama adalah penalti Andrej Ilic yang berhasil ditepis kiper HSV, Heuer Fernandes.
Suasana makin panas di babak kedua ketika Union Ultras menyalakan kembang api di menit ke-54, memaksa laga dihentikan lima menit.
Suporter HSV membalas dengan pertunjukan serupa di menit ke-78.
Pesan terakhir Union Ultras muncul di tambahan waktu lewat spanduk yang mengecam penyalahgunaan wewenang polisi.
Aksi serupa juga terjadi di tempat lain, termasuk di Hoffenheim, di mana pendukung diduga bentrok dengan aparat saat perjalanan menuju Freiburg.
Protes ini diperkirakan baru awal dari gelombang ketidakpuasan fans.-***