TERASJABAR.ID – Permasalahan sampah merupakan tanggung jawab bersama, sehingga harus ada solusi bagaimana caranya sampah dapat diolah dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal itu ditegaskan Sigit Purwanto Bidang Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI, saat sosialisasi peningkatan kapasitas dalam rangka gerakan peduli dan berbudaya lingkungan, di Desa Cisantana, Kuningan, Kamis 31 Juli 2025.
Di antara pengolahan sampah, salah satunya dengan memanfaatkan budidaya magot, yaitu memanfaatkan sampah rumahtangga yang hampir 40 persen sampah organik.
“Ini sudah berhasil dilaksanakan di berbagai daerah, melalui pelatihan. Diharapkan ke depan pengolahan sampah berpotensi menjadi nilai ekonomi,” kata Sigit.
Pada kesempatan itu, Anggota DPR-RI Komisi XII dari Fraksi Gerindra H. Rokhmat Ardiyan (HRA), disela acara sosialisasi mengatakan, kegiatan ini sebagai peningkatan kapasitas gerakan peduli dan budaya lingkungan untuk mencari solusi pengolahan sampah organik dan non organik demi menjaga lingkungan.
Melalui sosialisasi ini, kita jadi tahu pentingnya pengolahan sampah. Kita harus menjaga bumi ini untuk anak cucu kita, karena permasalahan ini harus melibatkan berbagai pihak. Semoga permasalahan sampah bisa teratasi,” ujarnya
Semenrara itu, Nina Herliana S.Hut, M,si, Kaprodi Ilmu Lingkungan Uniku selaku narasumber menjelaskan, bahwa sampah menjadi permasalahan serius. Jika tidak diolah akan menimbulkan dampak luar biasa dengan salah satu contoh membuang sampah ke sungai akan menimbulkan banjir.
Sebagai contoh di Kalimantan, masalah sampah di pertokoan sudah tidak menggunakan kantong plastik, karena sampah non organik dapat mencemari lingkungan yang mengakibatkan pencemaran air, udara, dan tanah.
Ia mengajak semua untuk merubah pola pikir masyarakat dalam segi budaya, untuk memahami dampak negatifnya. Serta harus bisa mengubah paradigma sampah menjadi sumberdaya yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.***