TERASJABAR.ID – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat langkah transformasi industri nasional di tengah dinamika ekonomi global melalui pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan adaptif.
Komitmen tersebut menjadi fondasi penting dalam mendorong industrialisasi Indonesia agar tumbuh lebih kuat, modern, dan berdaya saing tinggi.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa Kemenperin telah menyusun Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) sebagai arah besar percepatan transformasi manufaktur.
“Seluruh strategi tersebut bertumpu pada kekuatan SDM industri. Dengan SDM yang kompeten dan adaptif, Indonesia akan mampu mengakselerasi transformasi industrinya menuju negara maju dengan daya saing tinggi,” kata Menperin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Sebagai wujud implementasi visi tersebut, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) bekerja sama dengan Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) Jepang dan The Association for Overseas Technical Cooperation and Sustainable Partnerships (AOTS) menggelar Simposium LeMMI 4.0 bertema “Accelerating Lean Manufacturing Excellence across Indonesia’s Key Industries — Empowering Automotive and Beyond through LeMMI 4.0”.
“Simposium ini menjadi puncak program Pelatihan Lean Monozukuri for Making Indonesia 4.0 (LeMMI 4.0) sekaligus momentum penting untuk meninjau praktik terbaik Lean Manufacturing berbasis digital yang telah diterapkan di berbagai sektor industri manufaktur Indonesia,” tutur Kepala BPSDMI, Doddy Rahadi.
Doddy menyampaikan, selama empat tahun berjalan, program LeMMI 4.0 telah memberikan dampak signifikan dalam peningkatan kompetensi tenaga kerja industri, khususnya dalam penerapan proses produksi ramping dan teknologi otomasi.
“Program ini menunjukkan komitmen perusahaan nasional dalam menyiapkan talenta internal sebagai motor transformasi digital,” jelasnya.














