TERASJABAR.ID – Usus buntu atau apendisitis adalah kondisi peradangan pada apendiks, yaitu kantong kecil yang terletak di bagian kanan bawah perut.
Meski bentuk dan ukurannya kecil, jika usus buntu mengalami peradangan dan tidak ditangani dengan cepat, bisa menyebabkan komplikasi serius seperti pecahnya usus buntu dan infeksi menyebar ke seluruh rongga perut (peritonitis).
Untuk mencegah kondisi ini, penting untuk mengenali beberapa penyebab usus buntu yang paling umum berikut ini.
Baca Juga: TERBARU! OJK Buka Loker Posisi Resepsionis, Ini Syarat dan Link Daftarnya
Sumbatan pada Usus Buntu
Penyebab paling umum dari usus buntu adalah adanya sumbatan di dalam apendiks.
Sumbatan ini bisa berupa tinja yang mengeras (fekalit), lendir, atau bahkan benda asing. Ketika terjadi sumbatan, bakteri bisa berkembang biak dengan cepat di dalam apendiks, menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan infeksi.
Jika terus dibiarkan, tekanan dalam usus buntu meningkat dan bisa menyebabkan pecah.
Infeksi Saluran Pencernaan
Infeksi saluran pencernaan, baik yang disebabkan oleh virus maupun bakteri, juga bisa menjadi penyebab usus buntu.
Infeksi ini dapat menyebar ke apendiks dan memicu peradangan.
Beberapa kasus apendisitis terjadi setelah seseorang mengalami diare atau infeksi pencernaan lainnya.
Sistem imun tubuh yang bereaksi terhadap infeksi juga bisa menyebabkan pembengkakan pada jaringan usus buntu.
Baca Juga: LULUSAN SMA SMK Bisa Daftar! Pizza Hut Delivery Bandung Buka Loker Terbaru
Cedera atau Trauma di Area Perut
Meski jarang terjadi, cedera atau benturan keras pada perut juga bisa menjadi salah satu penyebab usus buntu.
Trauma ini bisa mengganggu aliran darah atau menyebabkan peradangan di sekitar apendiks, yang pada akhirnya memicu apendisitis.
Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai rasa nyeri terus-menerus di bagian kanan bawah perut setelah mengalami benturan.(*)